Bab 8

29 7 0
                                    

Pagi pun tiba..
Aku dan semuanya bersiap-siap untuk lari pagi di daerah sekitar villa.Aku segera ke villa 1 dan berkumpul.

"Ra,nanti lari bareng gue yuk"Ucap Barack tiba-tiba

"Boleh"Jawabku

Kami semua lari, aku lari bersama Barack,kemana Daffa? Dia dari tadi belum kelihatan.Tiba-tiba Tukkk.. sebuah batu mendarat tepat di kepala belakang Barack.Aku mengusap kepalanya pelan, siapa coba yang ngelempar batu?Aku celingak-celinguk mencari siapa pelakunya tapi tak ada siapa-siapa.Kami pun berlari lagi, ditengah perjalanan ada lagi yang melempar batu kekepala Barack.Aku menoleh kebelakang dan Daffa sedang melihat kami sambil berkacak pinggang.

"Daffa!kamu tuh apa-apaan ngelemparin batu ke kepala orang,apa maksud kamu?"Bentakku

"Ngapain kamu sama dia?"Tanyanya marah

"Kamu gak liat?kita tuh lagi lari bareng"

"Kenapa gak sama aku?"Tanyanya

"Kamu dari tadi kemana?  Gak keliatan, yaudah dari pada sendiri mendingan sama Barack"Jawabku

"Kan ada temen-temen kamu"

"Terserah kamu mau ngomong apa"Ucapku sambil pergi menarik tangan Barack,kalau didiemin ntar malah bertengkar

"Naura!aku pacar kamu,kenapa yang di gandeng kok dia sih?"Teriaknya

"Bodoo.."Jawabku

"Udah Ra,tinggal gue sendiri aja ,kita gak usah barengan"Ucap Barack

"Hh.."

Aku kelelahan di perjalanan, aku singgah dulu di sebuah warung tenda yang terdapat 5 orang pembeli.Aku masuk dan memesan es teh manis.Ibu itu melayani ku dan memberi pesenanku.Aku mulai menghabiskan teh manis itu.Tiba-tiba sekumpulan lelaki muda mulai menggodaku.3 orang pemuda itu yang kesatu agak tinggi,kumis tipis dan rambut agak gondrong.Pemuda kedua brewokan.Pemuda ketiga lumayan ganteng sih tapi item.

"Hai cantik"Ucap pemuda 1

"Meni cantik pisan eyy"(Sungguh cantik banget eyy) Ucap pemuda 2

"Neng,sini duduk disini"Ucap pemuda 3

"Eh Din,ker urang eta mah"(Eh Din,buat aku itu) Ucap pemuda 2 pada pemuda 1 yang kiranya namanya Udin

"Cantik,balik sini dong"

"Kalian tuh apaan sih?"Tanyaku

"Waww..meni cantik sekali, apalagi marah"

"Gue dah punya pacar, jangan ganggu gue ya"Ucapku

"Eh, mana atuh pacarnya dibawa kesini?"Tanyanya

Untung saja Barack melewat dari luar warung.Aku langsung memanggilnya dan memperkenalkannya.

"Sayang.."Teriakku pada Barack dan Barack kebingungan

"Apa Ra?"Tanya Barack santai

"Kenalin sama mereka bahwa lo itu pacar gue!"Ucapku

"Hah?"Barack melongo dan aku mencubit pinggangnya

"Iya kan sayang?"Ucapku sambil melotot pada nya

"Iya dia pacar gue, kenapa?Siapa yang ganggu pacar gue, hah?"Ucap Barack sambil menggebrak meja depan

"Ini kang,dia yang ganggu"

"Enak aja, maneh meren nu mimitian"(Enak saja,kamu kali yang mulai pertama)

"Ahh..banyak ngomong kalian, sini maju yang gentle "

"Maaf kang"

Aku langsung membayar es teh manis itu dan langsung pergi meninggalkan warung itu.Diluar aku ketawa dan Barack mulai bertanya.

"Kenapa harus pura-pura?"Tanyanya

"Tau kali jawabannya"Jawabku sambil memegang pundaknya

"Iya deh"

"Cape gue Bar"Ucapku

"Gue gendong?"

"Gak ah malu"

"Terus gimana kalau gak mau cape?"Tanyanya

"Gak tau"

Kami lari dan akhirnya sampai di Villa.Daffa sudah ada didepan Villa dengan muka marah.

"Sini kamu!"Ucap Daffa

"Kenapa sih Daff?"

"Aku gak suka kalau kamu deket terus sama Barack"

"Aku gak suka kalau kamu kekang aku kaya gini"

"Tapi Ra,aku tuh sayang kamu,aku cinta kamu"

"Sayang dan cinta bukan gini caranya"

"Terserah"

Next?

I Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang