8

1.2K 70 10
                                    

12.00 AM

Mr.Evans: Kamu gak masuk sekolah?

Camelion: Sakit

Mr.Evans: Kenapa? Sakit apa?

Camelion: Alergi.

Mr.Evans: Alergi apa?

Camelion: Udang. Kayanya gara-gara Pasta yang kemarin lo kasih ke gue deh. Gatal semua badan gue.

Mr.Evans: Aduh maaf banget, saya gak tau kamu alergi udang. Mau saya jenguk?

Camelion: Lo jenguk juga gak berguna! Ini udah jam berapa Mr.Christopher?

Mr.Evans: Jam dua belas dini hari.

Camelion: Nah tuh tau.

Mr.Evans: Besok deh saya jenguk. Saya gak enak banget sama kamu.

Camelion: Iya boleh. Terserah aja. Mama pasti seneng banget.

Mr.Evans: Tadi saya ketemu Kendall nanya soal Harry.

Camelion: KENDALL? TRUS GIMANA?

Mr.Evans: Katanya mereka gak pacaran. Cuman deket aja. Kamu gak perlu khawatir,Cam.

Camelion: Syukur banget deh. Ih seneng bangeet.

Mr.Evans: Haha iya.

Camelion: Mr tidur gih. Udah malem. Besok kan Mr ngajar lagi. Aku besok masih gak masuk. Mama gak izinin dulu aku masuk. Hihi.

Mr.Evans: Ya udah cepet sembuh,ya? Harry udah nunggu buat jadi pendamping kamu.

Camelion: Mr.Evans cepet-cepet peka,ya? Ms. Sabrina udah nunggu buat di lamar Mr.

Mr.Evans: Halah bisa aja kamu. Udah ya saya tidur. Selamat malam,mimpi yang indah Camelion.

Camelion: Yash Sir.

04.00 PM

Mr.Evans: Saya menuju ke Rumah kamu. Mama ada?

Camelion: Ada kok. Tenang aja Mr.

Mr.Evans: Iya baik.

●●●●

Chris memarkirkan mobilnya tepat di Teras rumah milik Camelion. Turun dari mobilnya lalu berjalan menuju pintu masuk dan mengetuk pintu beberapa kali.

Pintu pun terbuka. Menampilkan Bella dengan rambut coklatnya. Ia tersenyum kearah Chris, diam-diam Bella menyimpan perasaan pada guru anaknya ini.

"Camelion ada, Mrs?"Tanya Chris sopan.

Bella mengangguk lalu mempersilahkan Chris untuk masuk. Suasana rumah lembab. Faktor habis hujan kayaknya.

Chris pun berjalan ke lantai atas untuk menghampiri Camelion yang tengah terkujur lemas diatas ranjangnya.

Diketuk pintu kayu itu beberapa kali oleh Chris, sampai pada akhirnya pintu terbuka menampilkan Camelion yang tengah terbaring dengan iPhone di tangannya.

"Sore cantik."Sapa Chris dengan senyum yang merekah.

Camelion beranjak dari tidurnya. Ia tersenyum setelah melihat apa yang Chris bawa. Bunga.

"Kata Olivia kamu suka Mawar putih jadi saya bawain mawar putih,"Tutur Chris.

Camelion menerimanya lalu tersenyum."Makasih Mr."

"Iya sama-sama."

Terjadi keheningan beberapa saat sampai pada akhirnya Camelion menaruh Sebuket bunga mawar itu di dekat balkon kamarnya.

"Kapan kamu masuk sekolah?"Tanya Chris.

"Kenapa? Kangen?"Tanya Camelion balik.

Chris tertawa."Iya kangen nih. Gak ada kamu rasanya kelas gak ada yang aneh gitu."

Camelion tersenyum setelah mendengarjawaban Chris. "Ya udah doain aja aku cepet sembuh."

Chris mengangguk."Iya saya doakan kok. Selalu."

Camelion berjalan menuju balkon kamarnya. Berdiri di tepi sambil memunggungi gurunya itu.

"Gimana Ms. Sabrina? Mr gaperlu bohong, Mr suka kan sama dia?" Tanya Camelion memastikan.

"Saya bilang enggak,Cam."

"Kalau Mr gak mau jawab jujur aku gak mau masuk lusa."Ancam Camelion.

Chris menghela nafas pendek kemudian mengangguk."Saya coba dekati dia seperti tips kamu,Cam. Sampai sekarang belum ada rasa. Masih biasa. Tapi kata orang, Sabrina ada rasa."

Camelion mendelik pada gurunya itu."DIA EMANG ADA RASA SAMA LO DUHH!"

"Gak percaya, gimana dong?"

Camelion kembali mendelik lalu menekan tombol di ponselnya. Sebuah rekaman yang ia rekam beberapa hari yang lalu mulai terdengar.

"Cam, kamu sekarang deket ya sama Mr. Evans?" Suara Ms. Sabrina mulai terdengar dari ponsel Camelion.

"Iya. Kenapa?"

"Ehm, kita ke ruangan saya,yuk! Ada yang mau diomongin,nih."Papar Ms. Sabrina.

"Oh ya udah."

Terdengar suara langkah kaki sampai pada akhirnya suara Ms. Sabrina terdengar lagi.

"Mr.Evans orangnya gimana kata kamu?"Tanya Ms. Sabrina.

"Ya gitu.. Nyebelin pake banget."

"Haha.. baik kok dia,Cam. "

"Baik? Sejak kapan Ms?"

"Dia masih jomblo gak Cam?"Tanya Ms. Sabrina.

"Masih. Mau jadi perjaka tua katanya. Hahaha.."

"Ih kamu gak boleh gitu! Dia guru kamu sendiri Camelion!" Omel Ms. Sabrina.

Tawa Camelion terdengar."Udah sih Ms ngaku aja kalau suka sama dia. Deketinlah Ms."

"Caranya gimana?"

"Yah masa deketin Mr.Evans aja gak bisa Ms. Kalau pelajaran Sains mah Ms jago banget,"Komentar Camelion.

"Ya udah Ms coba. Bantuin Ms ya, sayang. Kamu kan deket banget sama Mr. Evans."

Camelion mematikan rekaman di ponselnya. Chris tampak terdiam. Ia tak bergeming dari tempatnya. Matanya masih fokus ke depan tanpa memperdulikan Camelion yang terus menatapnya.

"Gak peka sih lo! Udah gue bilangin seribu kali tau gak?"Omel Camelion yang mulai meneguk air mineralnya.

Chris tersenyum. "Jadi Sabrina suka sama saya?"

"Iya. Tuh kan perasaan lo terbalas."

Chris tertawa."Perasaan apa? Sumpah deh saya baru tau kalau Sabrina suka sama saya. "

Camelion tersenyum. Ia memegang kedua pundak Mr. Evans dengan eratnya.

"Mr mau kan deketin Ms. Sabrina?" Tanya Camelion sambil menatap kedua iris mata biru Chris lekat.

Chris tampak terbata dan tak tau harus menjawab apa. Toh dia memang tidak ada perasaan sedikitpun pada Sabrina.

"Demi aku,Mr."

Karna pasrah, Chris pun mengangguk setuju.

"Demi kamu. Cuman demi kamu. "

To be continue

TRIPLE UPDATES GAPAPALAH. KALAU GUE GABUT LAGI TAMBAH SATU LAGI. YUHUUU..

Mr. EvansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang