21

727 61 11
                                    

Sehun langsung menelpon Hyeri setelah ahjumma pelayan mengatakan Hyeri menunggu Sehun hampir 3 jam di rumah. Ia sangat tak enak hati

"Yoboseo?"

"Eodi?"

"Dimana Siapa?"

"Kau Lee Hyeri!"

"Oh di sebuah kedai kopi di Gangnam"

"Ah Maafkan aku. Apa kamu masih mengerjakan tugas itu?" Sehun hati-hati bertanya

"Begitulah, tapi tidak papa, sebentar lagi—"

"Aku akan kesana"

"Tidak perlu, ak—"

"Sudah. Texting aku posisimu"
Hyeri pun mau tidak mau segera mengirimkan lokasinya sekarang pada Sehun dan Sehun sesuai perkataannya langsung menuju kesana.

Tidak terlalu jauh, tampak disana Hyeri dalam balutan jaket dan lilitan syal tengah menyeruput kopinya. Sehun memperhatikan gadis itu, jelas bahwa laptop dihadapannya sangat menekan dirinya. Sehun segera duduk dihadapannya

"Sudah sejauh mana?" Tanya Sehun, Hyeri menggaruk kepalanya karena malu sudah berbohong sebelumnya

"Belum separuhnya yah?!" Tanya Sehun sembari menggulir dokumen digital yang dibuat Hyeri itu.

"Maafkan aku, pikiranku kacau sejak tadi" aku Hyeri yang merasa buntu memulai penyusunan tulisan tim nya itu. Ia tak biasanya begitu, mungkin karena berharap Sehun—pria yang ia sukai akan menemaninya. Namun, yah setidaknya ia kini sudah datang

"Tidak. Aku yang salah" tanggap Sehun sambil mulai memainkan jarinya di papan ketik laptop

"Kita sudah membuat kerangka tulisannya waktu pembagian judul kan? Mari kita lihat—" Sehun memancarkan sorot yang bersemangat di matanya. Hyeri sadar Sehun sudah banyak membina diri. Program kelas khusus itu sukses besar. Lihat saja siapa yang sekarang menyusun tugas kelompok. Ia takkan pernah lupa Sehun yang acuh dan hanya akan menjadi seorang freerider. Hyeri tahu persis. Mereka sudah dua tahun ini ada di kelas yang sama.

Dan selama itu perasaan Hyeri tak pernah berubah. Bahkan sejak mereka pertama kali bertemu di usia yang masih sangat belia.

Pukul 23.15 Sehun dan Hyeri berakhir membuat tugasnya benar-benar selesai. Sudah dipastikan hingga pada kesalahan ketik setitik nila. Sehun pun segera mengantar Hyeri ke rumahnya.

"Terima kasih" ujar Hyeri saat turun dari mobil Sehun karena malam ini ia banyak senyum bahkan sampai detik itu. Ia tidak tahu Sehun bisa kocak juga.

"Sama-sama!"

"Tidak mampir?"

"Sudah terlalu malam, sampaikan salamku pada paman dan bibi!" Ujar Sehun sembari membalikkan tubuh. Ia sebenarnya sejak tadi memikirkan Jessica, entah mengapa ia merasa harus menembak Jessica malam ini.

"Sehun! Tunggu!" Panggil Hyeri sambil meraih tangan Sehun.

CUP! Hyeri menyamai tinggi badan Sehun dan mencium pipi Sehun, Sehun hanya mematung menyaksikan gadis yang malu-malu itu akhirnya berlari masuk ke rumahnya. Apa yang dipikirkannya?

Sehun berusaha melupakan kejadian ini. Ia hanya menginginkan Jessica saat ini juga.

Ia menelpon Jessica setibanya di taman rumah sakit. Lagipula sudah tak boleh masuk kesana. Sehun tidak yakin Jessica akan bangun, sudah pukul 00.36.

Namun Hebatnya adalah Jessica ternyata benar belum tidur. Rencana Sehun sepertinya sedang diberkahi, alam memihak padanya. Ia sudah berjanji bahwa wajib mengatakannya malam ini atau tak akan pernah.

BASTARD✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang