Jessica mendesah kesal ketika melihat peristiwa di kelasnya mendadak persis seperti drama ratusan episode. Sungguh ia menyesali keputusannya untuk datang ke sekolah hari ini. Padahal jika ia absen seperti biasa, ia tentu masih bisa menikmati guling dan selimutnya berjam-jam tanpa terusik. Takkan ada adegan keributan antara Yoona gadis konglomerat dengan Minri, gadis pengantar susu. Walaupun sangat jarang masuk ke sekolah, Jessica paling tidak cukup kenal baik dengan Yoona yang tak pernah lelah mem-bulli seseorang hanya karena derajat sosial. Kali ini hanya karena Minri ingin menemui seorang murid di kelas Yoona, tapi tanpa sengaja menabrak seorang macan Pangyeol High School membuatnya harus menerima masalah besar. Malah saat ini Minri sudah meneteskan airmata akibat tak tahan dengan kata-kata Yoona
"omo omo!! Lihat siapa yang menangis? Aissh, apa itu saja yang orang miskin bisa?" teriak Yoona cukup keras setelah korban bulli-nya mulai sesenggukan. Minri benar-benar merasa terintimidasi kali itu
"apa yang harus kulakukan agar kau memaafkanku, Yoona-sshi?" Minri yang terdengar pasrah membuat satu ukiran senyum jahil di bibir Yoona
"kau sungguh ingin dimaafkan?" Minri mengangguk pelan mengiyakan
"Bagus. tidak banyak yang harus kau lakukan. Kau hanya perlu membawa susu-susu antaranmu untuk semua murid di kelasku ini. Secara gratis!!!" Minri membelalakkan mata mendengar permintaan Yoona itu bukan karena ia malu membawa susu delivery-nya. Hanya saja, ia tidak bisa membebas biaya-kan susu-susu dari pabrik tempat ia bekerja. Bisa-bisa ia rugi besar. Yoona semakin mengembangkan senyum jahilnya melihat ekspresi keterkejutan Minri
"kurasa kau tak sanggup. Mana mungkin orang se-melarat dirimu mampu melakukan itu. Yah, semuanya ku serahkan padamu sih. Jika kau ingin lepas dari ku, kau hanya perlu mengabulkan permintaanku"
"Oh! Aku punya pilihan lain untukmu. Selain membawa susu gratis, kau juga bisa kumaafkan dengan masuk ke tong sampah disana" Yoona menunjuk tong sampah di sudut kelasnya. Beberapa murid mulai tersenyum merasa terhibur, selebihnya tidak mau peduli, dan sebagian besar merasa kasihan pada Minri yang sedang sial itu.
"apa?" Minri semakin terkejut.
"kau menolak?"
"hanya saja-"
"ya sudah, aku menunggu free-milk mu kalau begitu. Jangan harap aku akan melepaskanmu sebelum mendapatkan maaf dariku! Dengar, Kami menunggunya anak tolol!" gertak Yoona, Minri mulai merasakan tekanan batin dan bahkan merasa ingin mati saja saat itu. Ia tahu tidak ada pilihan lain selain masuk ke tong sampah saja. Dengan ragu ia berusaha melangkah kearah tong sampah,biar bagaimanpun, tak peduli apapun, ia harus lepas dari belenggu Yoona. Siapapun tahu bahwa kau hanya akan dalam masalah selama Yoona tak melepasmu sebagai objek bulli-nya. Contohnya saja Nam Saerin yang harus berperang batin bersekolah di pangyeol akibat Yoona yang terus saja menjadikan ia objek bulli tetapnya. Minri tidak ingin hidupnya yang sulit semakin dipersulit Yoona.
Minri berusaha menguatkan diri mendekati tong sampah yang masih berisi tumpukan-tumpukan sampah itu , tapi sepertinya ia tak cukup kuat karena airmata kembali mengaliri pipinya. Ini sangat memalukan sekaligus mengerikan. Namun kembai lagi pada tujuan awal. Ia harus terbebas dari Im Yoona, si macan sekolah. Titik.
Belum sempat Minri menyentuh tong itu, seseorang tiba-tiba menahan tangannya. Seseorang itu adalah Kim Taeyeon. Murid dari kelas 12 A sekaligus pemegang tetap juara umum Pangyeol High School
"apa kau bodoh?" maki Taeyeon pada Minri, gadis itu hanya menunduk malu
"wow!! Orang miskin memang sangat solid. Lihat saja siapa yang datang membantu anggota komunitas melarat-nya" ujar Yoona menyinggung Taeyeon dan Minri
"jaga bicaramu, Im Yoona. Sekarang pergi ke ruangan kepala sekolah. Kau sudah ditunggu" Taeyeon menjeda sambil menoleh pada Jessica "Oh, dan kau juga Jessica Jung! Kau ikut kesana bersama Yoona!" ucap Taeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD✔️
Fanfiction[SELESAI] Drama para berandal sekolah dimulai disini! Namun cinta segitiga ini lebih rumit daripada ujian Matematika puluhan bab. Kalau kau tak siap, jangan baca!