21. Friendzone???

1.4K 99 20
                                    

PLAAAAKKKK.......!!!

Bukannya menjawab Shilla justru mendaratkan tamparannya pada pipi mulus Ify sebenarnya ada apa. Ify yang tidak tau apa apa hanya bisa memegangi pipinya yang terasa nyeri dan perih, sudut bibirnya sedikit menguarkan darah.

"Jahat lo Fy... Makan temen lo... " ucap Shilla samabil mencengkram dagu Ify membuat gadis itu semakin kesakitan.

"lo tau kan gue suka sama Rio. Tega teganya lo diem diem nusuk gue dari belakang...!!!" Shilla semakin mengeratkan cengkramannya.

"tapi.. Tapi aku nggk... "

"diem lo gue nggk butuh jawaban lo yang gue butuhin cuma lo jauhin Rio selamanya ngerti!! Awas lo gue lohat deket sama Rio lagi abis lo BUSUK!!!"

setelah mengucapkan kata kata kasar itu tanpa memberikan kesempatan untuk Ify berbicara Shilla segera meninggalkan Ify merasa ada sepasang mata yang mengawasinya.

Sepeninggalan Shilla, Ify tak langsung kembali ke kelasnya walaupun bel sudah berbunyi. Ia lebih memilih berdiam diri di tempat ini biarkan saja untuk hari ini ia bolos beberapa jam pelajaran. Hatinya begitu sakit mendengar kata kata Shilla. Kini air mata yang sedari tadi di bendungnya tak tahan untuk tak di tumpahkan. Ia berfikir sebenarnya siapa yang jahat dirinya atau Shilla? Siapa yang tega dirinya atau Shilla? Tanpa banyak berfikir pun pasti tau jawabannya. Ia meratapi nasibnya di hari yang harusnya menyenangkan sekalingus membahagiakan untuk dirinya ternyata ini menjadi hari terburuk sepanjang hidupnya, lengkap dengan kado ulang tahun yang tak terlupakan dari sosok Shilla.

Sampai seseorang tiba tiba duduk di sampingnya menawarinya sebuah tisu.

"Kak Iyel...?? " kaget Ify mendapati gabriel telah duduk manis di sampingnya.

Saat ini gadis itu tengah panik setengah mati, bagaimana jika Iel mendengar pemicaraannya dengan Shilla. Ia tak mau sosok yang sudah di anggapnya sebagai kakak itu terluka hatinya. Mengetahui fakta bahwa Gadis yang di cintainya ternyata menyukai laki laki lain terlebih lagi itu sahabat karibnya sendiri.

"gue atas nama orang yang menyukai Shilla gue minta Maaf Fy... " ucap Iel pelan.

Wajah laki laki tampan di sampingnya itu tidak menunjukan kemarahan atau kekecewaan dan sejenisnya. Auara mukanya begitu tenang membuat siapa saja hanyut di dalamnya. Tapi tidak dengan kedua matanya yang jelas menunjukan sirat kesedihan. Mata hazelnya itu tidak bisa berbohong. Melihat itu melihat Itu semakin di liputi rasa tak enak.

"kak... "

Hanya kata itu yang mampu di keluarkan Ify.  Ia tak tau harus berbicara seperti apa.  Ia takut kata katanya akan semakin membuat pemuda tampan ini semakin terluka. Sejarang ia harus bagaimana.

"gue udah tau dari awal Fy kalo Shilla suka sama Rio. Jauh sebelum Shilla ngasih tau lo" ucap Iel sambil menerewang kedepan.

"tapi gue nggk mau mundur gitu aja, kalo kata Rio 'menyukai dan di sukai itu hak semua orang' benarkan....?? "

Ify tak menjawab apapun ia hanya fokus menjadi pendengar saja ia terlalu takut untuk memberi komentar.  Kadang komentar yang menurutnya membangun malah bisa berakibat menjatuhkan, itulah yang membuatnya takut untuk mengeluarkan komentarnya. Ia membiarkan saja pemuda tampan itu mengeluarkan segala unek uneknya.

"tapi walopun gue suka bahkan cinta Shilla,  gue nggk suka atas perilaku Shilla tadi. Gue nggk pernah suka dengan yang namanya kekerasan apapun alasannya.  Semuanya bisa di selesaikan secara baik baik kan... ?"

Baperin Ify Aja Terus...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang