Secara tiba-tiba perasaan geli yang beramat sangat mengusik hati vayk, saat ia mengingat kejadian dua hari yang lalu. Tanpa bisa di cegah vayk tertawa kecil seorang diri. Untuk nya yang selalu mudah mendapat kan apa yang ia inginkan, mengingat tingkah taka saat itu sunguh- membuat nya tertawa geli seoran diri. Bagai mana tidak...baru kali ini seseorang yang ia ajak untuk makan malam memiliki persiapan untuk bertarung.
Siapapun buruna yang ia undang dalam amakan malam plus-plus nya. pastiklah datang dengan penampilan sempurna denganpersiapab matang untuk mendapatkan hati nya.. meski untuk itu mereka harus mengenakan sesuatu yang tidak pernah mereka gunakan agar supaya vayk mengatakan betapa imut, cantik manis, memukau dan segala suku kata yang bertujuan memuju mereka.
"Berbeda dengan taka, pria itu........". tawa kecil kembali keluar dari ujung bibir nya yang telah naik ke atas. Tertawa sinis.." tidak ada mangsa incaran nya yang datang dengan membawa senjata dan bom asap di saku nya saat menerima undangan ku, hanya kau yang melakukan nya...hanya kau, dan satu satunya."
Jujur, vayk mengakui perbedaan sikap taka telah mengusik perasaan tertarik nya pada pria muda ini.
Vayk selalu mengusir semua mangsa-mangsa nya setelah ia mendapat kan apa yang ia inginkan. Dan mereka akan mencoba semua cara untuk merayu vayk dan mencoba tetap berada di sana. Beberapa dari mereka bahkan mencoba untuk me muka tembok kan diri mereka dengan mengacuhkan sikap dingin vayk dan usira tajam yang keluar dari mulut.
Tapi taka. tidak seperti mereka. Bahkan sebelum pikiran untuk mengusir muncul dalam daftar perintah di dalam otak nya. pria itu telah lebih dulu melangkah menjahui nya. bahkan dia adalah mangsa pertama yang telah membuat diri nya memohon untuk tidak meninggalkan nya. segala jurus rayuan terampuh yang ia kuasai tak satu pun yang berhasil meruntuhkan pendirian pria muda itu, ia bahkan kabur begitu secapat dari hadapan nya. sial....buruan satu ini benar-benar menarik pperhatian ku.
Vayk pun heran akan perasaan tak suka nya saat pria muda itu dekat denga pria lain....kemarin saat menengok keadaan nya sambil mengantarkan barang-barang pribadinya yang ia tinggal. Vayk menemukan fakta yang membuat ryu di dalam tubuh nya mengeram tidak suka. Pria muda itu mudah di dekati pria lain. vayk tidak berbagi dalam hal apapun. Karna itu ia pun tak ingin membagai taka dengan pria mana pun. Dan ryu di dalam tubuh nya sangat setuju.
Karna itu untuk menyenangkan ryu agar emosinya tidak mudah berubah vayk harus bisa mengunci taka, memastikan pria muda itu tetap dalam jangkauan tangan dan mata nya, karna itu ia butuh bantuan orang dalam. Orang dalam yang dekat dengan buruanya.
Pintuu kantornya di ketuk , orang itu tak lain adalah sekertaris vayk. Seperti biasa wanita itu membawakan setumpuk map laporan harian yang harus vayk periksa. Namun di antara tumpukan itu vayk tidak menemukan map berwarna hitam.
" kenapa map hitam tidak ada dia antara mereka.'' Tanya vayk. Pada sekertaris nya.
" itu karna, laporan dari mata-mata khusus kita. Tidak berhasil menemukan buruan anda...mereka bilang kehilangan jejak dari pria itu sejak sore kemarin."
Meski wajah di hadapan nya nampak tenang dan tak menunjukan setitik pun perasaan. Namun sebagai sekertaris yang cukup handal dan cukup lama melayani pria kejam satu ini. Ia tahu betapa marahnya vayk saat ini. Terlebih sudah beberapa hari ini, map hitam adalah map yang selaluia nomor satu kan untuk ia periksa dan baca.
" bisakah kau mencari oran dalam yang dekakt denan DIA. Yang bisa bekerja sama dengan kita. Dan membantu kita." Tanya vayk dengan suara perlahan. Gerak tubuh nya merasakan ke engganan saat ia menarik setumpuk map ke hadapannya.
' itu mustahil tuan. Mengingat tempat kerja tuan taka saat ini bukan tempat yang bisa kita kendalikan dengan mudah."
" kau usahakan, cari orang itu....meski kau harus mengancam nya atau membunuh keluraga nya." vayk benar-benar geram sekarang. Mengingat tempat kerja taka, tempat di mana satu-satu nya tempat ia tak bisa menanamkan kuku-kuku kekuasaan nya disana. Menyebalkan dan sangat membuat frustasi.