6.7

5.2K 617 21
                                    


Maaf ya ingkar janji
Nggak kuedit SAMA SEKALI 😂
kalo ada typo komen oke?










Di luar rumah, hujan tengah turun dengan begitu deras. Jaehyun, Junhoe dan Jungkook masih mematung di tempat. Jungkook menghempaskan dirinya di sofa dengan lemas, jemari-jemari tangannya meremas kuat rambut di kepalanya. Ia terlihat sangat frustasi.

“Di luar hujan deras, kemana perginya Rosé?” tanya Junhoe setelah sekian menit mereka berada dalam keheningan.

“Biar aku yang mencarinya.” Jaehyun berdiri. Pemuda itu segera berlalu dari hadapan Junhoe dan Jungkook.

Hujan mengguyur kota Seoul dengan begitu deras. Jalanan di kompleks perumahan tersebut terasa sepi, hanya ramai oleh gemericik air hujan. Rosé berjalan seorang diri di tengah derasnya air hujan, tanpa pelindung membuatnya basah kuyup. Rosé terlihat gontai, langkah kakinya begitu pelan dan tertatih-tatih. Raut wajah yang begitu dingin, ia tak perduli dengan derasnya hujan.

Wajah itu terlihat seperti seseorang yang kehilangan pikiran, seseorang yang tak tahu arah dan sangat kebingungan. Rosé mulai menyeret kakinya yang terasa berat di tengah guyuran hujan. Tangannya yang gemetar berusaha memegangi dadanya. Nafas Rosé mulai terengah-engah, seperti ada sesuatu yang menyumbat saluran pernafasannya. Tangan gadis itu semakin keras menekan dadanya. Penyakitnya terulang lagi. Kaki Rosé seakan tak mampu menanggung berat tubuhnya.

Jaehyun berjalan dengan tergesa-gesa, ia memegang erat payung di tangannya agar tak terhempas oleh angin. Matanya memperhatikan sekelilingnya—ia sedang mencari Rosé. Pandangannya langsung tertuju pada seorang gadis yang berada beberapa meter di depannya, Rosé yang melangkah berat di tengah kesakitan yang ia rasakan. Jaehyun segera berlari menghampiri gadis itu dan melindungi Rosé dengan payung yang dibawanya.

“Rosé” Jaehyun heran melihat ekspresi Rosé. Melihat gadis itu seperti orang yang sekarat hingga susah bernafas, ditambah lagi tangannya menekan keras dadanya. Jaehyun akhirnya menyadari, ini bukan kali pertama ia melihat Rosé seperti itu “Rosé, tak apa-apa?” tanyanya lagi.

Rosé menggerakan kepalanya dengan sangat pelan, ia memandangi Jaehyun yang berdiri di sampingnya. Wajah gadis itu begitu pucat dengan bibir yang gemetar, ekspresi itu sangat menyiksa. Rosé kembali memalingkan wajahnya, ia lalu berusaha untuk melangkah tetapi ia telah kehilangan keseimbangan membuatnya hampir ambruk.

“Rosé!” dengan sigap Jaehyun merangkul gadis itu, ia memegangi dengan erat bahu Rosé. “Rosé, kau tak apa-apa?” Jaehyun tampak panik melihat gadis itu semakin kuat mengcengkeram dadanya, nafasnya sangat tidak beraturan. Rosé yang kehilangan kekuatan pada kakinya langsung tersungkur begitu saja “Rosé!” teriak Jaehyun, ia langsung memegangi Rosé dengan kedua tangannya, payung di tangannya terlepas begitu saja. Gadis itu seperti seseorang yang terkena penyakit jantung, tampak kritis di mata Jaehyun.

“Rosé.. Rosé.. apa yang terjadi?” Jaehyun semakin panik melihat Rosé yang terduduk lemas di aspal mulai kehilangan kesadarannya,  “Rosé, bangun Rosé!” pemuda itu menepuk-nepuk pipi Rosé, mata Rosé telah terpejam, ia benar-benar tak sadarkan diri lagi—meninggalkan kepanikan Jaehyun yang tak perduli lagi jika air hujan telah membasahi seluruh tubuhnya.

***

Jungkook memegangi tangan Rosé. Ia tak melepaskan pandangannya dari wajah pucat Rosé. Gadis itu belum sadarkan diri, selang infus yang tertanam di tangan gadis itu semakin membuat Jungkook merasa bersalah. Junhoe yang semula duduk di sofa segera menghampiri Jungkook, mengambil posisi di samping Jungkook.

“Jangan terlalu merasa bersalah Jungkook” kata Junhoe. Jungkook hanya menarik nafas.

“Karena aku, Rosé jadi seperti ini” jawab Jungkook “Aku terlalu kasar padanya, tak memikirkan perasaannya”

“Jungkook, gadis ini sangat keras kepala. Tanpa kau mengatakan apapun padanya, dia akan tetap menghadang hujan” ujar Junhoe.

“Mendengar dokter mengatakan bahwa Rosé sangat stress dan tertekan, membuatnya tak makan dengan baik hingga terkena radang lambung—aku semakin bersalah” Jungkook berkata lirih

“Aku sangat kesal melihatnya bertingkah seperti tak terjadi apa-apa dengan keluarga kami. Rosé juga pasti sangat sedih tapi tak dapat menunjukannya dan aku justru semakin memperburuk kondisinya”

“Jangan cemas” Junhoe menepuk-nepuk pundak Jungkook “Lalu, dimana paman Lee?” Junhoe mengamati ruangan itu, tersisa dia dan Jungkook yang sedang menunggui Rosé.

“Baru saja pulang beberapa waktu yang lalu” jawab Jungkook “Yeah, buku segalanya bagimu” meski terdengar sedikit tawar tapi Jungkook masih saja meledek Junhoe tak menyadari kepergian Tuan Lee karena sedang membaca.

Derik pintu mengalihkan perhatian Jungkook dan Junhoe. Mereka menoleh pada Jaehyun yang baru saja masuk dan kembali menutup pintu kamar rawat Rosé. Ia segera menghampiri Jungkook dan Junhoe.

“Kau datang” Jungkook tersenyum melihat Jaehyun.

“Di rumah sangat sepi” kata Jaehyun “Bagaimana dengannya?” Mata Jaehyun tertuju pada Rosé.

“Seperti yang kau lihat” jawab Jungkook “Sebaiknya aku pulang dulu, seharian ini badanku belum tersentuh air” kata Jungkook dengan wajahnya yang masam.

“Aku rasa begitu” tawa Jaehyun.

“Ayo!” Jungkook berdiri sambil memberi kode pada Junhoe. Junhoe menatapnya dengan kebingungan “Apa yang kau tunggu?”

“Haruskah?” tanya Junhoe yang sepertinya kesal diajak pulang oleh Jungkook.

“Kau tidak gerah memakai pakaian yang sama seharian penuh?” tanya Jungkook dengan nada herannya.

“Pergilah, aku yang akan menjaga Rosé. Jika kalian masih di sini, aku khawatir kesadaran Rosé tak akan pulih” kata Jaehyun sambil bercanda.

“Baiklah, aku titip Rosé” kata Jungkook.

“Jungkook?” Junhoe menatap Jungkook dengan heran “Semudah itu menitipkan Rosé pada Jaehyun?”

“Ada apa??” tanya Jungkook.

“Membiarkan Jaehyun di sini—sendiri?”

“Memangnya kenapa?” Jungkook tampak tak mengerti. “Sepertinya kau mencemaskan sesuatu?” Jungkook menatap Junhoe yang langsung salah tingkah.

“Tidak, aku hanya…”

“Jangan banyak alasan. Kita pulang sekarang juga!” Jungkook merangkul Junhoe yang terlihat sangat kesal dan sepertinya tak rela untuk meninggalkan ruangan tersebut “Kami akan segera kembali” kata Jungkook pada Jaehyun, dan dijawab dengan senyuman tipis Jaehyun. Jaehyun segera duduk di samping tempat tidur Rosé. Ia memandangi wajah Rosé.

***

Mata Jaehyun yang terpejam, terbuka dengan perlahan. Entah sudah berapa lama ia tertidur ketika sedang menjaga Rosé. Dengan setengah kantuk, pemuda itu menatap pada jam tangannya—sudah hampir jam sepuluh malam tapi Jungkook dan Junhoe belum juga kelihatan. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke tempat tidur dan raut wajahnya langsung berubah mendapati tempat tidur tersebut telah kosong.

“Rosé?” panggil Jaehyun, ia sedikit lega mengetahui Rosé telah sadarkan diri. “Rosé” Jaehyun segera beranjak dari tempat duduknya memeriksa di sekitar ruangan luas itu, Rosé tak tampak di sana “Rosé, dimana kau?” Jaehyun mulai merasa was-was, dengan hati-hati ia memeriksa toilet di kamar itu dan mendadak kantuknya langsung hilang seketika. Rosé tak berada di dalam kamar itu.

My Troublemaker Girl [Jaehyun•Rose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang