"oh iya Kak Rio perhatiin Kamu makin deket ya sama Kak Alvin??" tanya Rio mengganti topik.
"hehehe iya si Kak emang kenapa? Kak Rio cemburu???"
"hah??" kaget Rio tak tau mau menjawab apa.
"eng...enggak...si..siapa..juga yang cemburu ada ada aja kamu" elak Rio dengan tergagab gagab.
Rio mengalihkan pandangannya agar tak bertemu dengan dua bola mata cantik milik shabatnya itu.
Melihat tingkah Rio yanh sedikit aneh tapi lucu menurut Ifyebuat gadis itu tak tahan mencubit pipi Rio.
"awww... sakit Fy...!!!" jerit Rio sambil mencoba melepaskan cubitan Ify dari pipinya.
"hahaha Kak Rio si... kalo salting gitu gemesin hahaha lagian Ify cuma bercanda kok" ucap Ify sambil menepuk nepuk pelan pipi Rio.
Rio menggenggam tangan kanan Ify yang sedari tadi bertengger di pipinya. Di ciumnya berkali kali dan wajahnya mendadak berubah menjadi serius.
"Jangan ngelakuin hal bodoh lagi ya... Demi Tuhan Kakak takut Fy..." ucap Rio pelan namun tegas wajahnya menyiratkan permohonan yang tidak bisa di bantahkan.
"Maafin Ify Kak... Ify janji Ify nggk bakalan ngelakuin hal bodoh itu lagi" balas Ify sambil menundukan dalam dalam wajahnya tak mau menatap wajah tampan sahabatnya itu.
Rio meraih dagu Ify di angkatnya perlahan.
"kalo ada masalah cerita sama Kakak kita kan... Sahabat iya kan???"
###
Alvin mengendarai Cagiva putihnya menuju Rumah Ify. Laki laki itu akan menepati janjinya mengajak Ify menikmati es krim di sebuah cafe baru di dekat sini setelah gadis mungil itu keluar dari rumah sakit tepat tiga hari lalu. Ia mensetandartkan motornya serta melepaskan helm fullface nya lalu di tekannya bel rumah Ify. Tak terlalu lama menunggu gerbang yang menjulang tinggi itu di buka oleh Bi Sri.
"emm Cari Siapa Ya Mas.." tanya Bi Sri yang memang belum mengenal Ify.
"saya temannya Ify Bi.. Ifynya ada Bi??" jawab sekaligus tanya Alvin sopan.
"ohh temannya Mbak Ify toh... mari masuk Mas..!! Mbak Ify ada di dalam..." ajak Bi Sri ramah Ia membuka lebar lebar gerbang agar tamu dari nona mudanya itu bisa masuk sekaligus dengan motor besarnya.
Sementara itu di sebrang sana tepatnya di balik jendela Rumah Rio. Rio tak sengaja melihat bayangan Alvin di depan rumab sahabatnya itu. Ia segerah memastikan itu benar Alvin atau bukan dan ternyata itu memang Alvin teman sekelas sekaligus sahabatnya juga. Ia mengernyit heran. Tanda tanya besar mulai membentuk di otak cerdasnya.
"ngapain tu anak di ke Rumah Ify..." batinnya bertanya tanya.
Matanya di pertajam agar ia bisa melihat apa yang terjadi di sana namun tetap tidak terlihat. Sampai akhirnya matanya membilat sempurna mendapati Alvin keluar dari gerbang dengan membonceng Ify di belakangnya.
"wehhh Mau kemana tu anak dua..."
"ngintipin orang nggk baik loh Yo....!!"
Suara lembut itu membuat Ruo hampir terantuk jendela saking kagetnya. Ia mendapati Bundanya berada tepat di sampingnya."Astaga Bunda ngagetin tau nggk..??" kesal Rio sambil menyetuh dadanya yang masih berdetak di luar batas normal.
"hahaha maaf deh sayang... abisnya kamu serius banget merhatiin Ify sama Alvin..." ucap Bunda Rio sambil beralih pada meja belajar iseng memeriksa hasil belajar anaknya itu.
"kan Aku penasaran Bun hehehe..." jawab rio sambil beralih duduk di sofa yang berada di pojok kamarnya.
"Bunda nggk pernah ngelihat Ify keluar sama Cowok selain Kamu... mereka pacaran ya Yo..??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baperin Ify Aja Terus...
Roman pour AdolescentsKisah antara Mario dan Ify, dua sahabat yang kembali bersama setelah beberapa tahun harus berpisah. Akankah status mereka tetap sama setelah semua perubahan yang ada?? Mario si ketua OSIS kece dan Ify si gadis polos yang baperan....