Sehun masih mematung menatap Jessica turun dari panggung, pria itu merasakan sesuatu yang aneh mengalir di tubuhnya, perutnya rasanya sedang dikelitik ratusan kupu-kupu.
Sehun tak tahu perasaan apa ini. Cinta? Oh, ia masih tak ingin terlalu cepat menyimpulkan seperti itu.
"Kenapa kau disini?" Jessica membuyarkan semua rasa aneh yang merayapi Sehun beberapa detik yang lalu. Pria itu malah semakin menjadi gugup dihadapan gadis ini
"Hffft menyebalkan!" Kesal karena tak dijawab, Jessica pun memilih meninggalkan Sehun begitu saja.
Sehun yang berhasil menetralisir rasa gugupnya bersegera mengejar Jessica
"Kau mau tau kenapa aku disini?" Sehun membuka suara akhirnya
Jessica mengehentikan langkah, kedua tangannya dilipat didepan dada sembari meniup poninya kesal pertanda ia memang perlu tahu.
"Silakan tanyakan pada Kris saja!" Lanjut Sehun membuat Jessica akhirnya harus benar-benar meninju lengan Sehun dengan kuat. Ia tak tahu mengapa di kelasnya hanya Luhan yang dapat dikategorikan sebagai orang waras yah
"Kau pikir aku punya waktu untuk itu? Jangan memancing emosiku!!!!" Teriak Jessica nyaring menghiraukan ringisan keras Sehun yang sedang kesakitan karenanya.
"Kenapa kau selalu melakukan ini padaku. Menjambak, menendang, sekarang meninju! Jadi atlit karate saja kau sana! Gadis berandal!!!" ucap Sehun pelan namun langsung menyesak bagi Jessica
"Yak Oh Sehan–" teriak Jessica tak terima dengan perkataan pria di depannya
"Sehun..." koreksi Sehun tegas
"Whatever... sekali lagi aku ingatkan padamu yah, aku adalah seniormu. Berlakulah lebih sopan dan jangan sering memancing emosiku" peringat Jessica tajam. Sehun malah menarik secuil pakaian Jessica sebagai bentuk penyeretan.
"Palli! Sebentar lagi opening boot camp kelas gilamu akan dimulai! Aku malas jadi korban Yunho"
Memang idak ada lagi pilihan lain Jessica selain menumpangi mobil Sehun itu. Apalagi mengetahui Kris yang harus bertanggung jawab tentang ini sedang ada urusan keluarga.
"Hei kau sudah punya lisensi kan?" Tegur Jessica dingin pada Sehun yang mulai melajukan mobilnya. Sehun hanya memutar mata dengan pertanyaan konyol macam Jessica itu
"Ngomong-ngomong cantik sekali tadi" ucap Sehun membuat Jessica seketika menoleh padanya dengan tatapan ngeri. Sepertinya Sehun belum meminum obat penenang anggapan Jessica
"heol..Aku sedang tidak ada uang hari ini untuk mentraktirmu! Tidak usah mencoba terlalu keras memberiku pujian. Aku tak akan tersanjung mengingat itu sudah menjadi fakta yang tak terelakkan lagi." Jessica mulai membanggakan dirinya sendiri, Sehun bahkan tak mendengar ucapan gadis itu, matanya menerawang pada peristiwa saat Jessica bernyanyi
"Cantik. Aku mengakui cantik. Ya suaramu cantik" gumam Sehun tanpa memandang lawan bicaranya yang kini menatapnya penuh selidik karena sangsi pada jawaban pria itu, namun seolah setuju, wajah tegas gadis itu berubah melunak.
"Yah aku sendiri tidak tahu kapan terakhir aku merasa bebas, bahagia. Sebelum hari ini datang" lirih Jessica membuat Sehun agak mengerutkan dahi tak menyangka Jessica adalah jenis manusia seperti itu. Tidak pernah bahagia lagi sebelum ini. Benarkah?
Ingin Sehun rasanya mendengar semua keluh kesah Jessica, namun ia tak yakin Jessica akan bercerita. Lagipula, Sehun rasa ia memang tidak usah tahu, kan?
Akhirnya hanya ada suara mesin mobil yang mengantar mereka hingga kembali ke sekolah.
***
Baru masuk ke gudang yang menjadi ruang menginap anggota kelas khusus, Sehun dan Jessica sudah mendapati pemandangan proses belajar terjadi disana. Kai melakukan sempoa tangan, Luhan menciret-coret bukunya, Yoona membaca bukunya, dan Taeyeon tampak menghapalkan beberapa materi
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD✔️
Fanfiction[SELESAI] Drama para berandal sekolah dimulai disini! Namun cinta segitiga ini lebih rumit daripada ujian Matematika puluhan bab. Kalau kau tak siap, jangan baca!