2.0

9K 792 9
                                    

Hening, begitulah suasana perpustakaan sekolah. Deretan lemari yang menjulang tinggi hampir mengenai langit-langit  berbaris dengan rapi di dalam ruangan yang berukuran sangat luas. Buku-buku yang berderet teratur rapi di tempatnya.

Perpustakaan sekolah itu memang sangat lengkap, buku apapun dapat ditemukan disitu, sekalipun itu edisi terbaru yang belum tentu ada di tempat lain. Pihak sekolah maupun dewan sekolah selalu melengkapi kebutuhan siswa dan memfasilitasi mereka dengan sangat lengkap.

Junhoe terlihat mondar-mandir di depan sebuah rak, tangannya menunjuk deretan buku. Mata Junhoe begitu serius memperhatikan judul buku demi buku,matanya langsung berbinar ketika menemukan buku yang dicarinya. Dengan cekatan ia segera memisahkan buku tersebut dari buku-buku lain.

"Akhirnya ketemu juga." ujarnya seraya menghampiri Jungkook yang juga sibuk dengan buku bacaannya. Jungkook dan Jaehyun yang berada di meja tepat di sudut perpustakaan.

"Bukankah perpustakaan di rumah juga tak kalah lengkap dengan di sini?" Jungkook menatap Junhoe dengan heran. "kenapa kau begitu heboh?" tanyanya lagi.

"Aku lupa dimana meletakan buku itu, sudah hampir sebagian halaman kuselesaikan. Syukurlah aku menemukannya di perpustakaan sekolah." katanya lagi.

Mereka kembali terdiam, sibuk dengan bacaan masing-masing. Terkecuali Jaehyun yang sedang tak berminat untuk membaca. Dia hanya duduk di jendela memandang keluar sana, entah apa yang dilihatnya. Para siswa di bawah sana atau mereka yang berkeliaran di gedung lain sekolah itu.

Apapun terpantau oleh mata Jaehyun dari ruang perpustakaan itu.

Sedikitpun Jaehyun tak perduli dengan percakapan Junhoe dan Jungkook, apalagi telinganya sedang terpasang earphone.

"Ssstt.." Bisik Junhoe, ia memberi kode pada Jungkook sambil mengarahkan pandangannya pada Jaehyun yang terus saja memandang keluar sana "Apa yang terjadi?"

"Tidak ada. Tidak tahu maksudku." kata Jungkook sambil mengangkat pundaknya tanda tak tahu alasan yang lain.

"Jaehyun tak berbicara sedikitpun sejak pagi," kata Junhoe. "lihat saja, seharian dia hanya sibuk dengan earphone itu." imbuhnya lagi.

"Entahlah, tapi bukankah dia selalu seperti itu?" bisik Jungkook "Aku rasa dia masih kesal dengan kejadian kemarin." tebaknya.

"Maksudmu?"

"Lihat saja tengkuknya, masih terlihat lebam bekas pukulan Rosé." Jungkook menahan senyumnya. Keduanya memperhatikan memar yang masih berbekas di daerah yang dimaksud.

"Aku masih penasaran, sebenarnya apa yang terjadi dengan kedua orang itu?" bisik Junhoe berhati-hati. Jungkook hanya menggeleng. "kenapa adikmu itu bisa berada di kamar Jaehyun?" tanya Junhoe lagi, sepertinya ia kurang puas.

"Aku tak tahu. Jaehyun sendiri tak tahu sejak kapan Rosé berada di situ." kata Jungkook sambil terus menatap Jaehyun "Sedangkan Rosé, dia tidak perduli jika aku bertanya tentang itu, kalau terus mendesaknya—dia hanya menggeleng tak merasa bersalah dan berakhir dengan hilangnya kesabaranku." ujar Jungkook.

"Gadis itu sepertinya kurang waras." Junhoe mendesis kesal.

"Sejak dulu Rosé memang sudah sangat menyebalkan karena kelakuannya yang tidak seperti anak seusianya,"

"Aku tahu seperti apa Rosé. Meskipun begitu, sepertinya dia yang sekarang benar-benar berbeda dan aku hampir tak mengenalinya." gumam Jungkook, matanya menerawang jauh.

"Tentu saja, setiap orang pasti mengalami perubahan. Apalagi kalian terpisah selama dua belas tahun, kau tak tahu apa yang dia alami selama dua belas tahun kalian tak bersama," Junhoe beranjak dari tempat duduknya. "aku mau ke kelas dulu." katanya lagi. Jungkook pun ikut beranjak, ia menyentuh pundak Jaehyun yang begitu serius dalam diam.

My Troublemaker Girl [Jaehyun•Rose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang