Jessica berjalan mengikuti Taeyeon memasuki kelas 3 e. Jessica tak begitu tahu pasti apa tujuan Taeyeon kesini, ia hanya berusaha membantu dengan mengikuti nya. Paling tidak ia ingin merasa berguna untuk Yoona. Biar bagaimanapun ia adalah alasan Yoona terbulli seperti ini.
"Suzy, annyeong!" Taeyeon menyapa seorang gadis sangat cantik bertubuh tinggi dan bobot yang tampak sehat dikelas itu. Dialah Suzy yang sedang menjadi tersangka pembullian Yoona
"Aah Kim Taeyeon! Wah sudah lama yah? Apa yang membawamu kesini?" Tanya Suzy
"Ehmm aku ingin bertanya tentang klub vokal kita itu-"
"Aku juga sudah keluar! Tidak cukup anggota yang serius semenjak pengunduran dirimu" jawab Suzy sesekali melirik Jessica yang cukup jarang dilihatnya di sekolah ini.
"Ah sayang sekali, temanku ini ingin ikut bergabung!" Seru Taeyeon membuat Jessica melotot spontan
"Mwo?? Naega?? Yakk Kim Taeyeon apa kau-" sebelum mengadu protes lebih panjang, Taeyeon segera membungkam mulut Jessica dengan cubitan tipis menyakitkan di pinggulnya. Jessica hanya meringis paham
"Ahh mengenai itu- aku sebenarnya sedang mengikuti organisasi luar sekolah bernama Singer Coach. Disitu kami dituntut untuk mau melatih banyak orang untuk bernyanyi. Jika mau aku akan sangat merasa terhormat sekaligus terbantu juga jika bisa melatih teman Taeyeon!" ucap Suzy membuat Jessica hanya tersenyum dingin karena tak mengerti. Ia membiarkan Taeyeon saja yang mengendalikan jalannya dialog ini
"Wah Jessica akan sangat berterima kasih. Ya kan?" Jessica lagi-lagi hanya mengangguk menuruti kode wink dari Taeyeon
"Baiklah aku hanya sanggup melatih tiap jam pulang sekolah dan sabtu siang. Apa kau bermasalah dengan itu?" kini Suzy bertanya pada Jessica
"Tidak juga. Baiklah mohon bantuannya, Suzy-ssi!" jawab Jessica sembari memberikan bungkukan lemah faktor lazy-syndrome nya
"Ini kartu nama dari organisasi ku. Telepon saja aku kapanpun kau ingin mulai" Suzy memberikan sepucuk kartu nama setelah membalas bow Jessica.
"Terima kasih Suzy-ssi. Kami akan segera menghubungimu!" ucap Taeyeon sambil menarik tangan Jessica untuk segera pergi dari kelas Suzy.
Di depan gedung kesehatan yang menjadi pemisah kelas utama dengan kelas terpencil Jessica dkk, dua gadis itu berhenti dari langkahnya.
"Yak Kim Taeyeon! Apa aku sungguh harus mengikuti latihan vokal itu? Kau tidak ingin mengajakku adu tinju bukan? Maksudmu apa coba menggunakan cara bodoh begitu dengan menggunakanku!!?" keluh Jessica tidak setuju Taeyeon berbuat seenaknya terhadap dirinya
"Tidak ada pilihan lain Jessica! Demi Yoona, ingat! Kau hanya perlu mengikuti pelatihan itu sekali. Dari situlah kau bisa mengorek informasi. Benar tidaknya kecurigaan Yoona pada Suzy!!?" Jessica menghembuskan napasnya kesal. Ini untuk Yoona. Jadi apa boleh buat?
"Kenapa dengan kalian berdua?" sergah seseorang di tempat itu. Jessica dan Taeyeon saling pandang kemudian bersamaan menengok sumber suara.
Keduanya terhenyak mendapat Sehun sedang duduk bersandar di dinding dengan bau asap rokok yang menyengat disekitarnya
"Kau merokok? Disini?" Suara Taeyeon meninggi. Ia ingin sekali menerkam pria bermuka tembok dihadapannya ini. Ia tak mengerti mengapa orang-orang kaya begitu payah menyia-nyiakan harapan besar orangtuanya dengan cara cara seperti ini
"Omaiohmai Sehan apa-apaan kau! Jangan merokok ! Kau ini masih muda tau. Harusnya kau menjaga kesehatanmu. Malah seperti ini!" tak tanggung tanggung Jessica mengambil sisa puntung rokok Sehun dari tangan pria itu lalu membuangnya dan si rokok berakhir dengan injakan sepatu Taeyeon. Jessica tak berhenti dan mulai merogoh saku seragam Sehun. Ia berhasil menemukan beberapa rokok dalam bungkus an.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD✔️
Fanfiction[SELESAI] Drama para berandal sekolah dimulai disini! Namun cinta segitiga ini lebih rumit daripada ujian Matematika puluhan bab. Kalau kau tak siap, jangan baca!