Bab 50

44 5 0
                                    

Tiba-tiba.. aku terbangun karena suara gedoran dari balik pintu.Aku baru saja tidur sudah ada yang membangunkan.Aku melirik jam dinding masih jam 01.00 berarti aku tidur baru 4 jam.

Aku pelan2 beranjak dari tempat tidur dan menuju pintu.Dan membukakan pintu.

"Mama ?"Tanyaku

"Cepet kamu ganti baju!"Ucap mama

"Kenapa ma ?"Tanyaku sambil mengucek mataku

"Daffa lagi sekarat.. buruann.."Ucap mama

"Daffa ? Sekarat ? Mama jangan ngimpi..mama sadarrr"Ucapku

"Mama sadarr.. ayoo buruaann.. "Ucap mama sambil pergi

Aku langsung lemas dan langsung menelfon Barack untuk segera pergi ke rumah sakit.

Aku pergi ke rumah sakit bersama papa,mama,dan Alfian.

Di mobil aku menangis dan tak ingin Daffa meninggal.. Ya Allah..

"Mamaa..Daffa kenapa maa ??"Tanyaku menangis dalam dakapan Alfian.

"Daffa sekarat sayang.. dia mau meninggal.."Jawab mama

"Tapi aku gak mau Daffa meninggall..."Jawabku

"Siapa yang mau Daffa meninggal,kita semua pun gak mau"Jawab papa

Kami sampai di rumah sakit.Di lobby Barack sudah menunggu dan masuk bersama.

Ketika masuk ruang rawat aku langsung lemas seperti tak ada harapan lagi.

Barack dengan sigap menahanku dan menuntunku untuk kedalam.Benar saja Daffa sedang sekarat..semuanya sedang membacakan surat2 Al-Quran.Aku langsung mendekati Daffa.

"Daffa nungguin kalian"Ucap mama Daffa

"Daffa gak bisa pergi kalo belum liat kalian berdua pelukan"Timbal papa Daffa

"Daffaa.."Ucapku bergetar

"Nauraa..Dimas.."Jawab Daffa dengan nafas yang tersenggal senggal.

"Ini kita..kamu mau pergi ? Kami ikhlas "Jawab Barack

"Aku titip Naura ke kamu Dimas..kamu cinta pertamanya Naura.. kamu harus jadi cinta terakhirnya Naura juga.Jagain dia sampai kapanpun,bahagiain dia terus dan jangan bikin dia nangis apalagi bikin dia kecewa.. ingat pesan itu.. bahagiain Naura.."Ucap Daffa

"Itu pasti ,aku bakalan bahagiain Naura..makasih buat semuanya Daff"Jawab Barack

"Maafin aku ya Dim.."

"Iya.. aku maafin kamu.."

"Nauraa..kamu harus nurut sama Dimas.Aku sayang kamu.. aku mau liat kalian pelukan sekali aja..untuk aku yang terakhir kalinya.."Ucap Daffa

"Daffaaa...kan kamu sekarang mau pulang ke rumahh...tapi kok kamu ninggalin akuuu sihhh....Daffaaa..."Ucapku sambil menangis

"Aku sekarang mau pulang kok ke rumah.Kan sekarang aku di bawa pulang sama kalian.Aku udah di jemput sama kamu ,tinggal pulang ke rumah.Tapi kamu kan udah janji jangan sedih ,kamu harus bahagia.."Ucap Daffa

"Tapii..enggakkkk giiniiii...Daffaa...aku sayang sama kamu"Jawabku

"Aku juga sayang kamu.. maafin aku ya Ra.. aku harus ninggalin kamuu..sekarang Dimas kamu udah kembali..I Love You.."Ucap Daffa

Aku terakhir memeluk Daffa dan aku langsung melepaskan pelukannya.

Aku pun berpelukan dengan Barack di hadapan Daffa.Rasanya tak enak,tapi itu keinginan terakhir Daffa sebelum pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang