Bab 37

79 7 3
                                    

Tiba-tiba...

Huekk...huekk..

Daffa muntah-muntah aku pun kaget muntahnya itu gak biasa tapi beda banget.Muntahnya warna hijau entah itu gara2 apa.Aku sering nonton film dan muntah hijau namun aku tak percaya tapi ternyata itu benar ada dan kejadian oleh pacar ku sendiri.

Untung mama Daffa dan dokter segera datang.Karena aku bingung bagaimana caranya menanganinya.Aku langsung keluar ruangan dan duduk di kursi tunggu.

Disitu aku menangis lagi.Aku bersumpah gak kuat lihat Daffa.Dengan keadaan yang tak berdaya itu dia masih mampu bicara panjang dan tersenyum.

Mama Daffa menghampiriku lalu ikut duduk disampingku.

"Daffa gak ngomong-ngomong ya ?"Tanya mama Daffa

"Enggak kok ma.Daffa ngomong panjang lebar sama aku tadi"Jawabku

"Hah? Daffa ngomong panjang lebar sama kamu ? Kok bisa ? Dari masuk rumah sakit dia gak banyak ngomong.Apa mama bilang ,dia semangat kalo ada kamu."Ucap mama Daffa

"Iya ma..sekarang terbukti.."

Aku masuk kembali ke ruangan Daffa.Dan duduk kembali di kursi samping ranjangnya.

"Apa aku bilang.Makan obat aja badan aku nolak semuanya apalagi kemo.Makanya aku nunggu takdir aja daripada kesakitan."

"Daffa..kamu harus optimis bahwa kamu pasti sembuh.Trus kamu harus ikhtiar berusaha buat kamu sembuh dan kamu harus terus berdoa."Ucapku

"Aku udah di vonis hidup beberapa minggu lagi"

"Dokter cuma menyampaikan apa yang ia tahu.Dan dokter pun gak tau bahwa kamu meninggal kapan.Aku gak berharap kamu meninggal.Kalo takdir Allah berubah dokter bisa apa ?"Jawabku

"Pinter ya kamu sayang.Yaudah aku istirahat dulu ya"Ucap Daffa

"Jangan lama-lama ya..kamu nanti bangun lagi"Jawabku

"Insyaallah aku bangun lagi"Ucap Daffa

"Aaa...Daffaa..kamu harus bangun lagiii..."

"Iyaa sayangg aku bakalan bangun lagi."Jawab Daffa dan mulai menutup mata.

Aku menelfon Alfian untuk membawa baju2 ku karena aku akan menginap di rumah sakit.Dan ia pun pulang kembali sesudah menengok Daffa.

"Daff..Daffaa.."Bisikku di telinga Daffa

Daffa sedikit terperanjat dengan ucapanku.Dan ia pun bangun.

"Maaf..aku bangunin kamu..soalnya aku takut kamu gak bangun lagi.Yaudah kamu tidur lagi."Ucapku

Daffa pun tidur kembali.

Aku pun ikut tidur disamping tangan Daffa.Malam ini aku tidur tak nyenyak karena semalaman Daffa sering muntah dan tiba-tiba kejang.

Mama Daffa terlihat dari kantung mata nya sudah besar dan sangat ngantuk.Akhirnya aku bergantian untuk menjaga Daffa di malam hari.

Skip...

Pagi pun datang.Waktu cepat berlalu,aku ingin lama bersama Daffa.Jangan sampai Daffa ninggalin aku.

Dokter datang dan memeriksa keadaan Daffa.Tiba-tiba dokter itu mengajak aku ke ruangan nya.Aku pun mengikutinya dan duduk di kursi ruangannya.

Dokter pun mulai berbicara yang membuat aku sangat syok.

"Maaf..Daffa tak bisa bertahan lebih lama lagi."Ucap dokter itu

"Apa dok ? Apa gak bisa di perpanjang lagi ? Dengan cara apapun ? "Jawabku

"Kemo hanya untuk memperpanjang umur dan tidak menyembuhkan.Kanker yang ada di dalam tubuh Daffa sudah benar2 menyebar hingga seluruh tubuhnya sudah terserang kanker.Tetapi,bila ada keajaiban dari Yang Maha Kuasa mungkin Daffa akan kembali sehat dan umurnya panjang kembali."Ucap Dokter

"Tapi aku gak bisa kehilangan dia dok"Jawabku

"Mohon bersabaf ya dekk..ini sudah jalan yang di Atas"Jawab dokter

Aku pun hanya menunduk dan keluar dari ruangan dokter itu.Sakit hati ketika mendengar ini semua.Apalagi terjadi kepada orang yang aku sayangi dan aku cintai.Ya Allah Dafffa..aku gak mau kehilangan kamu seperti aku kehilangan Dimas.

Aku kembali ke ruangan Daffa dengan muka yang tegar agar tak terlihat sedih oleh Daffa.

"Apa kata dokter ? Aku bentar lagi mati Ra"Ucap nya putus asa

"Enggak kok,dia bilang kamu sehat dan bisa sembuh"Jawabku berbohong

"Kalau informasinya menyenangkan kenapa dokter ngomongnya harus empat mata ? Gak disini aja ?"

"Emm..mungkin itu maunya dia ,yang penting kamu banyak2 berdoa dan yakin kamu pasti sembuh."

"Aku cape Ra..aku mending mati aja dari pada disakitin kaya gini"

"Daffa!! Kamu gak boleh ngomong gitu.Sama aja kamu marah dan gak terima sama Allah.Ayo kamu semangat jangan putus asa kaya gini dong ahh.."

"Tapi aku yakin aku bakalan meninggal"

"Semua orang bakalan meninggal Daff..kita kan gak tau siapa dulu yang pergi duluan.Mungkin aku duluan yang meninggal sebelum kamu.Jadi kamu harus optimis"

"Aku udah bener2 putus asa Raa..aku mau pergi aja .. aku capee.."Ucap Daffa

"Mana Daffa yang dulu aku kenal ? Yang semangat dan optimis dalam menghadapi apapun"Jawabku

"Kalo aku pergi..aku titip jangan lupain aku."

"Daffaa...kamu sayang kan sama aku ? Kamu jangan dulu pergii"Ucapku sambil menangis

"Aku sayang sama kamu.Gak mau kehilangan kamu dan gak mau jauh dari kamu.Tapi..mungkin Allah lebih sayang sama aku dan dia mungkin kasihan sama aku.Jadi dia mau bawa aku pergi supaya aku gak kesakitan lagi"

"Daffa..aku gak kuat ninggalin kamu"

"Maaf kalau aku banyak salah sama kamu yaa.."

"Daffa.....aku gak mau kehilangan kamuu..ingatt ituu!! Pokonya kamu harus sembuh"

"Iyaa..aku gak akan pergi dulu.Ya Allah jangan dulu ambil nyawaku sebelum aku membanggakan orang tuaku dan menyenangkan kekasihku ini Ya Allah.Aku belum pernah membuat kekasih ku senang Ya Allah.."

S
.
K
.
I
.
P

______________________________________

Next ?
Jangan lupa Vommentnya 😆

I Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang