5. Endorse

5K 185 7
                                    

...
              Ify melangkahkan kakinya dengan riang menyusuri koridor sekolahnya. Hari ini ia tidak berangkat bersama dengan sahabatnya itu, di karenakan Rio ada keperluan dengan OSIS membuatnya datang pagi pagi. kira kira jam 5 pagi anak itu sudah berangkat ke sekolah bahkan ia melupakan sarapannya.

"Ifyyyy...."

Langkahnya terhenti ketika ada seseorang yang memanggilnya. Ah ternyaya gadis chubby itu yang memanggilnya.

"tungguin gue...hhh...hh..." pinta Via sambil berlari menghampiri Ify.

"kenapa?" tanya Ify setelah Via berjalan sejajar dengan langkahnya.

"nggk papa cuma mau bareng ke kelas aja hehe"

Ify hanya mengangguk nganggukan kepalanya saja. Mereka berbincang sepanjang perjalanan ke kelas. Mulai dari membicarakan hal yang penting sampai hal yang sangat tidak penting. Sampai mereka tak sadar telah berada di dalam kelas.

"eh eh gue denger denger akhir minggu ini mau ada pensi guys" ucap Ray heboh. Semua teman temannya menatapnya antusias.

"wahh beneran nggk nih"  sajut salah satu dari mereka.

"iya gue denger dari kelas sebelah" jawab Ray sambil menaruh tasnya di atas meja.

"Ray band kita daftarin dong..." pinta Via.

Memang benar Via memiliki grup band bersama dengan Ray dan tiga temannya. Dirinya menjabat sebagai sebagai vokalis sedangkan Ray menjabat sebagai drummer. sementara itu untuk gitaris dan bassis di pengan oleh Deva dan Ozy. dan yang terakhir obiet memegang keibord. Band ini sudah hampir berdiri selama 3 tahun mengingat mereka berlima dulunya berada dalam satu SMP yang sama.

"ok sip" jawab Ray sambil mengacungkan jempolnya.

Ify hanya bisa diam mendengarkan teman temannya yang tengah heboh akan menampilkan apa nanti.

"lo nggk ikutan Fy?" tanya Via.

"lo mau bikin satu sekolah masuk rumah sakit gara gara denger suara gue yang cempreng ini" jawab Ify dengan nada di buat sesinis mungkin walau ia hanya bercanda.

"hehehe iya juga sih... suara lo kan kek tikus kejepit hehehe ampun Fy Pisss pisss kita kan prenn...."

Nyali Via menciut ketika mendapat tatapan tajam dari Ify.

"eh tapi bukannya lo bisa maen alat musik ya Fy?" sahut Ray.

"iya gue bisa dikit dikit maen piano" jawab Ify sambil mengeluarkan buku buku pelajaran yang akan di pelajarinya nanti.

"yaudah lo bisakan tampilin solo pinao lo atau lo ngiringin siapa gitu" usul Ray di angguki teman temannya.

"nggk ah lagian gue males sama beginian. udah bel nih jangan ribut mulu" jawab dan nasehat Ify.

"aish rese'" seru teman temannya membuat Ify cekikikan mendapati teman teman sekelasnya sebal karenanya.

Tak lama setelah bel berunyi Pak Ridwan selaku guru sejarah pun masuk dan memulai pelajaran dengan semangatnya tapi tidak dengan murid muridnya yang kalian tau sendiri lah.

Hampir tiga jam memahan kantuk dan bosan akhirnya bel istirahat berbunyi juga. Sungguh ini surga bagi mereka. Setelah memastikan Madam Tika selaku guru bahasa inggris meninggalkan kelas. Ify buru buru ikut keluar tanpa memerdulikan teriakan Via.

"kampret tu anak gue di tinggal" kesal Via.

Ify tergesah gesah melangkahkan kakinya ke taman belakang sekolah. Ia menengok kanan kiri ia belum mendapati Rio disana. Ia pun memutuskan  menunggu sosok sahabatnya yang tampan itu di bangku dekat pohon mangga yang tak begitu jauh dari tempatnya berdiri sekarang ini.

Baperin Ify Aja Terus...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang