Aku heran dengan apa yang aku lihat sekarang ini.Aku mendekati itu dan ternyata yang putih tidak kecil, melainkan sama seperti aku besarnya.Apa dia manusia? Atau apa? Aku memanggilnya, namun ia tak melihat padaku.Ya sepertinya dia manusia, karena ia memakai kerudung dan baju serba putih.Aku memanggilnya lagi tapi tetap ia tak menoleh.Aku semakin memberanikan diri untuk menyentuhnya.Ketika aku menyentuhnya.Ia menoleh.Aku sangat kaget, karena yang aku colek yaitu Diva.Kenapa dia ada di dunia? Kan dia udah meninggal, tapi kenapa dia ada lagi? Aku sedang bingung kenapa ini terjadi lagi.Anehh..
Diva tersenyum padaku tapi belum mengeluarkan kata-kata apapun itu.
Dia menarik tanganku dan aku mengikuti langkahnya.Aku ternyata diajak Diva berjalan mengelilingi keindahan alam ini.Aku sungguh takjub melihatnya.Disana terdapat sepeda bagus, aku dan Diva menaiki sepeda itu berkeliling.
Namun,disaat aku mengayuh sepeda, aku mendengar sesuatu yang suara nya tak asing lagi ditelingaku.Mama! Ya itu suara mama ku, tapi anehnya mama memanggilku sambil menangis.
"Naura, bangun sayang..disini kita gak mau kehilangan kamu.Kamu sayang kan sama kita? Jadi ayo bangun,dengerin suara mama dan ayo kamu bangun."
Hahh?? Bangun? Mama nyuruh aku bangun? Kan aku ini udah bangun, kok mama aneh banget ya?
Tiba-tiba terdengar suara Daffa ,suaranya sangat menggema seperti tak ada benda-benda disini.
"Naura, ini aku Daffa.Kamu maafin aku ya Ra,aku sayang sama kamu,aku janji kalau kamu bangun, aku bakalan gak akan nanggepin si Yuri lagi.Aku janji itu, pokonya Naura kamu sekarang harus bangun, kalo kamu gak bangun berarti kamu gak sayang sama aku!"
Aneh banget.Aku ini kenapa sih?Kok semua pada nangis? Apa yang terjadi sama aku, terus Diva malah diem aja lagi.Aku pun bertanya pada Diva.
"Diva,kok mama sama Daffa pada nangis sih?,emangnya ada apa? "Tanyaku
"Naura, aku kasih tau ya.Kamu tuh sekarang lagi di ambang kematian.Kamu lagi kritis ,bentar lagi kamu koma.Kamu lagi gak ada didunia melainkan di alam bawah sadar kamu."Jawab Diva membuatku terkejut
"Terus, aku pulangnya gimana Div? Aku takut kalau disini terus, untung ada kamu ,kalau enggak aku sendiriam deh disini."
"Maaf Naura,Diva bentar lagi juga pulang, jadi kamu sendiri deh disini"
"Divaa..pliss kamu jangan kemana-mana, nanti aku sama siapa?"
"Kamu mau ikut aku atau ikut mama kamu?"Tanya Diva
"Aku mau ikut kamu biar aku ada temen, tapi aku juga gak mau ninggalin mama."
"Ikutin kata hati kamu aja, ah waktunya aku pulang.Kamu pikir-pikir dulu aja, kalau udah tau jawabannya, kalau kamu mau ikut aku, kamu tinggal buka pintu putih itu ya, dan kamu masuk deh, nanti kita ketemu.Dahh"Ucap Diva lalu pergi menuju pintu putih dan menghilang
Aku disini benar-benar takut.Tak ada orang lain dan sungguh menakutkan.Tiba-tiba aku mndengar tangisan dan teriakan dari mama,papa,Alfian,Daffa, Barack dan aku tak tahu satu lagi suara siapa.
"Naura ,aku ini Barack.Ayo bangun dan cepet sadar.Kita semua nunggu kamu sadar, aku mau kenalin sama seseorang. Dia katanya mau kenal deket sama kamu.Ayo bangun"
Ya,benar-benar menakutkan. Gimana coba caranya aku pulang.Aku takutt..Aku berteriak sekencang-kencang nya tapi tak ada yang menjawab.Air turun dari atas langit.Mungkin ini air mata dari mereka yang menangisiku.Aku benar-benar ingin pulang,aku kasihan sama mereka.
1 hari..2 hari..3 hari..
Aku masih tetap disini, sendirian,bahkan tempat ini bukan semakin terang, malah sebaliknya, tempat ini mulai gelap.Sampai aku tak jelas melihatpun.Aku duduk di pinggir sungai dan mendengar tangisan semuanya.Aku pun mendengar orang-orang sedang mengaji, mungkin itu untuk aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Promise
Teen FictionAku berjanji,akan selalu bersamamu sampai waktu memisahkan kita.Suatu hari nanti aku akan menjadi bagian dari hidupmu selamanya.Janjiku akan ku tepati, begitupun denganmu kau harus menepati janji yang kau ucapkan padaku.