PERJANJIAN

7K 528 37
                                    

Pada waktu yang di tentukan taka dan anak nya kembali ke rumah persembunyian. Tentu saja dengan membawa selembar kertas perjanjian yang telah mereka sepakati. Malam itu.

Vayk mendapat ke istimewaan ia dapat mengantarkan mereka berdua hingga ke landasan di mana pesawat yang akan membawa mereka pergi dari tempat ini telah menanti mereka. rin masih menolak untuk berada dekat dengan vayk yang merupakan ayah kandung nya juga. Dia lebih memilih untuk cepat-cepat naik ke atas pesawat di mana seorang pramugari cantik yang melambai padanya tengah menunggu. Dan taka tak mau bersusah payah menjelaskan ke pada anak nya tentang siapa vayk dalam hidup anak itu.

Taka terdiam tak tahu harus berkata apa. Kepada dua orang pria bertubuh besar di hadapan nya. menski vayk di izinkan untuk mengantar ke pulangan mereka hingga ke tempat ini, namun ketua pasukan khusus juga menemani mereka. ia mengambil alih tugas anak buah nya untuk mengawal langsung sang mantan kakak pertama ini.

Taka bingung ia harus berpamitan terlebih dahulu ke pada siapa...? dan akhirnya ia memutuskan untuk berpamitan ke pada ketua rai terlebih dahulu, karna hingga saat ini ia masih merupakan anak buah nya.

" ketua rai, saya permisi dulu." Ucap taka mengangkat tangan dengan cangung memberi hormat ala militer. Sudah lama ia tak melakukan penghormatan seperti ini.

Ketua rai tersenyum dan menjawab hormat taka dengan gaya militer.

" bersabar lah setahun lagi.'' Ucap ketua rai. Taka tak menjawab hanya menganggukan kepala. Dengan ekspresi wajah yang datar mencoba menyembunyikan sesuatu. Kediaman taka menunjukan bahwa ia tak peduli, berapa lamapun ia tak peduli, tak di jemput pun ia tak peduli. Hidup di rumah persembunyi.... Hidup sebagai seorang petani di desa itu bukan lah sebuah pilihan yang buruk untuk nya. mungkin itu jauh lebih baik untuk dirinya dan kedua anak nya.

Tapi mata vayk cukup terlatih melihat gelagat seseorang. Bisnis nya mengharuskan ia membaca dan mengamati setiap gerak gerik dari rekan bisnisnya. Apa yang ada dalam pikiran taka ia bisa lihat dengan sangat jelas. Sejelas melihat lembaran buku yang terbuka di hadapan nya.

Taka tak perlu bersusah payah berpamitan dengan pria besar lain nya. ia hanya menganggukan kepala sedikit kepada pria itu tanpa berkata apapun dan tanpa menatap mata orang itu dan ia pun memutar tubuhnya melangkah menuju pintu pesawat. Ia melihat rin melambaikan tangan nya di jendela pesawat dengan penuh semangat.

" tunggu sebentar.'' Suara vayk menghentikan langkah kaki nya saat ia hendak menginjakan kaki di anak tangga pesawat. Taka tak berbalik dan bertanya apa mau pria itu . ia hanya diam di tempat nya.

" ini adalah copy dari surat perjanjian yang kita buat, jangan khawatir ketua rai juga memiliki copyan nya. yang asli ada pada ku." Vayk menyodorkan sebuah amplop coklat melalui atas pundak kiri taka.

Kemunculan amplop yang tiba-tiba mengesek pipi kirinya membuat taka terkejut sesaat, sebelum dengan cepat tangan kanan nya mengambil amplop yang terasa cukup tebal itu. taka melanjutkan langkah nya menaiki pesawat. Sementara vayk kembali ke sisi ketua rai yang melambaikan tangan ke pada rin yang tengah melambai padanya.

" apa itu surat perjanjian kalian." Tanya ketua rai

" ya." Jawab vayk melipat kedua tangan nya di depan dada

" apa taka tahu perubahan yang di buat dalam surat itu.'

" tentu saja." Jawab vayk menatap pesawat yang sekarang telah berada di atas landasan pacu. Senyum penuh perhitungan muncul di bibirnya. Senyum yang tak luput dari perhatian vayk yang kebetulan duduk di sisi rin. Meski jarak mereka cukup jauh namun taka masih dapat melihat jelas senyum di wajah vayk yang menyembunyikan sesuatu itu.

BURUAN CANTIK KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang