APA AKU SAKIT?...

7.7K 615 20
                                    

Baik taka maupun teo menghabiskan segelas jus avocado lezat itu dengan santa. Hanya saja santai seorang bodyguard yang tengah bertugas. Mereka berdua telah berllatih dan belajar dari pengalaman bagai mana makan dan minum santai di saat mereka tengah bertugas, atau mencuri waktu di saat memungkinkan untuk mengisi perut mereka....jangan tanya karna kalian Tak akan ingin tahu.

Dalam sekejab isi gelas itu telah pindah kedalam perut kosong mereka. Meninggalkan sisa-sisa yang masih menempal pada dinding gelas yang kosong.. kentalnya daging buah dengan campuran susu yang di olah secara rahasia di dapur restorant membuat rasa lembut dan manis berbekas di dalam rongga mulut mereka dan nyaman di dalam perut mereka. Tak aneh jika harga satu gelas jus itu di hargai sepuluh kali lipat dari restorant lain nya.

Tak lama berselang seorang butler keluar. Nampak nya ia telah selesai melakukan tugas nya melayani tamu yang berada di dalam ruangan khusus itu. Taka dan teo menyerahkan gelas kosong mereka kepada butler yang baru keluar itu. Pelayan itu tersenyum menerima gelas kosong itu dengan kedua tangan nya. Dan berlalu dari hadapan mereka.

Setelah itu taka dan teo kembali melanjut kan tugas mereka menjaga pintu ruangan khusus itu sambil menikmati pemandangan dan menyiagakan telinga mereka.

Waktu menunjukan jam satu saat pintu ruangan terbuka. Baik teo dan taka dengan sigap menoleh menatap siapapun yang muncul dari balik pintu itu. Will sekertaris kakak pertama muncul di hadapan mereka meski setengah badan nya masih berada di dalam ruangan.

" kalian berdua masuk lah ." ucap nya menoleh kana dan kiri guna menatap taka dan teo saat memanggil mereka. Dan mendapat anggukan kepala sebagai jawaban nya. Tepat nya teo lah yang menganggukan kepala dan mereka pun melakah memasuki ruangan khusus itu.

Will menutup pintu di belakang punggung mereka sebelum kembali menuju kursinya. Di atas meja makan yang di rancang khusus untuk menjamu enam orang itu nampak beberapa piring hidangan yang telah kosong, sisa-sisa makanan yang masih nampak rapih menunjukan masih nampak di atas beberapa piring. Bahkan di dalam mangkuk-mangkuk sup masih tersisa banyak kuah kaldu yang tak termakan.

Taka merasa beruntung karna ia tidak melepaskan kaca mata hitamnya yang lebar ini hingga menutupi seluruh mata nya dengan sempurna, namun begitu benda ringan itu sangat cocok di wajah nya, asada membelikan nya sebagai hadiah ulang tahun dua tahun yang lalu.

Kaca mata itu menyembunyikan sirat ke heranan yang timbul tenggelam di dalam mata nya. Saat taka mendapatkan client nya ber ada di atas pangkuan seorang pria. Memeluk leher pria itu dengan sangat mesra dan manja. Seorang pria yang beberpa hari ini tidak menampakan batang hidung nya yang mancung di depan taka.

" hari ini aku tidak akan kemana-mana." Ucap arietta tanpa merubah posisinya, bahkan ia menaruh kepalanya di atas pundak kakak pertama seperti kucing betina yang sedang menarik perhatian kucing jantan.

Tapi, tingkah itu tidak membuat kakak pertama merasa keberatan, meski ia tahu saat ini taka sedang berada di hadapan mereka, melihat kejadian itu secara langsung. Ia tersenyum mesra, menatap wanita itu, tangan nya membelai lembut rambut emas arietta hingga ke ujung nya ia bahkan mengecup khening arietta mesra, membuat client nya tertawa senang. Mereka tidak berusaha untuk menyembunyikan kemesraan itu. Bahkan mereka bertingkah seolah-olah tengah memamerkan kemesraan itu ke pada dua bodyguard yang saat ini telah berdiri di hadapan mereka.

Taka mengalih kan pandangan nya ke sisi lain di mana ia melihat will tengah berbincang seru dengan seorang tamu pria lain nya, sambil menikamti segelas minuman berwarna biru di tangan mereka.

" aku sudah menelpon atasan kalian dan menyampaikan kalau hari ini aku tidak akan mengunakan jasa kalian." Tambah arietta. Membuat taka mengalih kan pandangan nya kembali ke pada sepasang kekasih yang masih belum merubah posisi duduk mereka.'' Tapi besok pagi aku ingin kalian sudah berada di sini." Senyum arietta. Mengeliat geli saat tangan kakak pertama menyusuri pingga dan mengusap pinggul nya perlahan, pria itu membisikan sesuatu dengan gestur tubuh seakan tengah mencumbu telinga arietta.

BURUAN CANTIK KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang