CW••42

589 22 0
                                    

Setelah kejadian yang telah dilakukan Arnu, Deeva hanya bisa duduk diam di ruang rawat inap. Melihat awan yang berjalan searah. Kadang tapi tak terlalu sering, ada seekor burung yang hinggap di jendela ruang rawat inapnya. Aktivitas itu sudah Deeva lakukan selama satu bulan ia menjadi pasien.

Dengan Sandra, Velli, dan Cellin yang selalu setia berada di sampingnya. Setiap hari, mereka bertiga bergantian berjaga. Sandra pagi, Velli siang, Cellin malam. Begitu terus selama satu bulan.

Dan kini Deeva akhirnya keluar dari rumah sakit tempatnya istirahat selama satu bulan lebih beberapa hari. Deeva tidak tahu kapan pastinya. Sembari menunggu Sandra mengambil mobil, Deeva merentangkan tangannya. Menghirup udara segar.

"Segar banget,"

Deeva menurunkan tangannya karena dilihat orang-orang yang berlalu-lalang di sekitarnya. Lalu sedikit menyingkir dari sana. Bukannya malu, hanya saja tadi ada sebuah ambulance yang berhenti di depannya lalu tak lama kemudian seorang korban kecelakaan didorong dari sana. Karena tidak ingin menghalangi jalan petugas yang terburu-buru, Deeva menyingkir.

Hari ini Cellin tidak bisa menjemputnya padahal cewek berwajah imut itu sudah berulang-ulang kali meminta agar dirinya saja yang menjemput Deeva ketika keluar dari rumah sakit. Tapi cewek itu tidak ada di sini karena cewek itu harus pergi dengan Dolan. Biasa kencan dengan kesayangan.

Lain hal dengan Velli. Cewek berdarah campuran itu harus menjemput orang tuanya di bandara. Orang tua Velli berlibur ke Bali tapi transit ke Jakarta terlebih dahulu. Kata Velli sih, capek-capek i badan.

"DEEV, AYO!"

Deeva menoleh lalu mengangguk. Tak lama, Deeva sudah duduk di sebelah Sandra yang mulai memajukan mobilnya.

"Lo gak bilang ke anak-anak kan kalau gue di rumah sakit?" Tanya Deeva pada Sandra yang baru membayar parkir.

"Ke keluarga lo aja gue gak bilang Deev, apalagi kawan-kawan lo yang gue yakin gak terlalu penting." Jawab Sandra.

"Hehehe, tau aja sih San. Jadi cuma bertiga aja ka yang tahu?" Tanya Deeva lagi, memastikan.

"Hm."

Deeva mengangguk dan bertanya lagi, "Lo ijinin gue ke guru gimana San?"

"Gue bilang aja kalau lo lagi holiday ke kampung halaman." Jawab Sandra acuh tak acuh.

"Sialan. Jauh banget. Gue jadi bingung oleh-olehnya gimana," Protes Deeva.

"Lo bawain kresek putih juga bodo amat Deev," Balas Sandra tidak peduli.

Deeva melengos. Memilih bermain ponsel. Karena tidak ada perbincangan atau basa basi busuk, Deeva memutuskan memutar musik yang sudah dibluetooth dari ponselnya ke televisi di mobil Sandra.

Alunan musik Maaron 5 yang terbaru terdengar mengisi seluruh mobil. Sandra tidak keberatan sama sekali dengan apa yang dilakukan Deeva. Sandra sendiri memang sudah bosan dan sudah ada niatan memainkan musik juga.

Everybody hurts sometimes
Everybody hurts someday, aye aye
But everything gon' be alright
Go and raise a glass and say, aye

Here's to the ones that we got
Cheers to the wish you were here, but you're not
'Cause the drinks bring back all the memories
Of everything we've been through

Toast to the ones here today
Toast to the ones that we lost on the way
'Cause the drinks bring back all the memories
And the memories bring back, memories bring back you

Cruel WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang