"Rose?" gumam Mark.
Para siswi yang sedang menguping pun semakin penasaran mengetahui kedua orang itu saling mengenal. Ditambah lagi rasa penasaran karena Mark yang sepertinya terlihat dekat dengan wanita cantik berusia lebih tua darinya itu.
"Apa kau merasa lebih baik dengan bersikap kejam pada mereka?" Rosé tersenyum memandangi gadis-gadis yang belum berpindah tempat itu.
"Mengapa kau di sini?" tanya Mark heran "Apa yang sedang kau lakukan? Kau ingin menantangku lagi?"
"Sepertinya kau belum berniat menyerah," Rosé memandangi Mark dengan tajam. Mark terdiam dan wajahnya kembali pucat, ia selalu teringat akan kejadian memalukan yang menimpanya sebelas tahun lalu.
"Aku tidak akan bisa dibodohi olehmu lagi!" seringai Mark, meskipun wajahnya masih melukiskan kekhawatiran "Lalu, mengapa kau bisa berada di sini?"
"Urusan pekerjaan," jawab Rosé singkat "Komisaris kalian mengundangku secara khusus, ternyata sekolah ini tak banyak berubah terutama fenomena anak-anak keluarga Francaise. Kau melestarikannya dengan sangat baik." Rosé menyeringai, yang terkesan seperti sebuah ledekan.
"Wanita ini, dia memang jelmaan iblis" geram Mark dalam hati.
"Temani aku minum teh?" Rosé tersenyum manis pada Mark.
"Tidak mau!" tolak Mark mentah-mentah.
Rosé hanya tersenyum dan langsung melompat lalu memiting leher Mark. Pemuda itu telah tumbuh dan melebihi tinggi badan Rosé. Rosé menyeret Mark yang tak dapat melakukan apapun selain pasrah mengikuti kehendaknya.
"Siapa wanita itu?" bisik-bisik penuh tanya mulai terdengar diantara mereka yang terpaku ditinggal pergi Mark dan Rosé.
"Apa hubungannya dengan Mark? Mengapa Mark begitu pasrah mengikuti kemauannya?"
"Baru kali ini aku melihat Mark tidak bisa berkutik,"
"Iya, benar. Apakah mungkin mereka memiliki hubungan yang spesial?" terka seorang gadis dan sedetik kemudian ia menggeleng kencang "Ah, tidak boleh! Aku tidak akan menyerahkan Mark pada wanita itu!" ungkapnya. Dia menerima tatapan tajam dari gadis-gadis yang juga mengagumi pesona si bungsu Francaise.
"Ehm, tapi aku merasa wajahnya sangat familiar.."
"Ya, wanita cantik itu sepertinya tak asing lagi. Rasanya aku pernah melihat wajah itu," gumamnya "Apa dia seorang selebiriti? Fashion-nya modis sekali."
"Ah, aku baru ingat!!" pekik seorang gadis yang langsung diburu dengan pandangan yang lain. "Apa kalian begitu bodoh? Tak bisa mengenali orang itu? Dia itu Rosé!"
"Iya, aku juga mendengar Mark memanggilnya seperti itu."
"Gosh! Roséanne Lee." gadis itu menyebutkan nama Rosé dengan lengkap, yang lainnya tampak mengingat sesuatu dan secara bersamaan mereka terpekik.
"Maksudmu wanita tadi adalah Professor Celesty?"
"Kau benar, aku juga baru ingat. Wajah itu yang sering terlihat di National Geographic Channel. Wanita cantik yang super jenius dengan IQ 283!"
"Oh my God! Aku tak menyangka dapat melihat langsung si jenius Rosé. Kakakku bilang, sebelas tahun lalu berita tentang penyamarannya sangat menggemparkan, bahkan sampai sekarang pemberitaan tentang Celesty tak pernah surut."
"Bukankah dia pernah bersekolah di sini?"
"Iya. Dia mengisi liburannya dengan bersekolah, dia memang sangat aneh. Disaat pelajar seperti kita yang mendambakan libur sekolah untuk bersenang-senang, dia malah libur untuk bersekolah. Dan tak seorangpun menyadari jika saat itu dia adalah seorang Professor yang mengajar di Harvard dan tentu saja bekerja pada NASA."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Troublemaker Girl [Jaehyun•Rose]
Fanfiction♥ Remake dari FF "I Fell in Love, My Troublemaker Girl" by marchiafanfiction♥