17

1K 74 11
                                    

08.22 PM

Mr.Evans: Bagaimana persiapan untuk besok? Saya ganggu gak nih?

Camelion: Enggak,kok. Aku udah selesai belajar.

Mr.Evans: Hehe kirain.

Camelion: Iya gapapa.

Camelion: Mr mau ngomong apa?

Mr.Evans: Cuman mau ngasih support ke kamu. Hehe.. saya sih yakin kamu pasti lulus.

Camelion: Makasih Mr.

Mr.Evans: Iya.

Camelion: Gue kan selesai Ulangan itu hari Jumat, gimana kalau gue traktir es krim di kedai Mr.Jones? Itu enak banget Mr!

Mr.Evans: Mahal gak?

Camelion: Gue yang bayar ini.

Mr.Evans: Saya gak mau memberatkan kamu.

Camelion: Es krim doang sih. Palingan berapa dollar.

Mr.Evans: Saya gak suka memberatkan wanita. Karna kodrat wanita itu dilindungi dan dikasihi bukannua diberatkan. Saya merasa seperti bukan lelaki bila memberatkan beban pikiran dan batin wanita itu.

Camelion: Sekali-kali lah. Gapapa. See you on Friday ya sir! Bye!

Mr.Evans: Iya Cam!

●●●●

Sepulang sekolah hari Jumat itu Camelion dan Chris sudah bersiap untuk pergi ke kedai es krim Mr.Jones yang terletak cukup dekat dari sekolah. Hanya perlu berjalan kaki beberapa meter dan mereka dapat sampai di tujuan.

Sesampainya mereka di Kedai, Camelion langsung berlari menuju kasir. Kedai itu tampak cukup sepi, sebentar lagi akan ada banyak yang datang kemari untuk membeli Es krim. Oleh sebab itu, daripada menunggu lama nantinya dan harus mengantri panjang, tentu saja Camelion tidak mau kehilangan momentum ini.

"Nona Kensington, senang melihatmu."Sapa Dave, mantan Camelion. Mereka berpacaran ketika Junior High School dulu. Mereka putus karna tidak direstui orang tua Dave. Oh ini menggelikan. Namun Dave memang seumuran dengan Camelion. Wajahnya mirip Austin Swift, adik dari Taylor Swift.

"Oh.. Mr. Evans? Kau sangat terkenal dimana-mana! Apakah kalian berpacaran?"Tanya Dave asal.

Camelion menjitak kening Dave pelan."Yakali aku mau dengan Om-om. Aku jauh lebih memilih denganmu,Dave."

"Aku ingat ketika kita masih Junior High School. Satu sekolahan dan aku menyatakan perasaanku diatas pohon apel. Sayang sekali orang tuaku tidak menyukaimu,"Tutur Dave.

Camelion tertawa walau Chris hanya diam tak berniat untuk menimpali.

"Jadi mau pesan apa?"Tanya Dave.

"Aku Cotton Candy Ice cream. Aku tidak tau Mr.Evans mau apa. Kau mau apa,Sir?"Tanya Camelion.

Chris tersenyum."Chocolate with Mint syrup."

Camelion langsung menyerahkan dollarnya kepada Dave. Tak lama kemudian, Es krim pun jadi.

Mereka berdua memutuskan untuk duduk di kursi yang tersedia. Memakan Ice cream sambil melihat suasana Taman di siang hari.

"Tadi gimana soalnya?"Tanya Chris.

"Yang paling susah itu Matematika!" Seru Camelion heboh sambil memakan Es krimnya.

Chris tersenyum dan mengangguk. " Makasih es krimnya. Ini enak!"

"Iya, gratisan jadinya enak."

Chris mendengus."Ya enggak jugalah, Cam."

Camelion tertawa."Iya iya. Lusa gue bakalan ninggalin Boston nih. Empat tahun di DC pasti terasa beda banget."

Chris mengangguk."Hm."

"Kenapa sih lo? Murung banget perasaan?"Tanya Camelion heran.

"Gapapa. Nanti pulang mau gak saya yang anterin?"Tanya Chris kepada Camelion.

Camelion menggeleng."Aku mau date terakhir sama Harry hari ini. Besok dia udah berangkat ke London."

"Oh gitu. Kalau kamu berangkat kapan Cam?"Tanya Chris.

"Lusa. "

Chris membelalakan matanya. Seperti tertampar ke dunia nyata, ia baru sadar bahwa pertemuan dengan muridnya itu akan berakhir sampai lusa esok.

"Kamu keberatan kalau saya ajak kamu makan besok?"

To be continue

GEREGET GAK? ENGGAK YA? YA UDAH DEH.

Mr. EvansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang