Bab 1

130 13 1
                                    

Kami bermain bersama ditaman yang begitu indahnya.Awan cemerlang dan kicauan burung menghiasi indahnya pagi ini.Ditaman ini terdapat ayunan yang terbuat dari kayu yang sengaja digantung di pohon yang cukup besar dan rindang.Kami saling mengejar demi mendapatkan kesenangan, senangnya masa-masa ini.Kenangan yang tak pernah kulupakan.

"Ayo kita ukir nama kita di pohon yang itu"Ucap seseorang sambil menunjuk pohon besar itu.

"Ayo,sambil kita mengucapkan janji selamanya"Jawabku sambil menghampirinya

Aku mengikuti langkahnya dan sampailah kita di pohon besar itu.Kita mulai mengukir nama kita berdua 'Dimas dan Naura'.. Aku mulai merasakan ketenangan di dalam diriku.Aku mulai mengucapkan janji padanya

"Dimas,aku berjanji akan selalu menjadi orang yang kamu sayangi.Sampai nanti aku gak akan kemana mana, aku pasti untuk kamu.Kamu mau sekolah di luar negeri,aku disini tetep nunggu kamu ko"Ucapku

"Naura,aku juga berjanji akan membelikan kamu kalung yang kaya di tv-tv itu, kalau nanti aku udah punya uang,terus kamu bakalan buat aku selamanya, ingat yaa..pas nanti aku pulng dari Inggris, aku bakalan nemuin kamu dan main lagi sama kamu ya Naura"Ucapnya yang membuat hatiku sedih senang

Disitu kami saling mengikatkan jari kelingking tanda berjanji.Kami saling berpelukan dan menghabiskan waktu bersama.

***

*Lupa perkenalan nih*

Hallo perkenalkan nama aku Naura Melody Nugroho , aku sekarang berumur 18 y.o.Aku bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas di Jakarta.Aku anak ke 2 dari 3 bersaudara.Aku mempunyai kakak laki-laki yang bernama Firly Bramasta Nugroho ia kuliah di salah satu Universitas Bandung.Adikku bernama Alfian Dion Nugroho dia kelas 2 SMP.Aku mempunyai orang tua yang sangat menyayangi aku yaitu Mama Rike Ramadhanty Nugroho ia seorang ibu rumah tangga.Papa Hilman Nugroho ia seorang direktur utama di perusahaan Jakarta.Aku berada di keluarga yang berkecukupan.Langsung aja yaa..

Malam ini hujan turun lagi, bersama kenangan yang ungkit luka di hati,luka yang seharusnya dapat terobati.Dingin,sunyi dan galau pun yang aku rasakan malam ini.Aku selalu mengingat kenangan yang dulu aku lakukan bersama Dimas.

Yupss..Dimas Dhiafakhri Muhammad yang selalu ada di pikiranku.Dia adalah cinta monyet ku.dan cinta pertamaku , dulu kami saling menyatakan perasaan sewaktu kecil.Kami dahulu masih polos dan belum banyak pengalaman yang di dapat.Kami dulu tetanggaan dan sering main bersama.Disaat itulah aku mulai merasakan ada rasa sama dia, ternyata dia pun sama merasakannya.

Dimas sejak kecil sudah dibawa oleh orangtuanya pergi ke Inggris untuk tinggal disana.Maka dari itu selama belasan tahun ini hatiku masih kosong untuknya, hatiku menunggu kedatangannya lagi, hidupku selama ini tak pernah berwarna tanpa kehadiran dirinya di sini.Bertahun-tahun aku menunggunya,menunggu surat darinya,menunggu kabar darinya.Tapi,hasilnya nihil dia tak pernah memberiku kabar, orangtuanya pun,dahulu berkerabat dengan mama papa tapi sekarang mereka sudah tak saling menghubungi.

Jarak antara Indonesia-Inggris sangatlah jauh, tapi hatiku dekat dengannya.Sering kali ketika aku memikirkannya hatiku selalu rasanya seperti tersayat oleh pedang yang tajam.Belasan tahun aku menunggunya, dia tak kunjung datang, apakah dia sudah melupakan aku? Apakah dia sudah tak ingin lagi bertemu denganku? Apakah dia tak mau menepati janjinya? Arghh sungguh menyebalkan.

Hari-hari terus berlalu tiada pernah berhenti.

Aku pagi ini sekolah siang, jadi pukul 06.30 WIB pun aku masih tertidur pulas.Aku ingin sekali ketika bangun tidur sudah melihat Dimas di sampingku, tapi mana mangkin itu terjadi?

Tok..Tok..Tok.. (Suara pintu)

Aku tak mendengar apapun.Aku masih tertidur pulas dengan selimut sedikit tersibak dari badanku.

Tok..Tok..Tok.... (suara itu semakin keras dan dengan tempo yang cepat)

Aku terperanjat dan langsung membuka pintunya.Ternyata dibalik pintu terdapat mama sambil membawa nampan yang berisi susu dan roti.

"Aduhh maama..gak usah bawa-bawa makanan,nanti aja Naura yang bawa."Ucapku sambil memindahkan nampan nya pada tanganku

"Lagian kamu lama kebawahnya"Jawab mama

"Ya deh ma, makasih.Tapi,Naura belum laper ma."Ucapku

"Gak papa, sedikit aja, mama sekarang mau pergi belanja bulanan,kamu gak bisa ikut kn sekolah"Ucap mama

"Ahh..mama mending pulang sekolah Naura aja, Naura pengen ikut"

"Kalau nunggu kamu terlalu sore,nanti suka hujan"Jawab mama

"Kan pake mobil ma.."

"Ah males kalau hujan, udah ah sekarang makan trus mandi siap2 sekolah"Ucap mama sambil pergi meninggalkan Naura

Mama emang baik banget sama aku.Kadang aku gak tega sama mama, kalau mama udah cuci piring,beres-beres rumah dll.Aku pengennya punya pembantu supaya mama gak kecapean, tapi mama gak mau terus,mama malah bilang 'Selagi mama bisa,mama bakalan lakuin sendiri gak usah ada bantuan pembantu.Ngabisin uang aja pake pembantu' Mama bilang gitu, hmm.. kalau itu maunya mama sih terserah, asal mama sehat terus ya ma...

Aku sebelum mandi melihat handphone ku.Tetap sepi seperti kemarin-kemarin.Aku kangen sama Dimas,aku pengen ketemu Dimas.Gak papa meski Dimas gak nepatin janji, tapi aku pengen Dimas nemuin aku walau hanya 1x saja.Apa mungkin Dimas gak bakalan balik lagi ke Indonesia?


Next?

Maaf kalau bnyak typo,gak nyambung dan gak seru.Soalnya masih belajar jadi penulis.Vote ya..

I Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang