16. Senja di Tepi Danau

4.1K 208 28
                                    

Pagi pagi seperti ini kondisi kelas Ify begitu gaduh setelah salah satu teman sekelas mereka memberi kabar akan di adakannya UH Fisika dadakan. Banyak yang mengeluh karena semalam tak belajar. Termasuk Ify gadis itu tak henti hentinya membolak balik buku catatan Fisikanya yang ia yakini tak ada satu pun yang masuk ke dalam ingatannya. Jika tau akan seperti ini Ify pasti semalam akan private dengan Rio bukannya malah menonton Film sampai larut malam bersama cowok tampan itu. Sesekali tangan mungilnya itu memukul mukul meja lali berganti memukul kepalanya dengan pensil yang di genggamnya. Sampai sampai Via pusing sendiri melihat Ify yang tidak bisa diam. Mengingat soal Via, gadis itu sudah bisa memaklumi kejadian tempo hari di pesta ulang tahun Oliv setelah mendapat penjelasan dari Ify dan juga Alvin. Bahkan saat ini ia sudah lumayan dekat dengan keluarga Alvin terutama Oliv walau tak bisa sedekat seperti Ify.

"Fy jangan berisik napa??"

"aish elo mah enak jago Fisika nah gue...??? tamat riwayat gue...." balas Ify tanpa melihat Via sedikitpun matanya masih fokus menatap jejeran rumus rumus yang sungguh demi apapun itu membingungkan.

"aish... tar gue contekin" ucap Via ia kasian juga melihat wajah frustasi sahabatnya ini.

"lo mau gue nggk naik kelas taun ini" sengit Ify pada Via.

Ia kesal juga terhadap sahabatnya yang satu ini. Apa Via tak ingat siapa yang mengajar Fisika??? dan apa Via juga tak ingat setiap siswa berbeda soal. Dan apa Via lupa bahwa cara pengujian yang di berikan guru sengak tersebut berbeda dengan yang lain. Meskipun hanya satu soal tapi mengerjakannya maju satu per satu di meja guru di hadapan guru sengak tersebut.

"hahaha gue lupa Fy kalo yang ngajar si sengak..." balas Via di sertai cengiran khasnya sambil menggaruk nggaruk tengkunya.

"jangan cengengesan mulu lo...!!! kasih saran kek" kesal Ify.

"fisika jam ke berapa Fy?" tanya Via.

"jam terakhir"

"jam terakhir berarti masih ada cukup waktu buat lo privat sama Kak Rio"

Saran yang di keluarkan dari bibir tipis merah muda milik Via itu membuat wajah Ify menjadi cerah walau mendung jelas masih menyelimuti di bagian bagian tertentu. Tanpa membalas ucapan Via bahkan sekedar mengucapkan terima kasih gadis mungil segerah merogo ponsel pintarnya dari saku rok abu abunya. Ia segerah mendial nomor yang sudah hafal di luar kepala itu.

"hallo... assalamualaikum... Kak Rio..." sapa Ify tak sabaran.

"waalaikum salam iya Fy ada apa?" tanya Rio balik dari sebrang sana.

"Kak Rio nanti istirahat ada waktu nggk?" tanya Ify harap harap cemas.

"Kak Rio kosong kok jam istirahat nanti... ada apa emangnya?"

"emm Kak privat Ify ya plissss Fisika UH dadakan jam terakhir...." pinta Ify dengan nada memohon.

"yaudah nanti Kak Rio tunggu di Music Room aja ya... sekarang kamu baca baca dulu tenangin Fikiran kamu pasti nanti bisa jangan sedih kayak gitu..." nasehat Rio.

"iya Kak makasih banget ya...."

"iya sama sama Kakak tutup ya Fy... Bu Indah udah di depan kelas"

"iya Kak sekali lagi makasih... assalamualaikum"

"waalaikum salam..."

tuuut................

"gimana?" tanya Via setelah sahabatnya itu memutuskan sambungan telephonenya.

"Kak Rio mau Vi... makasih ya sarannya..."

"yoi sist...."

###

Baperin Ify Aja Terus...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang