ke dua tangan yang tadi memeluk nya erat kini turun menyusup ke bawah bath robe taka dan meremas keras-keras bokong taka. ia pun mendorong kuat bagian bawah tubuh taka agar batang ke gagahan nya menempel sempurna dengan batangan muda di hadapan nya.
Mengeseknya dengan kasar seolah ia ingin menunjukan pada pria nya kalau ia sudah tak bisa di cegah lagi.
Dalam satu hentakan ia membanting tubuh taka ke samping tubuh kecil taka terhempas ke atas pembaringan dengan napas yang ter engah-engah karna ciuman yang panas dan dalam itu. Taka seakan masih dapat merasakan lidah kakak pertama di dalam mulut nya.
Kelemahan tak di gunakan vayk untuk menarik penghalang terakhir yang menutupi bagian yang menutupi tempat yang akan ia jamah. Dalam satu kali hentakan vayk melepas celan dalam taka dan membuang nya ke seberang ruangan.
Taka terkejut saat merasakan celana nya di lepas kan secara paksa, namun saat ia hendak perotes, semunya sudah terlambat. Kini ia hanya bisa bersembunyi di balik bathrobe putih nya yang sudah terbuka lebar di bagian depan untuk menutupi tubuh nya.
" apa yang kau lakukan. Aku sudah melihat setiap inchi tubuh mu. Tak ada yang perlu kau sembunyikan lagi..." geram vayk. Menarik bath robe itu hingga menujukan punggung berotot yang tak terlalu berotot milik taka.
Vayk menerkam tubuh taka yang masih berusaha menutupi tubuhnya dengan bertelengkup. Vayk mendarat di atas punggung itu dan mendaratkan ciuman-ciuman panas serta gigitan-gigitan kecil yang akan meninggalkan tanda di punggung taka.
Kedua tangan vayk menarik kasar bathrobe di tubuh taka hingga ia bisa melihat lebih banya punggung pria di bawah nya, dan semakin luas permukaan yang bias ia nikmati. Sementara kedua kaki nya merengsek masuk memaksa taka untuk melebarkan kedua kaki nya ke samping. Tangan nya menyibak bathrobe bagian bawah hanya untuk memudahkan vayk menyelipkan kejantananya tepat di bawah batang muda pria itu dan menggesek nya perlahan seolah ia tengah berada di dalam tubuh taka.
Sensai itu membuat taka mengerang.
" yah...yaa...mengerang lah untuk ku...mengerang lah.... tunjukan pada ku kalau kau milik ku....'' desah vayk puas mendengar erangan kesakitan taka.
Namun taka bukan lah wanita, ia bukan seorang wanita ia tak bisa mengerang seperti wanita hanya karna hal keil seperti ini. Karna itu ia sengaja mengigit bad cover di bawah nya untuk membungkam mulut nya agar suara erangan itu tak terdengar.
Tapi itu membuat vayk marah. Dengan kesal ia memasukan satu jari ke dalam lobang pribadi taka. dan tertawa senang saat taka memekik kesakitan. Dinding lubang yang menghimpit jari nya dengan keras membuat hati vayk di penuhi dengan perasaan senang.
" kau memang pasangan ideal ku... kau telah menjaga tubuh mu selama aku tak menyentuh mu....aku senang." Tawa kecil,devil vayk
" a...aku...aku tidak melakukan apapun..." ucap taka di tengah isakan nya saat ia merasakan jari itu kini bertambah dan mengobark abrik lorong nya.
" aku tahu- aku tahu." Ucap vayk, dan memasukan empat jari sekaligus.
Kembali taka memekik kesakitan. Napasnya memburu merasa tak nyaman dengan rasa sakit yang ia rasakan.
" karna itu aku akan memberi mu hadiah." Bisik vayk, menyiapkan diri di depan lubang taka.
'' tidak....tidak..." ucap taka panik saat indra peraba nya mengatakan sesuatu yang besar menempel tepat di lubang pribadi nya. tengah bersiap masuk kedalam tubuhnya di bawah sana.
Belum lagi tak melakukan perlawanan yang berarti benda tumpul, tebal, besa, dan keras itu menerobos cincin perbatasan nya. Taka berteriak merakasakn rasa sakit di sana.
