8. Love (c)

3.3K 149 7
                                    


"aish kenapa sesakit ini...." batin Ify sambil meremas dadanya.

"hey... kamu nangis?" kaget Rio saat ia merasakan bajunya basa.

Ify tak kunjung menjawab membuat Rio semakin khawatir.

"kita ke dalem aja Fy kamu butuh istirahat"

Ini bukan ajakan tapi ini perintah, perintah yang tidak bisa terbantahkan apalagi melihat tatapan tajam dari mata Rio itu. Hmmm tanpa menunggu persetujuan Rio langsung membopong tubuh mungil sahabatnya itu membawanya ke dalam Rumah. Ia sangat yakin jika sudah seperti ini pasti gadis mungil itu tengah ada masalah serius. Ia menurunkan Ify di sofa bed yang ada di ruang tengah rumahnya mencoba menenangkan gadis mungil yang masih berada di dalam dekapannya itu. Sampai seruan Mamanya memanggilnya.

"Yooooo.... ada Iel tuh...."

"suruh ke sini aja Ma..."  jawab Rio.

"Napa tu anak?" tanya Iel saat ia sudah berada di ruangan dimana Rio dan Ify.

"putusin cowoknya kali hehehe"

Jawaban yang keluar dari mulut Rio membuahkan satu jambakan mendarat di rambutnya.

"a...aw... sakit Fy...." pekik Rio.

"makanya kalo ngomong tu jangan sembarangan" kesal Ify sambil melepaskan jambakannya dari rambut sahabatnya itu.

"salah sendiri dari tadi di tanya nggk jawab" balas Rio tak mau kalah.

"aish rese'...!!!"

"kamu tuh yang rese' "

"aku??? hellowwww... Kak Rio yang ganteeeeng....???? sadar nggk si sebenernya siapa yang rese'!! hah!!???"

"Helloooowwww.... Adek Ify yang cantiiiikkk.... ???? sadar nggk si sebenernya siapa yang rese'!!!??? Hah???!!!" balas Rio sambil menirukan gaya gadis mungil di depannya ini berbicara tapi di dasar hatinya ia tersenyum seenggaknya gadis mungil ini telah kembali seperti biasanya.

"Hellooooowwww.... Kak Rio yang ganteng dan Adek Ify yang cantik!!! sadar nggk sih dari tadi Gabriel yang kece ini di cuekin lhoooo..." Tegur Iel menirukan gaya bicara dua insan di depannya ini. Ia sudah cukup untuk tidak di anggap untuk beberapa saat ini.

Menyadari keberadaan Iel, Rio maupun Ify sama sama memperlihatkan deretan gigi putihnya di sertai acungan jari tengah dan telunjuknya.

"hehehe ada Iel toh..."

"maaf ya Kak di cuekin"

"cish... selalu saja begini. Kapan si gue di anggap?? Kenapa si susah banget buat peka  sama perasaan gue!!!????"

Seru Iel dramastis sambil mengambil tempat di antara Rio dan Ify. Dua anak itu hanya diam saja sepertinya sahabatnya yang satu ini ingin bercerita.

"curhat lo kak?" tanya Ify.

"aaahhhh gue udah nggk kuat nyimpen ini sendiri!!!!"

"gue nggk mau jadi stalker terus"

"gue nggk mau tetep diem diem gini"

"gue mau usaha keliahatan di mata dia dan gue butuh bantuan kalian!! pleaseeeeee?????" Pinta Iel sambil menangkupkan kedua telapak tangannya tak lupa puppy eyesnya yang membuat siapa saja akan luluh pada perintanya yahhh termasuk dua orang di sampingnya ini.

Sebenernya Rio maupun Ify masih belum mengerti apa yang di maksut pemuda hitam manis ini. Tetapi lagi lagi mereka lulih dengan tatapan dan senyuman manis ala Iel ini.

"iye iye" jawab Rio dan di angguki Ify.

"jadi...... gue butuh bantuan kalian buat gue dapetin Shilla mau yaaaaaa...." jawab Iel.

Baperin Ify Aja Terus...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang