Akhirnya.. target hari tutup usia nya Daffa sudah terlewat.Tapi dia sekarang masih hidup dan sekarang semakin sehat.Aku sangat bersyukur bahwa Daffa sekarang sementara sembuh.
Akhirnya liburan sekolah berakhir.Aku semakin semangat bila Daffa sehat dan bisa sekolah lagi.Meski masih lemah tapi dia terlihat sehat.
Akhir-akhir ini aku tak bisa jauh dari Daffa.Kemana-mana aku selalu bersama Daffa hingga malam hari.Aku terlalu sayang pada Daffa dan tak mau kehilangannya.
Pada suatu hari..aku melihat Daffa sedang bersama Yuri.Yuri datang lagi di kehidupan Daffa ketika Daffa senang ,tetapi ketika Daffa sedang terpuruk dia malah menghilang entah kemana.
Aku mendekati Yuri dan memarahinya tentang kemana saja dia ketika Daffa sakit.Dia malah menjawab dan menarik rambutku sampai ke lapangan sekolah.
Kami di lapangan saling bertengkar dan saling menarik rambut.Aku tak tahu harus berbuat apa pada saat itu ,yang aku tahu aku terkujur lemas dilapangan.Aku sudah tak kuat melawan Yuri.
Tiba-tiba Yupi datang dengan membawa batu yang sangat besar dan melemparkannya tepat dihadapanku.Tapi..aku tak merasa ada yang menyentuh tubuhku.Aku melihat ternyata Daffa yang menolongku dan di kepalanya banyak darah bercucuran.Aku langsung menjerit dan memanggil semua orang yang ada disekitar lapangan.
Daffa di bopong oleh Barack yang baru saja melewat koridor.Ketika aku mengikuti langkah Barack ke UKS tapi aku di tahan oleh Bu Ida guru BP dan aku mengikuti bu Ida ke ruang BP.Sebenarnya aku ingin sekali melihat keadaan Daffa.Tapi ini semua tidak mengungkinkan.Aku dengan cepat menjelaskan apa yang terjadi antara aku,Yupi dan Yuri.
Alhamdulillah aku masih bisa keluar dari ruang BP dengan tenang.Tidak mendapat surat pernyataan keluar sekolah ataupun panggilan orang tua.Uhh..aku langsung berlari menuju UKS.Namun..nihil tidak ada seorang pun di UKS kecuali Bu Jinny yang menjaga UKS.
"Bu..Daffa dimana ya ?"Tanyaku
"Daffa di bawa kerumah sakit sama Barack.Soalnya alat2 di sini tidak memadai."Jawab Bu Jinny
"Loh ? Rumah sakit mana ?"Tanyaku
"Katanya sih rumah sakit terdekat.Yaudah buruan sana..kasian Daffa banyak banget darah di kepalanya."
"Iya bu makasih"
Aku langsung pergi naik taksi menuju rumah sakit yang paling terdekat.
Akhirnya aku sampai di rumah sakit itu.Aku melihat ada banyak darah berceceran di lantai.Mungkin ini darah Daffa dan darah itu seperti menunjukkan arah padaku.Aku pun mengikuti jejak darah itu.Dan tepat di darah terakhir aku melihat Barack sedang menyenderkan kepala nya di dinding.
Aku menghampiri Barack yang semua seragamnya penuh dengan darah.Aku menangis disitu dan Barack pun memelukku.
"Sabar ya Ra.."Ucap Barack sambil mengelus2 puncak kepalaku
"Kasian ya Daffa.Dia relain nolongin aku dan dia yang celaka"Jawabku
"Aku juga siap buat meninggal demi kamu"
"Apaan sih"
Tiba-tiba dokter pun keluar.Dia mengatakan bahwa Daffa kekurangan darah.Harus ada seseorang yang mau mendonorkan darahnya untuk Daffa.Bila tidak ada sekarang juga Daffa tidak akan tertolong.
"Saya dok.Saya mau donorkan darah saya buat Daffa"Ucapku
"Maaf anda bergolongan darah apa ?"Tanya Dokter
"O dok.Saya siap"
"Maaf..Pasien membutuhkan darah A."
"Saya dok.Saya punya darah A.Ambil saja darah saya dok"Ucap Barack yang membuat ku melongo
"Ya sudah nanti ada masuk ruangan cek darah saja ya.Nanti saya tunggu disitu"Ucap dokter sambil pergi
"Kamu emang siap gitu ? Kamu mau di ambil darah nya banyak buat Daffa ? Kamu ikhlas"Tanyaku
"Aku ikhlas nolongin teman yang paling baik dan itu pun demi kamu.Kamu seneng liat Daffa sehat dan aku pun ikut seneng liat kamu seneng.Aku siap apa aja.Yaudah kamu telfon mama sama papa nya Daffa dan aku kesana dulu"Ucap Barack
"Iya nanti aku kesana"Jawabku
Aku segera menelfon mama dan papa nya Daffa.Cepat sekali mereka datang.Aku pun pergi menemui Barack yang pastinya lemas disana.
Benar saja.Ketika aku masuk ruangan itu.Sudah terlihat Barack sedang terkujur lemas.Aku pun memberikannya minum dan memijati lengan nya yang masih di beri infusan.
"Sakit gak?"Tanyaku
"Enggak..gak sakit ah"Jawabnya
"Makasih ya"
"Iya sama2"
"Kamu baik banget sama aku.Kenapa kamu baik banget sama aku?"Tanyaku
"Kamu gak mungkin tau sekarang.Nanti kamu tau sendiri"
"Ihh..apaann??"Tanyaku
"Kepo ah kamu.."Ucap Barack sambil mencubit pipiku
"Ihh kamu mah gituu..!"Jawabku sambil memukul lengannya
"Aww"
"Ehh maaff..gak sengajaa.."
Barack masih di infus selama satu jam.Aku pergi ke ruangan Daffa.Daffa masih belum sadar dari pingsannya.Darah Barack sebagian sudah ada ditubuh Daffa.Aku sedih kedua kalinya melihat Daffa terkujur lemas kembali di rumah sakit.
"Gimana ma kata dokter ?"Tanyaku pada mama Daffa
"Kata dokter.Sobekan di kepala Daffa sangat besar,panjang dan dalam.Daffa di jahit sebanyak 65 jahitan.Cukup banyak ya Ra.Dan nanti Daffa akan di rongsen takut ada yang retak didalam kepalanya.Mama takut banget kalo ada apa2 di kepala suka merambat ke semua anggota tubuh.Dan kepala itu rawan banget.Mama takut terjadi sesuatu sama Daffa."Ucap mama Daffa
"Naura..kamu sekarang kamu pulang sama Barack di antar sama papa.Yukk..sekarang udah malem kamu harus pulang.Besok kamu sekolah.Yuk pulang"Ucap papa Daffa
"Tapi Daffa om ?"Tanyaku
"Kan ada mamanya.Ayo ah"Jawab papa Daffa
Aku dan Barack pulang bersama papanya Daffa.Sampai di rumah aku dimarahi oleh mama karena pulang malam begini.
"Mama..kan tadi papanya Daffa udah ngomong sama mama ..aku telat karena itu..kok mama malah marahin Naura sih ? Penjelasan papanya Daffa kan udah jelas maa.."Ucapku
"Pokonya mama gak mau tau.Sekarang dan 1 minggu kedepan mama gak akan kasih kamu uang jajan.Kamu cari aja uang nya sendiri atau minta sama papa nya Daffa."Jawab mama
"Mama kok jadi gitu sih ? Mama sekarang jadi sensitif dan sering marah2.Mama kenapaa ?? Mama hamil?"Tanyaku
"Kamu ngomong di jaga ya! Mama lagi kesel nih sama kamu."
"Gak biasanya maa..mama kaya gini.Mama dulu sering baik sama aku.Tapi sekarang mama sering marahin aku meski dalam hal sepele doang.Cerita dong ma sama aku.."
"Mama gak butuh temen curhat.Intinyaa..kamu mama hukum"
"Maa..Naura pulang2 udah dimarahin.Naura cape maaa..besok aja marahinnya sekarang Naura lagi lelah."
"Ahh..udah sana kamu pergi"
"Pergi kemana maa??"
"Kekamar kamuu!! Sana pergi..anak durhaka kamu yaa..!!"
"Astagfirullah mama"
Aku sangat aneh dengan sikap mama yang berubah 360 derajat dari sebelumnya.Aku benar2 sedih dengan perubahan mama.Apa ya yang membuat mama jadi begini ? Dikit2 marah ,dikit2 marah kan gak enak kalo kaya gitu.
Aku pun pusing dan merbahkan badanku dikasur dan akhirnya tertidur pulas.
______________________________________
Next ?
Jangan lupa Vommentnya 😻
KAMU SEDANG MEMBACA
I Promise
Teen FictionAku berjanji,akan selalu bersamamu sampai waktu memisahkan kita.Suatu hari nanti aku akan menjadi bagian dari hidupmu selamanya.Janjiku akan ku tepati, begitupun denganmu kau harus menepati janji yang kau ucapkan padaku.