taka tersadar saat hari sudah gelap. ia mendapatkan dirinya seorang diri di ruangan kamar yang luasnya tiga kali lipat dari kamar apartmentnya. duduk sendiri di atas tempat tidur besar yang cukup untuk lima orang itu. dan dia masih tanpa busana selembar pun di bawah selimutnya.di depan pembaringan satu set pakaian, sebuah kaos biru dan celana panjang hitam tergantung rapih di sebuah standing hanger. kedua benda itu di gantung dan di posisikan di tempat yang dapat dilihat langsung oleh taka saat ia terbangun.
taka menduga itu pakaian yang di sediakan untuknya, karna itu ia bergegas bangkit. turun dari atas pembaringan menghampiri pakaian itu. satu hal yang ia sadari... tubuhnya terasa bugar, rasa sakit dan pegal yang tertoreh dalam buku ingatanya seakan bagaikan mimpi belaka. fakta masih banyaknya noda-noda merah di sekujur tubuhnya adalah satu-satunya bukti tak terbantahkan kalau dirinya telah bercinta dengan kakak pertama.
taka bergegas mengenakan kaos biru itu, dan memaki dalam hati saat menyadari ke halusan bahan itu di permukaan kulitnya. ia dapat menduga harga dari kaos jenis ini, yang tak akan pernah sanggup ia beli meski ia sangat menginginkanya.
di balik celana hitam tergantung sebuah celana dalam model bikini yang berwarna hitam yang masih berada di dalam kemasan. tentu saja benda itu juga terbuat dari bahan bermutu tinggi. begitu juga dengan celana panjang hitam itu...mengenakan semua pakaian itu taka merasa mengenakan uang gajinya selama sebulan.
taka tak ingin menggerutu lagi ia bergegas mengenakan semua itu. juga sepasang sepatu kulit mengkilat yang bukan miliknya, namun pas di kakinya yang tergeletak di bawah standing hanger. saat itu lah taka melihat dompetnya tergeletak di meja kecil di sisi tempat tidur. tanpa memanut diri di depan cermin. taka menyambar dompetnya dan memasukanya ke dalam saku celana. lalu dengan bergegas dia menuju pintu kamar, yang entah kenapa terasa sangat jauh saat itu, dan butuh waktu selamanya untuk dirinya menyentuh gagang pintu itu.
perlahan dengan gerakan yang telah terlatih di dalam pasukan pengaman, saat mengintai sebuah lokasi yang tidak ia ketahui. taka menekan gagang pintu ke bawah perlahan. setiap indranya bekerja mewaspadai apakah ada pemicu yang di pasang dibalik pintu sana..sampai terdengar suara ''klek''....ia menunggu ....dan mendengarkan... dan di saat ia tak menemukan reaksi ledakan atau hal mencurigakan lainya, dia pun perlahan membuka pintu itu sedikit demi sedikit sambil mengintip, menoleh kiri dan kanan.
daun pintu itu terawat dengan sangat baik. sebab saat taka membukanya perlahan dia tak mendegarkan suara decit engsel sedikit pun. kini taka ber ada di luar kamar, lebih tepatnya dia berada diruang tamu mewah dan megah. dimana semua perabotan bermutu internasional dan berkelas tinggi berkumpul di ruangan ini, dari lampu hias hingga karpet tebal yang ada di bawah kakinya. taka merasa dirinya saat ini berada di sebuah ruangan suatu kerajaan.
ia tak sempat mengamati dan mengagumi isi ruangan itu, karna samar-samar ia mendengarkan suara orang berbincang dari balik sebuah pintu. dengan hati-hati dan langkah kaki yang terlatih untuk tidak menimbulkan suara ia menghampiri pintu yang menjadi sumber suara itu, untuk memastikan.
samar namun benar, di balik pintu ini ada dua orang yang sedang berbincang. taka pun segera menjauhi pintu itu. karna menganggab ini adalah kesempatan baik untuknya meninggalkan ruangan itu, tanpa harus berjumpa lagi dengan kakak pertama.
dua daun pintu besar, adalah target berikutnya. karna di kamar mewah ini hanya ada tiga pintu besar. satu adalah pintu kamar tempat nya berasal. dan yang satu adalah pintu kamar tempat kedua orang yang sedang berbicara di dalam sana. dan pintu yang tersisa. satu-satunya pintu besar dengan dua daun pintu, taka menduga itu adalah pintu keluar.
dan dia memang benar. pintu itu membawanya ke sebuah lorong yang menuju langsung pada sebuah lift pribadi. masih belum menemukan penjaga yang bertugas di sekitar lorong itu. taka bergegas menekan tombol menuju kebawah pada tombol yang tersedia di sisi pintu lift, dan tanpa menunggu pintu lift terbuka. ia segeara meloncat masuk dan menekan tombol kelantai dasar.
