Bab 45

30 7 5
                                    

Bel pulang sudah berbunyi.Barack tak ada kekelas ku dan aku pun tak melihatnya lagi.Apa jangan2 dia ninggali aku ? Aku langsung berlari menuju parkiran dan mobilnya masih ada.Aku ingin memutar balik arah ,tapi ketika aku membalikkan badan ,tepat dihadapanku ada Barack.Kami saling hadap sekitar 1 meteran.Jantungku kembali berdebar bila melihat Barack,aku takut banget dia marah.

Aku tersenyum padanya dan ia tak membalas senyumku.Barack masih marah sama aku.Ihh kok gitu yaa..

"Aku minta maaf sama kamuu.."Ucapku sambil mendekatinya dan memegang tangannya yang menyilang di perutnya.

Barack tak merespons ku.Dia malah melihat kemana saja dan tangannya pun diam saja tidak membalas peganganku.

"Maafin aku ya..aku tahu aku memang gak dewasa.Maaf ya Barackk..aku memang salah"Ucapku terus memegang tangannya.
"Kamu mau kan maafin aku ? Terus kamu mau kan ajarin aku dewasa kayak kamu ?"Tanyaku
"Barackk..maafin akuu...ihhh"Air mataku sudah tak bisa ku bendung akhirnya tumpah dihadapanku.

Aku sudah tak tahan dan aku pun ingin pergi dari sini.Ketika aku melangkah cepat,tangan Barack meraih lengan kiri ku hingga aku sedikit tak seimbang.Lalu Barack menarik diriku kedekapannya dan rasanya itu hangat.

"Aku maafin ko"Ucap Barack pelan tepat ditelingaku "Makanya kamu harus lebih hati2 lagi ya..terus kamu harus bisa ngendarain mobil."

"Beneran kamu maafin aku ?"Bisikku

"Ya"

"Gak bohong?"Tanyaku

"Aku cuma marah sesaat.Aku gak mungkin marah sama orang yang aku sayang"Ucap Barack

Dalam dekapannya aku hanya bengong dengan ucapan yang Barack tadi katakan.

Aku melepaskan pelukannya dan sekarang menatap wajahnya.Barack tersenyum manis padaku.Aku pun membalas senyumnya.

Aku tak terlalu membahas apa yang tadi Barack ucapkan.Hanya aku akan selalu memikirkan itu.

"Yuk ah pulang"Ucap Barack

"Maaf ya Barack.."Ucapku

"Alah..udah gapapa ,kalo kamu gak celaka ya gapapa tapi kalo kamu celaka ada yang gapapa."Ucapnya

"Emm ah.."Jawabku

"Kamu mau belajar mobil?"Tanyaku

"Mau"

"Nanti aku ajarin ya"

"Okee"

Kami sepanjang perjalanan hanya mengobrol-ngobrol ringan tentang sekolah,tentang kejadian Munaroh tadi dan masih banyak lagi.

Tak terasa sudah sampai saja di rumah sakit.Aku berjalan disamping Barack.Dengan santai aku masuk ke ruangan Daffa.Tapi..semua di ruangan Daffa panik semua.Aku segera berlari ke ruangan Daffa.

Terlihat jelas Daffa sedang kejang-kejang sambil melotot gitu.Aku takut dan cepat memanggil Barack untuk segera kesini.Untung saja dokter sudah ada disini dan sedang menangani Daffa.

"Kasian ya Daffa"Ucapku sambil sedih.

"Iyalah kasian..aku aja gak tega liat dia kaya gini"Jawab Barack.

"Mohon semuanya keluar dulu ya "Ucap dokter

Kami semua keluar dari ruangan.

"Daffa kenapa ma ?"Tanyaku

"Dia tadi badannya panas terus sekarang malah kejang-kejang.Gak tau kenapa sambil melotot gitu"Ucap mama Daffa.

"Kayak aku ma kalau aku panas suka melotot gitu kata mamaku"Jawabku

I Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang