6.0

6.5K 698 41
                                    

“Aneh.” gumam Junhoe. “Bukankah ini sudah kedua kalinya?” Junhoe menatap Jaehyun dan Jungkook yang ikut berpikir.

“Lagi-lagi kasus Rosé tidak dilimpahkan kepada dewan siswa. Pihak guru yang langsung menangani. Apa mungkin karena masalahnya terlalu serius sampai-sampai dewan siswq tidak dilibatkan?” Jungkook ikut bertanya.

“Mungkin saja seperti itu. Para orang tua dari siswa-siswa yang dipukuli Rosé sampai datang ke sekolah ini. Sebenarnya masalah ini cukup berat mengingat berkaitan langsung dengan nama baik sekolah kita. Tapi seberat apapun kasus itu, mereka tidak berhak untuk tidak mengikutsertakan dewan siswa dalam pengambilan keputusan. Jika seperti itu, lalu untuk apa ada dewan siswa di sekolah ini?” kata Jaehyun.

“Dunia benar-benar sempit. Aku tak mengira jika Kepala Sekolah kita, Miss Evelyn adalah sahabat Ibuku. Mereka bersahabat baik ketika masih bersekolah di sekolah ini. Awalnya aku tidak percaya ketika Beliau mengatakan jika Ibu menitipkan Rosé padanya sehingga masalah Rosé cukup di tangani oleh guru. Meskipun seperti itu, seharusnya dewan siswa turut berperan tapi karena yang memintanya adalah Miss Evelyn, apa yang bisa kita perbuat? Dan juga, aku rasa Rosé akan semakin membenci Ibu mengingat orang-orang Ibuku berada di dekatnya, mengawasinya.” gumam Jungkook.

***

Pukul sembilan malam, Jaehyun baru saja keluar dari dalam gedung sekolah. Di luar gedung, Edhy telah menanti—siap mengantar tuan muda itu kembali ke rumah. Mobil yang ditumpangi oleh Jaehyun segera meninggalkan area sekolah. Jaehyun hanya memandangi barisan pohon di sepanjang jalan menuju ke jalan utama.

Tuan muda yang satu ini memang sangat pendiam, hanya earphone yang setia menemaninya dalam perjalanan pulang. Mereka telah berada di jalan utama, kendaraan yang ramai lalu lampu-lampu pada pepohonan di sepanjang jalan juga lampu-lampu di setiap gedung yang berdiri membuat malam di kota itu terasa hangat. Tiba-tiba saja mata Jaehyun tertuju pada seorang gadis yang berjalan seorang diri di sepanjang trotoar yang cukup padat di lalui oleh para pejalan kaki.

“Rosé?” gumam Jaehyun. Ia merasa heran melihat keberadaan Rosé, juga semakin heran karena tak melihat sepeda yang selalu bersama Rosé. “Tolong berhenti,” kata Jaehyun.

Edhy mengikuti perintah tuannya itu, setelah mengatakan sesuatu pada Edhy, mobil itupun akhirnya pergi meninggalkan Jaehyun.

Jaehyun mengikuti Rosé. Ia berjalan beberapa meter di belakang Rosé dan terus mengamati Rosé yang sesekali merapatkan baju hangat yang dipakainya. Gadis itu berjalan dengan gontai, tak jarang ia bertabrakan dengan pejalan kaki lain. Tak berapa lama, Rosé masuk ke dalam sebuah kedai kecil. Jaehyun memandangi papan nama kedai tersebut, tertulis jelas bahwa itu adalah kedai masakan korea. Setelah berpikir cukup lama, Jaehyun akhirnya memilih ikut masuk ke dalam kedai itu, ia memilih tempat duduk yang tak jauh dari Rosé sehingga dapat mengamati gadis itu. Ketika seorang pelayan menghampiri Jaehyun, pemuda itu hanya tersenyum lalu memesan air mineral—ia memang tidak terbiasa masuk ke kedai pinggir jalan seperti ini.

Satu jam telah berlalu, Rosé masih tak beranjak dari tempat duduknya. Tak ada makanan yang dipesannya. Di mejanya hanya ada beberapa botol minuman yang telah kosong, gadis itu hanya meminum soju (minuman beralkohol khas korea). Sudah hampir lima botol soju telah dihabiskan oleh Rosé. Gadis itu sudah mulai terlihat mabuk. Jaehyun yang cemas melihat Rosé yang terus minum, akhirnya menghampiri gadis itu.

“Rosé...” ia berdiri dihadapan Rosé. Gadis itu mengangkat kepalanya, memandangi Jaehyun. Rosé kembali tertidur. “Kau mabuk lagi.” kata Jaehyun. Ia segera mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya.

Jaehyun akhirnya membawa Rosé keluar dari kedai itu. Ia menuntun dan membantu Rosé yang sempoyongan, memegang erat tubuh Rosé dan menopang gadis itu agar tak terjatuh. Kedua remaja itu berjalan di sepanjang trotoar. Jaehyun berhenti sejenak ketika melewati taman, ia segera mendudukan Rosé di sebuah bangku yang ada di taman tersebut. Pemuda itu lalu duduk di samping Rosé.

My Troublemaker Girl [Jaehyun•Rose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang