Prolog

13K 866 201
                                    

Seorang gadis berjalan di sebuah gang kumuh yang dipenuhi dengan sampah. Gang kumuh itu terletak sangat jauh dari kota tempat gadis itu tinggal.

Gadis itu menatap bulan yang saat ini bersinar begitu terang ditemani dengan bintang-bintang sebagai pelengkapnya. Ia menatap ponselnya yang mati setelah terguyur hujan beberapa jam yang lalu.

Badan gadis berkaos biru panjang itu sudah basah kuyup karena hujan. Tapi gadis itu tetap kekeuh untuk terus melanjutkan perjalanannya menuju suatu tempat yang dapat membuat hatinya tenang.

Ditatapnya rumah tua yang menjulang tinggi di hadapannya. Ia membuka pintu rumah itu dengan password yang sengaja ia pasang.

Kreat.

Pintu tua rumah itu berderit. Maklum, pintu tua itu sudah berkarat dan sangat kotor. Gadis itu melangkah masuk ke dalam rumah tua itu dan menutup pintunya.

Langkahnya mengarah pada sebuah pintu coklat yang berdiri kokoh di antara pintu-pintu reot lainnya. Tangan mungilnya membuka pintu itu lalu melangkah masuk.

Ya, itu adalah sebuah pintu yang menghubungkan ruang bawah tanah yang tak diketahui oleh siapapun selain gadis itu.

Gadis itu duduk di sebuah kursi kayu. Tangannya menarik sebuah buku bersampul biru dongker dengan tulisan 'MD' di sampulnya.

Gadis itu mengambil sebuah bulpoin di sampingnya, lalu menggerakkan jari tangannya di atas buku itu untuk membuat suatu kalimat yang dirangkai membentuk suatu paragraf atau puisi. Hal itu dapat membuat mood-nya yang saat ini rusak menjadi membaik.

Aku sayang kalian.
Aku cinta kalian.
Aku sangat menghargai kalian sebagai keluarga ku.

Meskipun aku tahu, jika kalian tak pernah menganggap aku ada di keluarga kalian itu.

Aku merasa tersiksa.

Namun, aku bisa apa selain tetap bertahan?

^^

RADHIKA EKA.

NEW VERSION : 24 AGUSTUS 2017

Cruel WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang