Lima tahun bersama, tiga tahun lebih berbagi ranjang dan menjalani aktifitas sehari-hari dengannya.
Tanpa ada masalah.
Hingga suatu hari, aku mendengar pembicaraanya dengan salah satu sahabat baiknya mengenai alasan kenapa dia belum bisa menikahiku.
"Aku nggak mau kita bubar." Tegasnya begitu dia mengajakku bicara di meja makan selayaknya dua orang dewasa.
"Kenapa? Aku juga mau pindah tempat kerja kan?"
"Pindah tempat kerja bukan berarti kita juga harus bubar." Suaranya meninggi.
"Halah. Udahlah, lagi pula aku udah tau alasan kenapa kamu nggak mau kita nikah."
Aku cuma perempuan biasa yang masih memiliki akal sehat.
Tidak mau di perlakukan seperti ini berlama-lama, aku memilih untuk pergi. Lagi pula, jika dia memang serius untuk hidup berumah tangga denganku, alasan itu seharusnya bukanlah suatu masalah.
Seharusnya memang bukan menjadi masalah kan?
**
Halo, apa kabar? Baik-baik kan?
Ketika ide muncul harus di visualisasikan ya beginilah. Di tengah-tengah acara nongkrong pun, tetep ngetik 😋😋Mau tau mereka siapa?
Main tebak-tebakan dulu bolehlah 😅
Yuk cus..Love,
Utami-entahlah-nanti-saja