9. Kenapa Baper Bisa Sesakit ini!!!

3.2K 175 38
                                    

CKLEEEK....

"Kak Ri..."

"eh Kak A...." ralat Ify setelah ia sadar salah menyebut nama.

"hay... Fy..."

"eh hay Kak"

Kecewa itulah yang di rasakan Ify orang yang di tunggu tunggunya tak kunjung datang. Bukan sosok Rio yang datang menjenguknya melainkan sosok Alvin di ikuti, Iel, Cakka dan Via. Lalu dimana Rio.

"nyari Rio Fy?" tanya Cakka menyadari raut wajah gadis mungil itu.

"hehe tau aja Kak Cakka"

"Rio tadi mampir mini market depan dulu sama Shilla paling bentar lagi sampe"

"Sama Kak Shilla???" batin Ify.

"pantesan muka Kak Iel di tekuk gitu." lanjutnya dalam hati.

Alvin menghampiri Ify, duduk di kursi yang berada di samping ranjang Ify sementara yang lainnya duduk di sofa yang tersedia. Ify mengubah posisinya menjadi duduk bersila di atas ranjang.

"gimana ke adaan lo udah baikan?" tanya Alvin mewakili dirinya sekaligus sahabat sahabatnya.

"udah Kak udah lebih baik" jawab Ify mantap walaupun hatinya tak semantap itu.

"lagian lo tu aneh aneh aja ngapain pagi pagi berendem air dingin.. jadi gini kan hasilnya!!!" ledek Alvin.

Ify hanya bisa mengerucutkan bibir mungilnya saja mendapat ejekan dari pemuda berparas oriental itu.

"harusnya hari ini tuh kita ada di Cafe deket taman nikamatin es krim bukan nikmatin jarum infus kek gini"
"aish siapa juga yang mau kek gini!!! pokoknya kalo aku udah keluar dari Rumah Sakit Kak Alvin harus tepatin janji ya???" pinta Ify sambil menyodorkan jari kelingkingnya ke hadapan Alvin.

"iya janji!!!" balas Alvin sambil menautkan jari kelingkingnya. Tak lupa usapan lembut di puncak kepala gadis itu.

Sementara itu di pojok sana ada sepasang mata yang mengawasi mereka dengan tatapan yang entahlah.

"Pelan pelan Shill..." ucapan di depan pintu itu membuat seluruh penghuni ruangan mengarahkan tatapannya ke arahnya.

"napa lo Shill?" tanya Cakka saat Rio memapah Shilla yang sepertinya kesulitan untuk berjalan.

"gue kepleset di tangga depan hehe" jawab Shill di sertai cengirannya.

Mereka semua hanya ber'o'ria lalu memberi Shilla duduk di sofa. Tapi tidak dengan Iel dan Ify, mereka berdua menatap nanar tangan Rio yang melingkar di pinggang gadis cantik itu. Tanpa sadar Ify meremas tangan Alvin membuat pemuda ia sedikit kaget dan sisanya khawatir.

"Fy... Fy... lo... ada yang sakit....??" tanya Alvin khawatir.

"iya Kak hati gue... hati gue sakit sesek huaaaaaahaaaaaa.... apa sakarang gue punya Asma???" jerit Ify dalam hati.

"perut Ify Kak..." bohong Ify sambil memegang perutnya.

"mending lo baring aja deh Fy tar malah tambah parah" saran Alvin.

"i...iya Kak..." jawab Ify sambil membaringkan badannya tapi matanya tak lepas dari Rio yang tengah mencoba mengobati luka pada lutut Shilla.

"aish... kenapa baper bisa sesakit ini!!!" batin Ify menjerit.

Setelah selesai mengobati luka Shilla, Rio segerah menghampiri Ify yang masih berbincang dengan Alvin. Ia duduk di pinggiran ranjang Ify.

"Gimana udah enakan?" tanya Rio sambil  mengusap puncak kepala Ify.

Baperin Ify Aja Terus...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang