" ku dengar kau menolak pasangan mu..vayk." tanya dai. vayk memang lebih tua dari dirinya dan hyuga, namun mereka sama-sama mantan ryu. sebutan kehormata 'kak' ' mas' dan sebagai nya yang menunjukan rasa hormat mereka yang muda ke pada yang tua. tidak berlaku untuk mereka.
" kalau ..ya...kenapa?" tanya vayk mengacuhkan dua pasang mata yang menatapnya keberatan.
" kenapa?" tanya hyuga.." kau sudah memilih nya..."
" bukan aku yang memilih nya....yang menginginkan dirinya bukan aku tapi ryu ku." bantah vayk dengan suara tenang dan dingin..
" dengar tuan besar...." ucap dai , berusaha menekan rasa ke tidak sukaan nya. " ryu memang memilih nya sebagai pasangan. tapi kau yang asli juga mengambil andil dalam masalah ini. akui saja kalau kau menyukai nya."
" jaga bicara mu anak muda..." tegur vayk. menatap dai dengan sinar mata sedingin es. vayk tak suka di nasehati oleh orang yang usianya jauh lebih muda dari nya.
" tidak..." tolak dai...." aku tidak akan menjaga bicara ku terhadap mu...selama ini aku tahu persis ke hidupan sex mu yang AC DC itu.... tapi selama taka menghilang kau tidak menyentuh satu tubuh pun, meski para pelacur itu terbaring di hadapan mu tanpa busana... selama taka menghilang kau sama seperti aku... kau setia menunggu pria mu, sadar lah.''
" kenapa kau merepotkan diri mencampuri urusan kehidupan orang lain....urus saja diri mu sendiri." tegur vayk
" kami sudah mengurus masalah kami, sebagai saudara yang memiliki nasib yang sama kami mengkhawatirkan mu... apa itu salah." ucap hyuga menaikan suaranya.
" agar kau tak menyesal, nanti nya.''
namun suara mereka tidak dapat merobohkan keputusan vayk yang sudah bulat. jangan kan merobohkan dinding ke keras kepala an itu.. mengikis sedikit saja mereka tidak bisa. vayk masih tenang tak terpancing aura dingin nya dan tak peduli nya semakin menguat meliputi diri nya
================================================================================================================================================================
sejak tadi angka yang tertera di atas pintu lift khusus tidak berubah sedikit pun. angka itu masih menunjukan nomor satu dan tidak bergerak sedikit pun. meski vayk dengan tidak sabar telah berkali-kali menekan tombol memanggil.
" sepertinya lift mengalami kerusakan." grutu pria berseragam hitam di sisi vayk. ia tak menyadari mengumamkan kalimat itu dangan suara yang cukup untuk vayk dengar.
" hotel murahan..." grutu vayk sambil melangkah menjauhi lift. membuat pria itu ke bingungan.
" anda hendak kemana..?" taya pria berseragam hitam itu , saat melihat vayk menuju sisi lain di lantai itu. vayk tidak menjawab pertanyaan pria itu. tak ada ke harusan ia harus menjawab pertanyaan dari pengawal rendahan seerti dirinya. vayk menuju lorong dimana lift untuk tamu biasa tersedia.
dua buah pintu lift yang telah di atur saling berhadapan. vayk menekan tombol pintu terdekat. dan tak lama kemudian pintu terbuka. ia masuk dan menekan tombol yang menuju basement. di mana kendaraan milik nya terparkir di sana. dan lift mulai bergerak turun.
ia datang ke hotel ini untuk melihat muka pria itu hanya untuk menghormati permintaan dari miko no ryu pada nya, bukan berarti ia harus bertemu muka langsung dengan pria itu. ia sudah melihat nya sesuai prosedur yang berlaku, dan dia telah menolak nya ...semua sudah ia lakukan. sekarang ia ingin segera kembali ke ruangan tempat nya tinggal selam setahun ini. ia ingin ketenangan di ruangan itu mengelilingi nya. efek samping dari menghilangnya ryu dari dalam tubuh nya. miko no ryu berkata efek itu akan menghilang seiring waktu... dan setelah efek nya hilang, vayk dapat hidup kembali normal seperti seolah tak pernah ada ryu dalam tubuh nya.