7.5

5.8K 588 61
                                    







***

“Bukankah itu—Jaehyun?” gumam Nyonya Francaise. Tuan Francaise mengikuti arah yang ditunjuk istrinya dengan tatapan matanya itu. “Rosé?” wanita itu bergumam pelan menyaksikan gadis yang duduk di belakang Jaehyun.

Mereka terkejut dan mematung.


Bahagia terpancar jelas di wajah Jaehyun dan Rosé. Keduanya terlihat bercanda dengan sangat akrab dan disusul dengan tawa yang memecah, melihat Rosé yang sesekali memukuli pelan kepala Jaehyun dan hanya dibalas oleh tawa jenaka pemuda itu.

Bahkan ketika mobil yang ditumpangi oleh Tuan dan Nyonya Francaise melewati kedua anak muda itu, mereka masih menengok ke belakang untuk menyakinkan apa yang barusan mereka saksikan.

“Kau melihatnya?” tanya Nyonya Francaise yang masih terlihat syok.

Tuan Francaise tak menjawab, ia hanya mengangguk pelan.

“Aku kira, aku sedang bermimpi—melihat wajah Jaehyun yang penuh tawa seperti itu. Aku tak percaya” gumam Nyonya Francaise.

Kedua orang itu terdiam. Apa yang mereka pikirkan sama. Jaehyun anak yang mereka lahirkan dan besarkan tetapi pemuda itu terlalu kaku dan sangat dingin. Senyum yang selalu dipamerkannyapun sangat tipis. Ia tak pernah tersenyum lebih dari itu dan tertawa adalah hal yang tak pernah mereka harapkan dari Jaehyun. Lalu, tiba-tiba saja mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri jika Jaehyun sedang tertawa, ia tak kaku, tawa itu tak dibuat, tulus dan ceria.

“Oh anakku. Bukankah dia sangat tampan?” Nyonya Francaise tersenyum haru, bahkan ia ingin menangis, begitu bahagia melihat sisi lain Jaehyun.

“Iya, dia anak kita.” Tuan Francaise menepuk pelan bahu istrinya. Nyonya Francaise terdiam, ia tampak berpikir sejenak.

“Tapi, sejak kapan Jaehyun berubah? Dia tak pernah tertawa seperti itu pada kita,” gumam Ny. Francaise. “Apakah dia hanya seperti itu jika bersama dengan Rosé?” mata Nyonya Francaise membulat. Pasangan suami istri itu saling pandang aneh, tatapan mereka seperti sedang mengatakan bahwa mereka telah menangkap sesuatu yang mencurigakan.

***

Jaehyun duduk mematung. Ayah dan Ibunya berada di ruangan yang sama dengannya, memandanginya dengan serius. Sudah lewat dua puluh menit mereka bersama tapi belum satu katapun yang terdengar di dalam ruangan itu. Sejak Jaehyun lari di tengah pesta pertunanganannya, ini pertama kalinya ia bertatap muka dengan kedua orang tuanya karena pagi hari setelah malam pesta pertunanganan itu, Tuan dan Nyonya Francaise langsung melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri dan baru kembali pagi tadi.

“Jaehyun. Katakan apa yang terjadi?” Tuan Francaise yang pertama berbicara. Ia menatap Jaehyun, dari sorot mata itu Jaehyun mengerti kemana arah pembicaraan mereka.

“Ayah.” gumam Jaehyun pelan.

“Kami belum sempat menanyaimu secara langsung. Alasan yang membuatmu mempermalukan kami di depan ratusan undangan dan terlebih lagi membuat malu pada keluarga Douma,” Nyonya Francaise berkata dengan lembut.

“Maafkan aku..” kata Jaehyun.

“Kami sedang tak ingin mendengar permintaan maafmu.” kata Tuan Francaise dengan tajam.

“Jaehyun, tentu kau punya sesuatu yang harus dijelaskan kepada kami. Benarkan?” tatap Nyonya Francaise. Wanita itu memang selalu terlihat lembut dan menawan. Jaehyun terdiam sejenak, ia memandangi kedua orang tuanya yang sedang menanti penjelasan darinya.

My Troublemaker Girl [Jaehyun•Rose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang