Bab 19

24 6 0
                                    

Ketika aku masuk ke kelas Daffa, aku meilhat dia sedang dikerumunin gengnya Yuri.Mana Yuri nya aku gak melihat.Aku memberanikan diri untuk masuk.Meski pasti di bantai oleh geng nya Yuri.

"Daffa"Panggilku

Semua geng Yuri membuka kerumunan.Dan aku membelalak melihat Daffa sedang duduk mesra bersama Yuri.Arghh sebel.Tapi aku harus tahan itu biar gak kelihatan kelemahan aku sama Yuri dan geng nya.

"Eh sayang, ada apa?"Tanya Daffa sambil berdiri

Tapi ditahan oleh Yuri.Dan Daffa kembali duduk.Aku yang menghampirinya

"Ini hadiah kemarin yang mau aku kasih kekamu"Ucapku sambil memberikannya pada Daffa

Tapi diambil oleh Yuri.

"Eh,itu buat Daffa, bukan buat lo"Ucapku

"Ya gue juga pingin lihat lah, gue buka ya?"Ucap Yuri

"Jngan,nanti bukanya sama Daffa"Ucapku

Tapi terlambat,Yuri sudah menyobek ujung hadiah itu dan tertampaklah dua buah kupluk yang bagus.Tapi,Yuri dan kawan-kawan malah mentertawakan itu.

"Hahaha..gak modal banget sih lo, beliin nya cuma kupluk? Haha Daffa juga bisa beli kali kalo kupluk"Ucap Yuri merendahkanku.

Aku malu dan sakit hati oleh nya.Tapi aku melawan.

"Terserah gue lah, gue mau ngasih batu sekalipun, apa masalahnya sama lo "Bentakku

"Ya gue kasihan aja sama lo, lo malu kan?"Tanyanya

"Gak, gue gak malu, apaan sih lo"

"Haha pengen ketawa gue, kupluk murahan kaya gini di kasih."Ucap Yuri

"Gak papa barang yang gue kasih itu murahan, asal jangan gue sendiri yang murahan kaya lo"Bentakku

"Aishh.."

Aku sudah tak kuat dan langsung mendorong kepala nya ke belakanh hingga Yuri akan jatuh.Tiba-tibaa..

"Naura!!Kamu tuh belajar sopan santun gak sih? Masa ke orang kamu gitu?"Daffa memarahiku

Daffa memarahiku? Gak mungkin dia marah ke aku, kan dia sayang sama aku, sayang banget,tapi kenapa dia marahin aku?

Hati aku sakit pas Yuri merendahkanku, sekarang Daffa yang memarahiku. Aku mulai mengeluarkan air mata.

"Daffa! Kok kamu jadi marahin aku sih? Salah aku apa? Dia yang mulai duluan"Ucapku sambil gemetar

"Kamu ya harusnya jangan gitu dong! "Jawab Daffa masih dengan nada tingginya

"Kamu gitu ya sama aku, kamu udah kehasut sama cewek murahan ini "

"Kamu sekarang jadi gin..-"Ucap Daffa terpotong karena Barack menghampiriku

"Daffa.lo gak usah marah-marahin Naura.Gue gak suka sama cowok yang suka marahin cewek,termasuk Naura,gue gak bisa diem kalo dia diginiin."Ucap Barack pada Daffa

"Barack sayang, udah biarin aja tuh si Naura"Ucap Yupi sembari mengelus lengan Barack

"Apaan sih lo, gue kenal sama lo aja nggak, ngapain lo deket-deket"Jawab Barack sambil menjauh

"Gue suka sama lo"Ucap Yupi

"Idihh..ayo Ra kita pergi"Ucap Barack sambil menarikku keluar kelas

Air mataku benar-benar tak bisa ku bendung.Aku menangis di sana dan dengan sigap Barack memelukku dan mengusap puncak kepalaku.

"Udah, gak usah dipikirin.Kan ada gue disini.Selama masih ada gue, lo aman-aman aja, gak usah takut.Daffa marahin lo, lapor ke gue, dan siapa aja yang gangguin lo, jangan sungkan bilang ke gue. Anggap aja gue Sayap Pelindungmu,gue siap jadi pelindung lo kalau lo mau"Ucap Barack

I Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang