Bab 43

24 6 13
                                    

Bel pulang pun berbunyi.Aku langsung berlari ke parkiran untuk segera berangkat ke rumah sakit.Aku belum melihat Barack di parkiran.Aku menunggu dan duduk2 di mobilnya Barack.

15 menit berlalu..

Barack belum sampai juga di parkiran.Aku lelah menunggunya mana di parkiran panas lagi.Aku menyusul ke kelasnya dan kelasnya sudah kosong aku menyusuri koridor dan dia tak terlihat batang hidungnya pun.

"Barack kemana sih?"Tanyaku

Aku mencari2 ke kantin dan tidak ada seorang pun disana.Tapi..aku belum mengecek kekamar mandi laki2.Aku pun menunggu didepan pintu masuk toilet.

"Eh2 ada Barack gak didalem ?"Tanyaku pada seorang siswa

"Siapa Barack ? Gak kenal "Jawab siswa itu sembari pergi

"Temen satu sekolah kok gak kenal sih.Ishh"Ucapku sambil mengepalkan jemariku ingin menonjoknya.

Aku lelah mencarinya dan aku duduk sebentar di lantai dekat pintu toilet.Tiba-tiba cringg suara nyaring terdengar ditelingaku dan ketika aku melihat kesampingku ada uang receh sebanyak 3 keping.

"Woyy..!!"Teriakku ke seseorang yang memberi uang itu.

"Apa ? Masih kurang uangnya ?"Tanya lelaki itu

"Apa2 an maksud nya lo ngasih uang ke gua kaya gini ? Emang gue pengemis apa ?"Tanyaku

"Bukannya lo penjaga toilet ya ?"Ucap lelaki itu semakin menyebalkan

"Jangan asal ngomong yaa..!! Gue duduk disitu lagi nunggu temen gue bukan jadi penjaga toilet! Nihh!! (Aku melemparkan uang itu ke dadanya) Gak butuh uang segitu"Ucapku kesal

"Heyy..heyy ada apa ini ?"Barack pun datang

"Ini bro..dia duduk disitu (sambil nunjuk tempat asal aku duduk) ya gue kira dia tuh penjaga toilet ya gue kasih aja uang"Ucap lelaki itu

"Lo gak liat apa gue pake seragam! Masa aja disebut penjaga toilet sih"Bentakku

"Yaudah..sekarang lo minta maaf aja bro"Ucap Barack

"Ya maaf yaa..emm namanya ??"Ucap lelaki itu

"Ya gue maafin.Lo gak usah tau nama gue.Ayo.."Jawabku

Tak sengaja aku menggandeng lengan Barack.Itu benar aneh sekali,aku ini disengaja atau refleks kok bisa gandeng Barack.Aku baru sadar pas di parkiran.

"Maaf"Ucapku sambil melepaskan tanganku di lengannya.

"Iya gapapa.Buruan masuk,panas nih"Jawab Barack

Kami berdua pun masuk kemobil dan memulai perjalanan.

"Kamu kemana aja tadi ? Aku cape nyariin kamu"Ucapku kesal

"Iya2 maaf..aku gak minta izin dulu sama kamu.Pas pulang sekolah aku lagi jalan ke parkiran ,eh aku malah sakit perut ,muless bangett ya aku ke toilet dulu.Ternyata kamu nungguin.Kok kamu tau sih aku ada ditoilet ?"Tanyanya

"Yaa aku punya firasat kamu lagi di toilet soalnya dimana mana aku dah cari kamu gak ada.Aku sama kamu mah pake firasat terus yaa..bukan logika haha"Ucapku

"Iyaa bener..oh ya beli makanan dulu gih buat Daffa.Masa aja nengok gak bawa apa2 cepet turun dulu di super market depan"

"Iya bawel"

Aku turun dan masuk ke super market keluar membawa banyak tentengan untukku ,Barack,Daffa, dan orang yang lagi jenguk Daffa.

Kami langsung menuju rumah sakit.Sampai di rumah sakit aku langsung ke ruangan Daffa.

I Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang