30

804 78 1
                                    

  Chris tersenyum kearah wanita itu; Raven Kensington. Suasana New York sore itu cukup mendukung, Chris senang karna Raven mau memaafkannya beberapa waktu yang lalu.

"Sudah punya pacar?"Raven menatap kedua mata Chris lekat. Chris menggeleng cepat. "Kenapa gak cepat-cepat cari cewek?"

"Ngapain nyari,sih? Yang di depan mata trus mau dikemanain?" Chris tertawa, Raven pun juga.

Baru kali ini mendengar Chris merayu wanita selain Camelion.

"Oh ya, soal yang ke Boston itu batal," Raven lalu menggunyah cake nya. "Pihak rumah sakit belum kasih surat izinnya." Chris mengangguk.

Terjadi keheningan beberapa saat sampai pada akhirnya Chris mengenggam kedua tangan Raven.

"Saya mau pergi ke Boston minggu depan. Adik saya akan menikah. Kamu mau kan, menemani saya?" Chris menatap lekat kedua mata Raven.

"Kau serius?"Raven menatap Chris heran.

Chris mengangguk."Malulah sama adik sendiri. Masa dia sudah menikah saya belum."

Dan obrolan itu pun terus berlanjut.

●●●●

Berbeda dengan Chris dan Raven yang sibuk berbincang, Camelion dan Olivia sibuk mencari keberadaan Chris yang terselubung. Ia penasaran, Chris ada dimana. Ia menyesal, ia tau apa yang ia lakukan salah.

"Lo coba minta Dave hubungin dia, deh,"Usul Olivia."Siapa tau dari Dave kita bisa tau kabar terbarunya Mr.Evans."

"Lo tumben gak manggil 'bebeb gue', kok jadi Mr.Evans?"Tanya Camelion yang sukses mendaratkan satu jitakan di keningnya.

"Kan lo udah ngakuin kalo Chris itu akan menjadi milik lo, jadi ya, gue ada hak apa buat manggil dia bebeb gue. Lagipula, gue cuman iseng aja biar lo  envy,"Olivia tersenyum."Gue pikir gak berhasil, ternyata lo bener-bener envy."

"Sialan!"

Olivia dan Camelion tertawa, membuat orang-orang disekitar mereka menatap keduanya heran.

"Ntar malem lo harus telfon Dave lagi,Cam. "

●●●

Seperti apa yang Olivia sarankan, Camelion pun memutuskan untuk menelfon Dave kembali, menurut keduanya hanya Dave saja yang dapat membantu.

"Dave,gimana? Lo udah ketemu alamat rumahnya Chris?"

"Belum."

"Yaelah.. masa belum sih? Lo kan deket sama dia."

"Dia itu suka pindah-pindah tempat. Jadi gak netap di satu tempat aja. Gue jadi gak tau dia ada dimana sekarang."

"Trus gue harus gimana?"

"Gue saranin lo pulang ke Boston deh minggu depan."

"Ngapain? Mau kalo gue tiba-tiba ketemu Harry lagi?"

"Ya nggak gitu juga. Maksud gue Scott nikah minggu depan."

"Hah? Terus nyambungnya apa coba? Scott nikah trus pulang ke Boston? Lo kangen sama gue?"

"Najis, maksud gue tuh ya lo pulang ke Boston. Siapa tau Chris kesini. Kan adeknya mau nikahan. Logika dikit dong!"

"Lo serius gue harus kesana?"

"Dateng atau Chris diembat kembaran lo."

TBC

Mr. EvansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang