tangis rin memecahkan kesunyian di siang hari itu. membuat kayle dan yory yang tengah berada di ruang bermain anak terkejut mendengar nya.
" aaaayaaaaahh....rin kan mau nya es dingin hiks..hiks....hiks... rin ga mau es panas...." tangis rin menatap memelas pada gelas yang ada di genggaman taka.
'' maaf...maaf ayah tidak sengaja...rin jangan nangis ya...nanti kita minta es baru sama miko yaya.." hibur taka merasa bersalah.
memeluk putra nya." kenapa kak.." kayle muncul. dengan wajah cemas tentu saja miko yang bertugas menurusnya mengikuti nya di belakang.
" ini.." taka menunjukan gelas beling yang berisikan air putih panas. gelas itu seharusnya berisikan batu es, karna hari ini rin ingin minum susunya dengan di campur batu es.
" lepas kendali.." tanya kayle.
taka menganggukan kepala tersenyum pasrah. apa boleh buat ke kayle.
kayle tersenyum miris lalu menoleh kearah miko nya dan meminta segelas es baru. dan ia juga meminta pada sang miko untuk turut membawa rin untuk meredakan tangis bocah ini.'' aku tak tahu apa gunanya kekuatan ini." keluh taka saat rin dan miko kayle telah menjauh.
mereka menuju ruang bermain anak di mana yory sedang menunggu mereka. sekaligus mencegah kayle untuk banyak bergerak dengan perutnya yang semakin membuncit itu.
" apa boleh buat.. itu kekuatan kia untuk melindungi bayi bayi kita." ucap kayle sambil duduk di sofa empuk khusus untuk ibu hamil
" tanpa kekuatan ini aku bisa melindungi anak-anak ku." ucap taka sambil dudul di sisi yory menatap bayi mungil yang masih terlelap.
" memang kekuatan kak taka apa." tanya yory, yang terpengaruh oleh kayle memanggil taka denga sebutan kakak.
" hawa panas..." ucap taka ,tak berani menunjukan kekuatan nya. sedikit saja hawa panas yang keluar bisa langsung mencairkan satu gelas es batu seperti tadi. ia khawatir radiasi panas nya bisa membuat bayi yory yang masih kecil ini akan terbangun dari tidur nya.
"kalau kau apa...'' tanya taka. menatap yory.
yory menaruh telunjuknya di khening nya...'' membaca pikiran...tapi semenjak yuzu lahir kekuatan itu semakin berkurang."
rin muncul dengan wajah gembira dengan segelas es susu di tangan nya. tapi ia tidak duduk di sisi taka. ia duduk tiga meter di hadapan sang ayah, lalu dengan tenang menikmati es susunya di hadapan mereka bertiga.
" AH!!!! aku ada ide..." pekik kayle.. dengan tiba-tiba membuat taka dan yory terkejut. bahkan yuzu tersentak sesaat ..untung lah bayi itu tidak terbangun.
" bagai mana kalau malam ini kita mandi air panas di di belakang rumah."
di belakang rumah kuno yang manjadi tempat persembunyian itu memang terdapat aliran mata air yang sebagian di tampung dalam kolam batu buatan. kolam yang cukup menampung sepuluh orang dewasa. tempat rin berlatih renang di sana jika udara siang terlalu panas.
kolam itu sengaja di buat untuk menghadapi musim kemarau. memang tidak banyak membantu tapi keberadaan kolam itu cukup untuk memenuhi kebutuhan air di kuil pada masa musim kemarau tiba.
kolam itu pun berfungsi sebagai penampung air hujan jika musim hujan tiba. yangg jadi masalah ...kayle mengajak mereka untuk mandi air panas di kolam itu. mereka tak memiliki sumbar mata air panas di sana. lalu bagai mana bisa mereka mandi air panas... jika menjelang sore hari saja suhu air itu sedingin air es di siang hari.
'' bagai mana bisa mandi air panas di sana. kau ingin merepotkan kepala kuil dan para miko ya." protes yory.
" maksud mu drum ofuro... kita tak memiliki drum besar..." jawab taka.