Jam sudah menunjukkan pukul 10 kurang, Jessica CS sedikit lagi rampung membahas contoh-contoh soal ujian kelulusan.
"Jessica, aku izin ke dapurmu yah!" Kris tiba-tiba merasakan sakit kepala karena terlalu asyik mengupas soal, ia memang sering mengalami gejala seperti itu. Ia melangkah ke dapur untuk meminum obat yang selalu dikonsumsi nya untuk meredam sakit kepala nya tersebut.
"Dia minta izin tapi tidak menunggu jawabanku. Apa maksudnya?" Gumam Jessica mengamati Kris yang sudah pergi dan kemudian diikuti oleh Taeyeon.
Jessica mengangkat bahu melihat kedua temannya yang seenaknya masuk dapurnya itu. Gadis itu sesungguhnya takut jika makanan di kulkas akan dilibas habis oleh kedua orang itu. Ia bukan orang yang pelit, tapi ia yakin temannya itu sudah menghilangkan rasa kemanusiaan dihadapan Jessica sehingga tak akan segan menghancurkan dapurnya.
Benar saja, keduanya kembali dengan beberapa minuman kaleng beserta ramen cup ditangannya, Taeyeon sampai tak sanggup melihat jalan akibat tumpukan snack yang ia bawa.
Jessica mendesah kesal melihat teman-temannya yang semakin menyebalkan.
"Apa lagi yang kalian lakukan pada dapurku? Aissh jinjja!" Jessica memaki. Sudah cukup ruang tamu yang mereka gunakan belajar menjadi kapal pecah, ia tak tega harus membiarkan para pelayan kerepotan di dapur juga. dingin-dingin begitu ia masih punya hati pada pelayannya.
"Isi kulkas mu terlalu menggoda!" Ujar Taeyeon disertai tawa meringis
"Toh bukan kau yang membereskannya, Sicayaa... santailah sedikit" sergah Kris membuat Jessica kembali menghembuskan napas kesal. Pada akhirnya ia membubarkan pembelajaran 10 menit lebih awal, ia semakin muak karena teman-temannnya kembali fokus pada makanan dan malah meninggalkan soal-soalnya, apalagi ditambah Sehun CS yang tak berkepentingan itu terlalu berisik mengganggu kekhidmatan belajar. Secara tidak langsung, Jessica mengusir teman-temannya.
Namun kepulangan teman-teman Jessica pada malam yang bertema 'belajar terakhir sebelum ujian' itu menyisakan dirinya dalam sunyi. Dampak kesepian itu yang membuat Jessica kini dipenuhi banyak pikiran. Ia memikirkan betapa saat ini hatinya sedang menuntut antara Sehun dan Kris, menuntut kuliah di luar atau dalam negeri, menuntut masih pentingkah ia belajar begitu keras? Ia menganggap lambat laun semua usaha dan perjuangannya tak akan ada artinya.
Ia kini merasa kosong.
Hampa."What's going on?" Krystal muncul dibalik pintu kamar Jessica, ia bersandar disana memandang kakaknya dengan tangan terlipat di depan dada.
Jessica tak menjawab, ia ragu untuk menjawab bahwa kini dirinya sedang tak memiliki tujuan, tak ada tuntutan. Tuntutan yang diciptakan sendiri untuk mengejar impian menimba ilmu perguruan tinggi ternama dunia ternyata ujung-ujungnya kini terasa hambar. Ia merasa tak benar-benar menginginkannya. Dilema besar mengganggu hati dan pikirannya."Tidak dijawab nih?" Tanya Krystal lagi, Jessica hanya menghembuskan napas kasar, menumpahkan bebannya dan bergerak mendekati Krystal
"Kakakmu ini sedang galau" jawab Jessica akhirnya seraya menghambur memeluk Krystal
"Kau kenapa?
"Hampa sekali, Soojungie" adu Jessica masih tetap memeluk adiknya mencari ketenangan disana
"Kejar mimpimu, eonni! Putuskan pilihanmu! Hidupmu bergantung pada keyakinanmu" ungkap Krystal sambil mengusap surai coklat kakaknya.
Sejak dulu, Krystal selalu saja memiliki kata-kata ajaib yang mampu memecahkan masalah Jessica, tidak pengecualian pada malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD✔️
Fanfic[SELESAI] Drama para berandal sekolah dimulai disini! Namun cinta segitiga ini lebih rumit daripada ujian Matematika puluhan bab. Kalau kau tak siap, jangan baca!