Kris refleks menangkup wajah Jessica dan menciumnya. Jessica terkejut bukan main, ia harus menghindari pria ini segera. Kris entah mengapa memutuskan untuk melakukan ini tiba-tiba. Ia penasaran dengan reaksi pobia Jessica seperti apa. Napas Jessica memburu seperti ketakutan, Kris mematung menunggu Jessica melepas ciuman itu, namun Jessica masih diam tak memberi sinyal akan berhenti.
Kris merasa tangannya yang menyentuh wajah Jessica terkucur oleh keringat dingin. Lantas malah Kris yang buru-buru melepaskan ciumannya. Ini membuktikan bahwa Jessica benar-benar sakit, wajahnya pucat dan peluh bercucuran. Ia tak mau Jessica terluka.
Jessica justru ingin melawan pobia-nya dengan mendekatkan wajah Kris seolah memberi izin untuk Kris mencurahkan rasa nya dalam bentuk ciuman. Kris awalnya agak ragu tapi pada akhirnya kembali mencium Jessica, ia sudah melumat bibir Jessica lembut dan pelan. Ritme yang membuat Jessica sampai berani membalas ciuman yang semakin dalam dari Kris itu. Kini tangannya juga sudah melingkari leher Kris yang membuat namja itu sejenak membulatkan mata karena terkejut.
Sebenarnya Jessica punya alasan, ia memaksakan diri melakukan ini. Demi membuat Kris merasa bahwa pobia-nya sudah sembuh. Dengan itu, Jessica yakin Kris akan mengira Jessica tak membalas perasaan Kris bukan karena pobia itu. Tapi ia akan paham bahwa Jessica memang tak mau bersama Kris.
Setidaknya ia juga ingin membuat Kris bahagia untuk terakhir kali.
Tapi naas, ini justru membuat Jessica terbuai larut dalam perlakuan Kris. Tidak ada lagi rasa panik apalagi keringat dingin. Ada perasaan positif menelusup ke lubuk hatinya. Inikah namja yang ia cari selama ini?
"Saranghae!" Bisik Kris yang merengkuh Jessica kedalam pelukannya, Jessica bisa mendengar denyut jantung Kris saat ini. Aroma Kris begitu menenangkan, itu membuat kesadaran Jessica kembali. Ia takjub bahwa yang terjadi tadi adalah sebuah ketidak-pantasan, apalagi sekelebat bayangan Sehun tiba-tiba melintas di benaknya.
Ia tak bisa mengkhianati Sehun-nya. Ia segera bangkit melepas pelukan Kris dan meninggalkan pria itu. Ia menyesal.***
Lantas pulanglah gadis bersurai coklat itu dengan perasaan campur aduk, Kris adalah kesalahan terbesar yang ia lakukan sepanjang tahun ini. Ia merutuki seandainya ia tidak mendapatkan hukuman karena mengobrol di kelas, semua ini harusnya tak terjadi. Niatnya untuk membeli gaun untuk pernikahan Yoona dan Luhan seketika urung.
Jessica melempar tas ransel nya dengan sebal ke sofa ruang tamu rumahnya sambil berteriak kasar
"Ada apa nona?" Tanya Song Ahjumma melihat majikannya itu begitu dipenuhi api kemarahan
"Aniyo gwaencanayo!" Jawab Jessica dengan nada marah nya, Song ahjumma jadi menyelipkan senyum geli pada tingkah Jessica itu.
"Ini dari Sehun!" Mendengar nama Sehun, Jessica seperti dijatuhi hujan batu api. Ia sudah mengecewakan pria itu, dosanya sudah terlalu banyak pada pria itu. Hati-hati Jessica menoleh pada Song Ahjumma yang menyodorkan Jessica sebuah kotak. Ia takut isi kotak itu akan membuatnya makin tak karuan dan bersalah.
Jessica lantas membuka kotak yang rupanya berisi dress hitam ukuran tanggung yang tentu saja Jessica sukai. Gadis itu tersenyum kecut, Sehun selalu saja begitu mengerti. Segeralah Jessica menelpon Sehun untuk menanyakan maksud hadiah itu serta untuk berterima kasih, ia tak suka merasa berdosa begini.
"Ne, hmmm kau sudah lihat yah?"
"Kenapa kau membelikannya untukku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD✔️
Fanfiction[SELESAI] Drama para berandal sekolah dimulai disini! Namun cinta segitiga ini lebih rumit daripada ujian Matematika puluhan bab. Kalau kau tak siap, jangan baca!