11. Ternyata Gini Rasanya Baper...

3.4K 192 7
                                    

              Sudah hampir jam sebelas malam Rio belum juga bisa menutup matanya. Padahal besok hari pertama ulangan semester tapi hari ini ia tidak menyentuh bukunya sama sekali. Tapi percayalah tak usah belajarpun ia akan tetap menjadi juara bertahan.

Ngedate ama neng Ipy...

Ngedate ama neng Ipy...

Ngedate ama neng Ipy...

Hanya empat kata itu yang sedari beberapa hari ini berputar di otaknya.

"apa bener tu anak dua beneran jadian???" tanya Rio pada dirinya sendiri sambil tidur terlentang memandang langit langit kamarnya.

Entah kenapa akhir akhir ini hatinya terasa sedikit sesak ketika melihat Ify dan Alvin yang setiap harinya semakin lengket saja. Dan jujur saja ia tak suka melihat kedekatan Alvin dan Ify. Ia takut jika gadis mungil yang kini masih setia menempati posisi kedua di hatinya setelah Bundanya itu akan meninggalkannya. Ia ingat kata katanya bahwa ia akan melepaskan gadis mungil itu pada laki laki yang tepat dan Ia rasa Alvin juga orang yang tepat. Apa saat ini saat di mana ia harus melepaskan gadis mungil itu...

"gue tau Alvin orang yang baik bahkan sangat baik tapi gue nggk bisa lepasin Ify gitu aja"

"Aish..." Rio mangacak ngacak rambutnya frustasi.

Tiba tiba vibrasi dari ponsel pintarnya itu menyadarkannya. Ia segerah meraih bendah pipi nan canggih itu yang sedari tadi ada di bawa bantalnya.

"Ify..." gumam Rio membaca nama yang terterah di layar ponselnya.

"Hallo ada apa Fy..?" tanya Rio lansung ia sedikit heran mengapa sahabatnya itu larut malam seperti ini menelfonnya.

"nggk papa Kak. Kok Kak Yo belum tidur ini udah jam sebelas lewat lhoh Kak" jawab suara Ify di sebrang sana.

"hehehe Kak Rio lagi insom Fy... kok Kamu tau Kak Rio belum tidur...??" jawab dan tanya balik Rio ia mengubah posisinya menjadi tengkurap.

"kan lampu kamar Kak Rio masih nyalah hehehe..."

"Nah Kamu sendiri kol belum tidur besok ulangan lhoh..."

"Ify tadi udah tidur dari jam delapan Kak tapi tadi kebangun gara gara kebelet eh sekarang nggk bisa tidur hehe"

"yaudah tidur gih udah malem..." surih Rio dengan lembut.

"nyanyiin..." pinta Ify dengan manja.

Rio terkekeh mendengar suara manja Ify jika saja saat ini ia berbicara tidak lewat telephone mungkin ia akan menerkam gadis mungil itu dan menghujaninya dengan kecupan kecupan hangat. Membayangkan wajah menggemaskan Ify membuat Rio tidak tahan untuk tidak menarik kedua sudut bibirnya ke atas.

"ok lagu apa?" tanya Rio sambil mendudukan dirinya bersiap mengeluarkan suara emasnya.

"terserah Kak Rio aja.."

"ok..
Tidurlah selamat malam
lupakan sajalah aku..."

"Iiiiihhh jangan lagu itu Kak berasa mau di tinggal kemana aja..."

"hahaha Kak Rio nggk akan ninggalin Kamu Kok..."

"janji...??"

"iya janji..."

"yaudah lanjut nyanyinya..."

"....

Rio menyanyikan salah satu lagu milikn 'Krispati' yang berjudul 'Lagu Rindu'. Suara lembut khas Rio membantu gadis itu lebih cepat mengantuk. Buktinya saja baru sampai reff tapi sudah terdengar dengkuran halus dari sebrang kenandakan gadis itu telas terlelap kembali.

Baperin Ify Aja Terus...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang