Suasana riuh diseluruh penjuru sekolah. Jam istirahat selalu dipergunakan dengan baik oleh setiap siswa mengingat bahwa mereka sama sekali tak bisa berkutik ketika jam pelajaran. Rosé memilih ke tempat yang akhir-akhir ini menjadi tempat favoritnya selain atap sekolah.
Gadis itu sedang duduk disebuah bangku taman diantara pohon-pohon pemanis taman sekolah, Rosé memandangi daun-daun pohon yang berguguran dari tangkainya, sesekali tangannya berusaha untuk menangkap daun-daun itu. Tzuyu berjalan santai menghampiri Rosé, ia langsung duduk di samping Rosé.
"Jungkook mencarimu." kata Tzuyu "Aku melihatnya sedikit kebingungan di depan pintu kelas, lalu dia bertanya padaku." lanjut Tzuyu, menatap Rosé yang terlalu asyik menatapi daun-daun yang berguguran.
"Ada apa lagi?" gumam Rosé pelan. Tzuyu memperhatikan Rosé, pikirannya terlihat sedang berusaha menebak sesuatu. "Hmm?" Rosé menatapi Tzuyu, berharap Tzuyu segera mengatakan maksud dari tatapannya.
"Apa hubunganmu dengan mereka?" Akhirnya Tzuyu melontarkan pertanyaan yang belakangan ini terus mengusiknya.
"Mereka?"
"Rosé, ayolah kau pasti mengerti. Antara kau, Jungkook dan kakak beradik Francaise?" tanya Tzuyu, Rosé terus diam menatap Tzuyu. "Aku yakin, tentunya kalian sudah saling mengenal sebelumnya. Junhoe yang bertanya padaku mengenai kau, lalu Jungkook. Jangan lupakan kejadian dimana mereka bertiga berusaha mengamankanmu ketika di kafetaria. Bagiku ini sangat aneh jika kalian tidak saling berhubungan, sangat tidak wajar jika ketiga orang itu sampai mencampuri urusan orang lain. Ada apa dengan kalian?" Tanya Tzuyu lagi ketika usai memberikan gambaran mengenai pengamatannya belakangan ini antara Rosé dan ketiga orang itu.
"Kau benar-benar ingin tahu?" Rosé tersenyum menggoda, Tzuyu terus menatapnya dengan serius. "Tentu saja kami terikat dengan sebuah hubungan... tapi hubungan yang sedikit rumit." kata Rosé sambil mengerlingkan mata lalu beranjak pergi dari situ.
"Rosé!" panggil Tzuyu ketika Rosé meninggalkannya. Tzuyu masih sangat penasaran karena jawaban Rosé tidak mengobati rasa keingintahuannya tapi membuatnya semakin bertambah parah.
"Akan kuceritakan padamu, tapi tidak hari ini,aku sedang tak ingin membicarakan mereka." kata Rosé sambil tertawa pelan, ia menoleh pada Tzuyu melambaikan tangannya mengajak Tzuyu kembali ke kelas.
***
"Hei, Rosé bodoh!"
Rosé yang berjalan di lorong rumah terkejut melihat Mark telah menghadangnya.
"Anak nakal!" Rosé memelototi Mark.
"Kau menghalangi jalanku!"
"Menghalangi jalanmu?" ulang Rosé, "Lorong seluas ini masih tidak cukup untuk daging kecil berjalan sepertimu?"
"Gadis iblis!"
"Kau berani mengata-ngataiku?" Rosé tersenyum sinis, ia melipat kedua tangan di dadanya dan memandangi Mark dengan tatapan yang angkuh.
"Gadis bodoh!" kata Mark lagi. Rosé memandangi Mark cukup lama.
"Baiklah," Rosé menarik nafas panjang. "Kau pecundang kecil, beraninya hanya berlindung dibalik kekayaan orang tua, bocah cengeng ... bla..bla..bla.." Rosé mulai membalas ejekan Mark.
Hampir lima menit berlalu tapi mulut Rosé tak berhenti komat-kamit memberikan ejekan pada Mark, semua kata-kata menyakitkan telinga dan hati keluar dari mulutnya, raut wajah Mark terlihat seperti ingin menangis. Ia dan Rosé memang selalu saling mengejek jika bertemu, Rosé tak mau kalah dengan Mark karena ia tak terbiasa untuk mengalah."Berhenti!" Teriak Mark, telinganya terasa panas mendengar ocehan Rosé, terlebih lagi ia merasa matanya mulai kabur melihat mulut Rosé yang tak bisa diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Troublemaker Girl [Jaehyun•Rose]
Fiksi Penggemar♥ Remake dari FF "I Fell in Love, My Troublemaker Girl" by marchiafanfiction♥