5.1

6.4K 641 40
                                    

Tzuyu tersentak kaget. Ia baru terbangun dari tidurnya yang terasa panjang.

"Aku ketiduran ya? Kenapa bisa begitu nyenyak?" kata Tzuyu, ia kemudian terdiam "Ah, mimpi itu.." gumam Tzuyu bahkan jantungnya kembali berdetak dengan kencang membayangkan mimpi yang dialaminya "Tidak. Itu tak mungkin,Tzuyu. Sadarlah." Tzuyu segera menepisnya lalu segera meninggalkan ruangan itu. Ia tak tahu jika itu bukanlah sebuah mimpi yang biasa.

***

Gelap kembali menyelimuti langit. Setelah seharian penuh melakukan aktivitas, saatnya untuk berhenti. Melepaskan segala kejenuhan dan kepenatan yang seharian telah menguras seluruh tenaga bahkan pikiran. Mungkin itu yang terjadi pada kebanyakan orang di kota-kota metropolitan, tapi tidak demikian halnya dengan aktivitas di kediaman Francaise. Kesibukan demi kesibukan masih terus berlanjut.

Banyak orang yang berdatangan ke rumah mewah itu. Bahkan mereka baru keluar ketika matahari telah benar-benar tenggelam. Tuan Francaise mengadakan meeting dengan relasi dan orang-orang kepercayaan dalam perusahaan yang dipimpinnya. Tidak seperti biasanya, meeting yang selalu dilaksanakan di kantor pusat itu dialihkan ke rumah.

Lain halnya dengan Nyonya Francaise yang terlihat sedang duduk manis di sebuah ruangan. Beberapa orang pelayan berdiri siap melayaninya. Nyonya Francaise itu tak sendiri, Rosé bersamanya. Rosé yang secara kebetulan berpapasan dengan Nyonya Francaise, diminta oleh nyonya rumah yang cantik itu untuk menemaninya minum teh. Gadis itu tak memiliki alasan lain untuk menolak, hanya tersenyum sebagai tanda persetujuan.

"Teh ini sangat baik untuk kesehatan dan kecantikan," kata Nyonya Francaise, ia meneguk minuman itu dengan begitu anggun. Rosé melakukan hal yang sama. "Oh ya, bagaimana.. apa kau senang dengan gaun-gaun itu?" Nyonya Francaise menatapi Rosé.

"Maaf?" Sepertinya Rosé tak menyimak dengan baik pertanyaan Nyonya Francaise.

"Gaun-gaun yang kuberikan beberapa waktu lalu," kata Ny. Francaise. "Aku sendiri yang memilihnya untukmu. Ini pertama kalinya aku melakukan itu, tidak ada anak perempuan di rumah ini." wanita itu tersenyum dengan mata berbinar.

"Ah.. itu, ya.. sangat indah," kata Rosé

 sangat indah," kata Rosé

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih Nyonya." katanya lagi. Nyonya Francaise menatap gadis itu, ia tertawa pelan seperti merasa lucu mendengar perkataan Rosé.

"Jangan memanggilku dengan sebutan itu, kau seperti menempatkan dirimu sebagai pelayan di rumah ini," tegur Nyonya Francaise. "Bahkan Jungkook tak memanggilku dengan sebutan itu. Panggil saja bibi." katanya lagi dengan senyuman manisnya.

"Iya... bibi.." Rosé terdengar sedikit canggung.

"Ya, seperti itu.." Nyonya Francaise tertawa anggun. "Aku harap kau senang tinggal di sini, jika ada masalah, jangan sungkan-sungkan untuk membicarakannya denganku." katanya lagi. Rosé tersenyum menanggapi perkataan Nyonya Francaise.

My Troublemaker Girl [Jaehyun•Rose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang