CW••25

1K 70 4
                                    

"Siapa sih malam-malam ke sini? Ganggu orang tidur aja," Gumam Deeva dengan mata yang hampir menutup.

Jam sudah menunjuk pukul satu lebih lima belas menit, dini hari. Deeva tiba-tiba terbangun ketika mendengar pintu digedor dengan keras layaknya seorang penagih hutang yang garang. Orang waras mana yang bertamu di rumah orang ketika tuan rumah sedang mimpi indah? Pasti orang itu memiliki gangguan mental.

Deeva membuka pintu dengan keras hingga pintu itu terbanting menghantam tembok batu alam di belakang. Dengan kesal, Deeva kembali menendang pintu itu hingga kembali menghantam tembok batu alam itu, tapi kali ini lebih keras dari sebelumnya.

"SIAPA SIH? GAK LIHAT JAM APA? INI DINI HARI BANGSAT! GANGGU ORANG TIDUR AJA LO, ANJAY!" Desis Deeva dengan suara keras.

"Loh?"

Deeva segera mengucek matanya ketika mendapati tidak ada seorang pun di luar rumahnya. Menoleh ke kanan dan kiri sudah Deeva lakukan, tapi tetap tidak mendapati seorang pun di luar.

"Iseng banget itu orang ngedor-ngedor rumah orang," Dengusnya seraya menutup pintu, tetapi berhenti ketika indra penglihatannya melihat sebuah kotak yang dibungkus rapi dengan kertas berwarna biru mudah dan pita maroon yang sangat indah.

Diambilnya kotak tersebut lalu menutup pintu. Ia berjalan masuk dan duduk di ruang tamu. Melihat dengan jeli kotak di atas meja. Tidak ada tanda-tanda mencurigakan. Semuanya mulus.

"Dari mana ini kotak? Dari Neptunus?"

Deeva menguap. Air mata menetes dari kedua matanya karena mengantuk. Dilihatnya lagi kotak itu dengan lebih teliti, tapi tetap tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan.

"Bodo amat. Tidur aja lah,"

Sekali lagi, dia menguap. Dengan perasaan yang masih amat penasaran, dia memutuskan untuk kembali ke kamar dan melanjutkan tidur cantiknya. Biarlah kotak itu di situ hingga Mbak Rari bangun dan membukanya besok pagi.

^^

Deeva turun dari lantai atas dengan dasi yang masih belum terpasang. Tangan kirinya menenteng sepasang sepatu kets berwarna campuran dari hitam, putih, dan biru.

Hari ini adalah hari Senin, hari di mana upacara bendera akan diselenggarakan.

"Mbak Rari."

"Mbak,"

"EMBAAAAKKKK!"

"WHERE ARE YOU???"

Deeva menuju dapur kala tidak mendapati sahutan dari orang yang ia panggil. Setelah sampai dapur, Deeva tidak menemukan tanda-tanda keberadaan pembantunya itu.

Suara gemericik air dari taman belakang masuk ke indra. Di sana, Deeva dapat melihat Mbak Rari yang sedang membelakanginya. Tanpa pikir panjang, Deeva mendekati Mbak Rari untuk memaksa pembantu itu memakaikan dasi terhormat.


Ketika sudah berada tepat di belakang Mbak Rari, indra penciumannya merasakan bau yang menyengat. Asap hitam juga terlihat. Di sana, Deeva melihat kotak kemarin malam yang dilahap oleh naga merah.

"Itu kotak kemarin, kan?" Gumam Deeva agak keras hingga membuat Mbak Rari kaget.

"Eh Non Deeva. Kenapa ke sini Non?" Tanya Mbak Rari seraya mengelap tangannya yang kotor ke arpon yang ia pakai.

Cruel WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang