17. Tepatin Janji Ke Kak Shill

4.4K 236 64
                                    


.

...

Ify tak henti hentinya menyerukan kekagumannya atas keindahan langit senja.

"Sumpah ini keren banget Kak... gradasinya aduuuhh bikin meleleh..."

"kenapa baru sekarang sadar kalo langit sore itu sama bagusnya sama langit pagi..."

"sebenernya lebih bagus lagi kalo abis ujan biasanya di sini ada pelangi kelihatan jelas" ucap Rio.

"serius???" tanya Ify tak percaya pasalnya beberapa tahun terakhir ini jarang sekali ia melihat kumpulan warna warna indah itu.

"iyaaa??"

"nanti ajak Ify kesini lagi ya Kak...!!! Ify mau lihat pelangi" pinta Ify dengan nada memohon tak lupa ia juga memasang puppy eyesnya membuat Rio gemas dan tak segan segan mencium kedua bola mata bulat itu berkali kali berakhir di pucuk hidung Ify.

"iya janji...." jawab Rio sambil mencubit kedua pipi Ify.

"Kak Rio lihat burungnya banyak banget....." seru Ify saat ia melihat kumpulan burung kecil yang melintasi langit di atasnya.

Rio tidak banyak berkomentar ia hanya memandang langit yang semakin menggelap.

"Kak..." panggil Ify pelan tanpa menoleh ke arah Rio.

"iya?"

"emmm kalo... ada cewek yang suka sama Kakak gimana??? Dia cantiiiiik banget udah gitu baik lagi" jawab Ify kali ini ia menghadap Rio. Membalas tatapan teduh Rio, tangannya menelusuri setiap inci wajah tampan Rio.

"ya nggk gimana gimana suka dan di sukai kan hak semua orang?" jawab Rio santai sambil menikmati sentuhan kecil dari jemari jemari mungil milik Ify.

"ada kemungkinan nggk Kak Rio bales perasaannya?" tanya Ify lagi.

"Kemungkinan itu selalu ada biarpun sedikit."

berarti nggk menutup kemungkinan Kak Shill bisa sama Kak Rio... hmmm

"kenapa nanya gitu?? kamu suka sama Kak Rio??" tanya Rio mulai menggoda gadis imut di sampingnya ini.

"Heh?? Itu si mau Kak Rio...!!!! iyakaaaann.... ayooo ngaku cie Kak Rio suka sama Ify hihihi..." balas Ify tak mau kalah untuk membalas perbuatan usil sahabat tampannya itu. Telunjuknya mencolek colek dagu Rio.

"Iya Kak Rio suka sama Kamu Fy" ucap Rio dengan mimik muka serius tangan kirinya menggenggam jemari Ify yang sedari tadi bertengger di wajahnya.

Berbeda dengan Rio wajah Ify menjadi pucat pasih. Ia harus apa sekarang kenapa di saat saat seperti ini otaknya yang pas pasan itu semakin tak bisa di gunakan. Dan kenapa degup jantungnya tak beraturan seperti ini. Perasaan tak karuan memenuhi hatinya dan ia tak bisa menjabarkan itu.

Melihat Ify yang hanya mematung dengan wajah pucat pasih seperti ini membuat Rio panik tak biasa biasanya sahabatnya ini seperti ini. Apa ia salah bicara... Apa salah jika ia mengatakan kalau ia menyukai gadis mungil di hadapannya ini. Tapi mau bagaimana lagi kenyataannya ia memang menyukai Ify. Menyukai dalam artian luas.

"Hey...!!! kenapa??" tanya Rio sambil menangkup kedua pipi Ify setelah ia mengubah posisinya yang tadinya tiduran menjadi duduk menghadap ke arah Ify yang masih tiduran di atas rumput hijau.

Pandangan Ify yang semula kosong kini menatap mata Hazel milik sahabatnya itu.

"semuanya akan hancur seletah ini" batin Ify miris setelah ia mencoba membayangkan kelanjutan dari kisahnya ini.

cups...

Satu kecupan dari Rio itu menyadarkan dari lamunannya. Ia mengerjapkan matanya berkali kali setelah ia merasakan tempat asing yang menjadi tempat mendaratnya bibir Rio itu. Tempat yang belum pernah terjamah oleh bibir siapapun kecuali orang tuannya itu pun saat ia masih kecil. Jemarinya terulur menyentuh bibirnya ahh bukan bukan maksutnya sudut bibir merah mudanya.

Baperin Ify Aja Terus...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang