CW••2

4.2K 304 116
                                    

"Hei kalian berdua! Kenapa baru masuk kelas? Lihat sekarang jam berapa?" Tegur seorang wanita paruh baya di depan papan tulis seraya berkacak pinggang. Wanita itu melotot pada dua orang siswi yang baru masuk ke dalam kelas tanpa rasa bersalah.

"Eh ada Ibu Rini. Assalamualaikum Bu." Sapa Deeva seraya berbalik dan melangkah mendekati Bu Rini untuk mencium tangan wanita berusia lanjut itu. 

"Heh, kalian ini dari mana saja? Ayo jawab! " Ucap Bu Rini garang setelah memukul bahu Deeva keras. 

"Aduh Bu, ibu ini kenapa malah mukul saya sih? Sandra kok gak dipukul juga? Fiks, Bu Rini pilih kasih, fiks." Ucap Deeva dramatis seraya menunjuk Sandra yang berdiri di belakangnya. 

"DEEVA!" Bu Rini menjewer telinga Deeva kuat hingga memerah. Muka wanita berumur lima puluh dua tahun itu memerah menahan amarah yang siap dikeluarkan.

"ADUH BU, SAKIT. LEPAS BU,LEPAS!" 

"Sakit kan? Makadari itu, kamu jangan suka telat masuk kelas. Percuma kalau kamu masuk sekolah tapi gak pernah masuk kelas. Sama aja absen kamu bolong." Ucap Bu Rini tanpa melepaskan jewerannya. 

"Iya Bu Rini yang cantik meskipun udah nenek-nenek. Saya akan masuk kelas." Balas Deeva pasrah. 

Bu Rini melepaskan jewerannya, "Nah gitu dong, ka--"

"Maksud saya, saya masuk kelas kalau inget dan mood saya bagus Bu." Potong Deeva cepat. Lalu cewek itu berlari menuju pintu keluar. 

"DEEVA, BERSIHKAN SELURUH KAMAR MANDI SEKARANG!" Teriak Bu Rini sambil berkacak pinggang. 

"SIAP, LAKSANAKAN BOS!"

^^

"Masak, masak sendiri, cuci baju sendiri, mandi pun sendiri."  

"Ngepel jeding sendiri, bersihin sendiri. Jangan nyuruh Deevaaaaaa." 

"Jeng jeng. Goyang broo."

Deeva menggoyangkan pinggulnya dengan tetap mengepel lantai kamar mandi siswi kelas dua belas.

"By the way, itu lagu ogeb banget ya. Mandi pasti sendiri lah, ya kali bareng-bareng. Mau nunjukin anu kali ya?" Deeva terkekeh seraya memeras kain pel dan meletakkan di belakang pintu masuk kamar mandi.

Deeva keluar dari kamar mandi dan berdiri di depan pintu seraya merentangkan kedua tangannya. Ia menghirup oksigen yang berada di sekitarnya. 

"Akhirnya, gue bebas dari ruang biadab itu ya Allah."

Cewek berkuncir kuda itu melihat jam tangan kecil berwarna biru dan putih yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Pukul sepuluh lewat dua puluh lima menit. Ternyata sudah pagi menjelang siang.

Kantin ah. 

Deeva berjalan ke arah kiri untuk menuju kantin. Cewek itu bersenandung kecil seraya melihat bunga mawar yang mekar di sekitar koridor. 

Bunganya cantik, kayak gue. Hehe. 

BRUK! 

"ADUH!"

"EH!"

"Ah eh, ah eh, aja lo tong. Bantuin kelez, pake Z bukan S." Gerutu Deeva sambil mengulurkan tangannya meminta bantuan orang di depannya. 

Orang di depan Deeva menerima uluran itu dan menarik Deeva untuk berdiri tegak. Orang itu melihat Deeva yang sedang menepuk roknya yang kotor. 

"Ngerepotin aja sih lo pantat panci!" Gerutu Deeva pelan, masih tetap menepuk roknya bagian belakang. 

Cruel WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang