6.9.1

6.5K 652 68
                                    

Aku tau ini lama banget. Tapi part ini panjang kok. Anggep aja menebus kesalahanku hehe. Happy reading!









Beberapa menit berlalu. Tzuyu memandangi Jungkook yang duduk diam di sampingnya.

“Ehm.. Sebentar aku mau mengambil minuman,” kata Tzuyu. Ia lalu beranjak meninggalkan Jungkook seorang diri. Jungkook hanya memandangi kepergian Tzuyu tanpa banyak bersuara.

Selang beberapa menit sepeninggal Tzuyu, seseorang memasuki ruang musik. Jungkook menatap Lisa yang melangkah dengan senyum sumringahnya. Gadis itu lalu meletakan biola yang dibawanya, sepertinya ia akan berlatih.

“Aku ikut bersedih tentang Ibumu,” Lisa membuka percakapan.

“Terima kasih.” Jawab Jungkook singkat. Matanya menatap pintu, sepertinya sedang menunggu kemunculan Tzuyu dari balik pintu itu. Jungkook menatap pada jam tangannya, ia lalu beranjak.

“Kenapa terburu-buru?” ungkap Lisa yang menyadari Jungkook akan pergi. Jungkook menoleh pada gadis itu. “Sepertinya kedatanganku sangat mengganggumu. Maafkan aku.” ujar Lisa wajahnya berubah murung

“Bukan itu.”

“Baiklah. Kau tak keberatankan jika mendengarkan permainan biolaku?” Lisa menatap Jungkook. Tatapannya sangat penuh dengan harapan. Jungkook terdiam sejenak.

“Maaf, aku harus ke suatu tempat,” tolak Jungkook. Ia kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti. Di belakangnya, Lisa tak dapat menyembunyikan kekesalan di wajahnya.

“Kenapa harus Tzuyu?” Langkah Jungkook kembali terhenti, ia lalu menoleh pada Lisa. “Kenapa cuma dia?!” ulang Lisa.

“Apa maksudmu?” tanya Jungkook, ia masih belum menangkap maksud dari ucapan Lisa.

“Aku tahu siapa yang selalu kau perhatikan diam-diam,” Gadis itu melangkah mendekati Jungkook.

“Pertama kali melihatmu saat masih di bangku sekolah menengah, sejak saat itu aku selalu mengamatimu. Bisa berada di sekolah yang sama denganmu, aku merasa sangat senang. Aku mengikutimu selama bertahun-tahun, tapi kau tak sedikitpun menatapku. Kau bahkan tak menyadari keberadaanku,” ujar Lisa dengan suara tercekat, mata gadis itu tampak berkaca-kaca.

“Kau--” Jungkook tampak terkejut mendengar pengakuan Lisa.

“Sekeras apapun aku berusaha, kau tak pernah melihatku. Dalam pandanganmu hanyalah gadis itu. Melihat tatapan matamu yang selalu tertuju pada Tzuyu, sorot matamu yang selalu mencari-cari Tzuyu, diam-diam mengamatinya berlatih—kau bahkan, sangat setia memberikan orange juice padanya. Aku sangat sakit Jungkook.” air mata mengalir membasahi pipi Lisa. Jungkook semakin terkejut menyadari ada orang lain yang mengetahui apa yang dilakukannya secara diam-diam selama ini.

“Maaf--” ucapan Jungkook terputus karena Lisa langsung memeluk dirinya.

“Aku tidak ingin mendengarnya.” ujar Lisa sambil menggelengkan kepala. “Mengapa harus Tzuyu? Kenapa harus dia, bukan aku? Tak bisakah itu menjadi aku?” Lisa menumpahkan seluruh isi hatinya. Jungkook hanya terpaku.

Derik pintu yang tertutup memecah suasana. Jungkook menoleh ke arah pintu yang tak jauh dari situ, sebotol air mineral terletak di lantai. Mata Jungkook terbuka lebih lebar, ia sepertinya telah menyadari sesuatu. Pemuda itu segera melepaskan diri dari pelukan Lisa.

“Maafkan aku.” katanya pada Lisa lalu dengan terburu-buru berlari keluar ruangan meninggalkan Lisa sendirian.

Tzuyu berjalan dengan tergesa-gesa. Raut wajahnya tampak kacau. Pikirannya mendadak berkecamuk setelah tanpa sengaja mendengar pernyataan dari mulut Lisa, dan parahnya dia melihat mereka berpelukan. Dalam langkahnya yang tergesa, ia kembali teringat dengan beberapa kejadian yang telah lalu, percakapannya dengan Jungkook.

My Troublemaker Girl [Jaehyun•Rose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang