31

784 74 1
                                    

  Camelion melirik tiket pesawatnya. Boston. Iya, Camelion akan kembali ke Boston seperti apa yang Dave usulkan.

Camelion menghela nafasnya pelan sambil menatap fotonya bersama Harry. Ia langsung merobeknya dan membuangnya ke sembarang arah. Ia tidak perduli bila ada petugas yang memarahinya karna membuang sampah sembarangan.

From: Dave

Lo sampe Boston jam berapa?

Camelion menengok arloji hitamnya lalu kembali mengetik.

To: Dave

Besok pagi. Gue ke rumah aunt g kok.

Camelion tersenyum, potongan foto itu mulai terbang mengikuti arah angin. Bagus, bukan dia lagi yang bersalah.

From: Dave

Bagus,deh. Gue tunggu besok ya. Ke kedai gue besok ya, mampir lo jangan lupa.

Camelion tertawa pelan.

To: Dave

Sip bos! Gratis kan nih?

Camelion tersenyum.

From: Dave

Gratis demi mantan.

Camelion tertawa."Sialan!"

●●●●

Hari berikutnya Camelion sampai di Logan International Airport. Ia menghela nafasnya, sudah lama ia tidak pulang ke kampung halamannya.

Setiap ia kembali ke Boston, semua memori masa lalunya langsung kembali, seperti tidak ingin pergi dari benaknya.

Drddtt..

From: Celine

Camelion, aku dan Andy sudah ada di bandara. Where are u, sist?

Camelion tersenyum lalu menggetik balasan.

To: Celine

I'm on my way to your place,Cel. Wait for me,k?

Camelion menggeret suitcase nya keluar dari airport.

"Is that her?"

Mata Camelion menyipit, ia melihat bahwa Celine; sepupunya itu sedang bersama seorang lelaki. Mereka tampak akrab. Dimana Aunt G? Mengapa hanya ada Celine dan lelaki tidak dikenal itu?

"CELINE!"

Camelion langsung memeluk tubuh sepupunya yang lebih pendek beberapa centi dari tubuhnya. Camelion tersenyum lalu melepaskan pelukannya, kemudian mengelus kepala Celine.

"Cel, aunt g mana?"Camelion tampak gelisah.

"Ah,mama lagi ad urusan. Jadi aku sama.. Greyson yang jemput."

Camelion menatap lelaki yang notabenenya bernama Greyson itu. Ia mengenakan bomber jacket berwarna hitam pekat, Camelion tersenyum.

"Are you guys dating?"Camelion menyipitkan matanya.

Greyson melotot."No hell no! She's my enemy! Fuck! No!"

Camelion tertawa."I'm starving by the way, bagaimana kalau kita pulang saja? Nanti kita lanjutkan di mobil."

"Of course Mrs. Evans."

"Soon to be,Cel. Hahahaha.."

●●●

Camelion merebahkan tubuhnya diatas kasur kamarnya. Ia menatap langit-langit kamar sambil membayangkan wajah Chris sekarang. Apakah ia akan semakin tampan atau malah makin angkuh?

Rasanya Camelion ingin cepat-cepat lusa, ia sudah tidak sabar ingin bertemu Chris.

Tok.. tok.. tok..

"Masuk Celine!"

Celine pun masuk kedalam kamar Camelion. Ia duduk di hadapan Camelion lalu mulai menjelaskan soal Greyson dari A sampai Z.

"Jadi dia bisa menjemputku karna disuruh Aunt G? Padahal sepanjang perjalanan kalian beradu mulut terus?! Freak!" Camelion tertawa, entah mengapa ia jadi ingat dengan Chris.

Ingat bahwa mereka sering adu mulut juga dulu.

"Terus gimana-gimana?"

Camelion berdecak."Aku suka di gosipin sama dia di sekolah. Padahal aku gak suka sama dia. Aku benci, dia juga benci aku."

Camelion tersenyum sambil menatap sepupunya yang tengah duduk di bangku kelas 2 High School.

"Benci bisa jadi suka, suka bisa jadi benci,Cel."

Celine tampak geram lalu berdecak. Ia pun beranjak dari kasur Camelion.
"Bullshit! Kenapa semua orang bilang gitu?!"

Camelion tertawa.

From: Dave

Pernikahan Scott dan pacarnya lusa. Chris pasti akan datang, katanya bawa teman, gue gak tau siapa.

Camelion menautkan alisnya. Teman? Teman siapa?

To: Dave

Gender bruh?

Entah mengapa Camelion cemas, takut bahwa Chris membawa pacarnya.

From: Dave

Gue gak tau, udah ya, gue mau bikin es krim. Bye!

"Jadi inget dulu. HAHAHAHA.."

Tbc

Mr. EvansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang