19. Rasa yang Begitu Aneh

1.5K 104 14
                                    


"heh!! Tar aja kalo Ify udah jadi istrinya Kak Yo bukan sahabatnya Kak Yo, Ify balik dulu Kak Assalamualaikum..... " jawab Ify lalu beranjak dari Rumah sahabat tampannya itu.

jawaban yang keluar dari mulut Ify kini terngiang ngiang di telinga Rio.
Kini sesuatu mulai merasuki fikiran dan hatinya. Ia berusaha mencerna sebaik mungkin dan sebenar mungkin kata demi kata yang keluar dari mulut mungil sahabat cantiknya itu.

Sepeninggalan sahabat cantiknya itu Rio segera bangkit membersihkan diri dan menunaikan kewajibannya itu mengingat suara azan telah usai.  Tapi fikirannya tetap tak karuan mencoba mencerna kata kata Ify tadi. Hatinya mendadak bergemuruh ada apa dengan hatinya saat ini. Sampai selesai menunaikan Sholat mahgrib ia yang masih terduduk di atas sajadahnya itu menundukan kepalanya dalam dalam.  Mencurahkan isi hatinya pada yang kuasa. Ini untuk pertama kalinya ia tidak mencurahkan isi hatinya pada sahabatnya itu. Bagaimana tidak topik yang ia ceritakan kan mengenai gadis mungil menggemaskan itu mana mungkin ia menceritakan pada orangnya langsung. 

"Ya Allah ada apa dengan diriku ini...
Terlebih lagi hatiku...
Rasanya aneh seperti ada jutaan kupu kupu di sana kadang juga seperti ada ombak besar di sana...
Ya Allah...
Sekarang rasanya aneh jika dia ada di dekatku
Lebih aneh lagi jika dia jauh dariku
Apalagi jika dia dekat dengan laki laki 44r leluarganya
Rasanya hatiku saat itu seperti terhempas ombak begitu sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi padaku
Ya Allah aku begitu menyayanginya dia sahabatku Ya Allah engaku tau kan... Ya Allah jaga dia lindungi dia Ya Allah" kiranya seperti itulah doa Rio.

Ia menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya seraya mengucap amin. Tapi ia tak kunjung berdiri ia masih betah duduk bersila di atas sajadah baginya saat saat seperti inilah ia bisa menjadi lebih dekat dengan Tuhannya. Tak sadarkah ia sepasang mata cantik mengawasinya dengan tatapan takjub, haru dan teman temannya. Sampai sebuah bunyi vas bunga pecag mengalihkan perhatiannya. Rio segerah bangkit dari duduknya.  Ia berjalan menuju sumber suara di balik pintu kamarnya.  Betapa kagetbya ia mendapati Ify sahabat cantiknya itu tengah berjongkok memunguti pecahan pecahan vas yang tak sengaja ia senggol itu. Sejak kapan gadis mungil otu ada di depan kamarnya.

"astaga Ify.... " kaget Rio.

Ify  mendongak pada Rio yang masih berdiri di depannya.

"ak.. Aku... Aku minta maaf kak nggk sengaja... " ucap Ify ia takut kalau Rio akan marah.

"kak Rio nggk marah cuma vas doang kan bisa beli lagi. Kamu otu ngapain ngintip ngintip kak Yo, kenapa nggk langsung masuk aja..." tanya Rio sambil ikut berjongkok di hadapan Ify. 

Di Raihnya tangan gadis yang tengah menggenggam pecahan vas tersebut.  Lalu oa menaruh pecahan pecahan itu ke tempat sampah yang berada di sampingnya.

"takut ganggu Kak Rio" jawab Ify jujur. 

"kamu itu ya kebiasaan.  Ayo turun Kak Yo obatin tangan kamu lihat berdarah nih.. " nasihat Rio setelah ia menjumpai tangan kiri Ify mengeluarkan darah terkena goresan kaca.

"nggk usah kak nggk sakit kok... " Tolak Ify.

Rio berdecak kesal, sifat keras kepala dan sok kuat sahabatnya ini kenapa tidak pernah berubah.

"Ck...  Nggk usah ngeyel deh Fy...  Tar kalo nggk di obatin bisa jadi infeksi. Udah ayo turun apa perlu Kak Yo gendong ke bawa.... " omel Rio.

Gadis mungil itu hanya bisa mengerucutkan bibirnya mendapatkan hadiah omelan dari pria tampan di hadapannya ini. Tetapi sisi hati yang lain merasa sangan bahagia entah karena apa.  Apa mingkin karena perilaku Rio yang begitu perhatian padanya. Tapi bukannya dari kecil Rio juga perhatian dengannya tapi kali ini terasa berbeda lebih istimewa. 

Baperin Ify Aja Terus...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang