Aku duduk berdampingan bareng Daffa .Ketika aku menoleh ke kiri ku, di paling ujung aku melihat seorang wanita menunduk terus.Tapi,sepertinya aku kenal sama wanita itu.Siapa ya?Dia juga pake baju seragam SMA ku.Siapa sih dia?
Aku menyikut lengan Daffa.Daffa pun menoleh.
"Kayanya aku kenal sama cewek yang di paling ujung itu, tapi siapa ya?"Ucapku sambil berbisik pada Daffa
"Aku juga gak tau"Jawab Daffa
"Dingin banget Daff.."Ucapku sambil menyimpan kedua tanganku di dada.
"Pak,ini pintu sama jendela nya tutup ya,kasian pacar saya kedinginan"Ucap Daff tak tau malu
"Ihh Daffa..aku maluu..kamu gak usah gitu, biarin aja, kalo ada yang turun repot harus buka dulu pintunya,ih malu-maluin"Ucapku sambil sesekali menyubit lengan Daffa
"Udah biarin.."Jawab Daffa sambil menutup pintu dan jendela angkot.
Lalu Daffa merangkulku dengan erat.
Semua penumpang yang ada disitu langsung bersorak.Mungkin mereka baper.
"Ih apaan, so romantis"Ucap wanita paling ujung tadi, tapi dia masih menunduk.
"Aa..mas kok romantis banget.Pacaran aja sama aku single mas."Ucap mbak-mbak depan Daffa
Daffa hanya diam saja, dia focus merangkulku. Emang sih gini aku jadi lumayan anget, tapi aku malu di liatin mulu.
Tiba-tiba..wanita yang paling ujung tadi menampakkan wajahnya dan berteriak.
"Heh Naura, lo centill banget sihh...!!"Teriak wanita itu, oh ternyata Yuri.
"Yuri,kok lo naik angkot sih? Mobil lo mana? Lo bangkrut ya?"Ucapku
"Sialan lu Naura,lu tuh cari kesempatan dalam kesempitan ya, deket-deket mulu sama Daffa.Gak tau malu.Iuhh banget.."Ucap Yuri
"Yuri,lo apaan sih? Naura pacar gue, ya wajar lah kalo gue ngelindungin Naura, inget dia pacar gue"Jawab Daffa
"Syirik aja sih mba"Celetuk mba-mba tadi.
"Diem lo!!"Ucap Yuri
"Udah, gak usah dianggap.Dia tuh syirik cuma kamu"Ucap Daffa
"Stop pa"Perintah Yuri.Emang rumah dia dimana? kok di turun di pinggir jalan yang gak ada rumah.
Ketika dia melewatiku.Dia menatapku dengan tajam dan menginjak kakiku.Ya Allah nyebelin banget tuh orang.
"Aw"Ringisku
"Eh lo Yuri, lo tuh jahat banget sih"Bentak Daffa
Yuri tak merespon dan ketika Yuri merogoh saku baju nya, uang nya tidak ada entah kemana.Tapi, Yuri malah menuduh aku yang mengambilnya.
"Dia tuh yang ngambil pak"Ucap Yuri sambil menunjukku
"Woy! Jaga omongan lo, mana ? Apa Naura yang ngambil uangnya?"Ucap Daffa marah
"Ihh..pak uang saya ketinggalan"Ucap Yuri berlari pergi
"Gak punya malu tuh cewek,cabe-cabean murahan"Gerutu supir angkot.
☁☁☁
Aku pun sampai rumah.Daffa minta izin untuk pulang lagi.
"Daffa ini jaketnya,pake"Ucapku sambil menyodorkan jaket
"Gak usah, aku ambil motor dulu, hati-hati, buruan masuk.Mandi pake air anget.Ayo buruan masuk.."Perintah Daffa yang puanjaangg
"Iya kamu hati-hati.."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Promise
Teen FictionAku berjanji,akan selalu bersamamu sampai waktu memisahkan kita.Suatu hari nanti aku akan menjadi bagian dari hidupmu selamanya.Janjiku akan ku tepati, begitupun denganmu kau harus menepati janji yang kau ucapkan padaku.
