7.4

5.9K 607 88
                                    

Ehehehehe jangan timpuk aku ya😚





Rosé berjalan dengan tergesa-gesa, lebih tepatnya setengah berlari. Ia baru saja melewati gerbang hotel mewah tempat berlangsungnya acara pertunangan Jaehyun dan Somi. Langkah kakinya mulai melambat dan akhirnya berhenti. Rosé menatap sekelilingnya seperti orang kebingungan, semuanya tampak berputar-putar. Nafasnya mulai memburu, ia merasakan dadanya seperti hampir meledak. Rosé menyisir rambut indahnya ke belakang dengan jemarinya. Ia berjongkok lemas, ada sesuatu yang hangat mengalir di wajahnya.

“Shit! apa-apaan ini?” Rosé tertawa miris di sela tangisnya, tangannya segera menghapus air mata di wajahnya.

Jaehyun membuatnya lebih sering mengeluarkan air mata, dan membuat Rosé geli jika mengingat hal itu. Untuk beberapa saat ia tertawa lalu tawa itu secara perlahan berubah tangis dalam diam. Rosé menutup mulutnya agar suaranya tak keluar.

Sebuah tangan terulur dari balik punggung Rosé, tangan itu memegang sebuah sapu tangan berwarna coklat muda dengan garis hitam di tepiannya. Rosé baru saja hendak menerima sapu tangan tersebut, tanpa banyak berpikir ia menoleh dan mendapati dirinya terkejut. Ada sedikit pekikan yang keluar dari mulutnya. Begitu terkejutnya, sampai membuat Rosé yang semula berjongkok langsung tersungkur—ia terduduk di aspal tempatnya berpijak.

“K-kau?!” mata Rosé membulat menatap sosok Jaehyun yang berdiri di hadapannya. Jaehyun kaget melihat reaksi Rosé. “Mengapa kau di sini? Apa yang k-kau lakukan disini? Apa acaranya sudah selesai? Tapi untuk apa juga kau kes--” Rosé yang kebingungan, dipikirannya, seharusnya pesta itu belum usai mengingat ia meninggalkan ruangan itu sesaat sebelum acara pertukaran cincin.

“Aku rasa kau tidak memerlukan ini,” Jaehyun memasukan sapu tangan ke dalam saku jasnya, ia lalu memandangi Rosé dan kemudian tersenyum. Senyuman itu kian melebar membuat Rosé semakin heran “Hei, seorang Roséanne menangis?” tanya Jaehyun dengan tawa yang tak bisa disembunyikan lagi. Ia mungkin merasa lucu jika mengingat Rosé yang sebelumnya tak pernah bisa menangis.

“Tutup mulutmu!” desis Rosé kesal, ia lalu berdiri dan mengebas debu yang menempel di gaun indahnya.

“Seharusnya dia tak perlu melihatnya. Stupid Rosé!” Rosé mengumpat pada dirinya sendiri. Menyesali air mata yang keluar karena Jaehyun, ia merasa kesal melihat Jaehyun sedang menertawakan dirinya.

Rosé menggerutu. Melihat Jaehyun, tiba-tiba membuatnya emosi dan ia memutuskan untuk pergi. Jaehyun langsung meraih gadis itu ke dalam pelukannya. Ia memeluk Rosé dengan sangat erat membuat Rosé terkejut dan sejujurnya ia hampir tak bisa bernafas.

“Lupakan semua perkataanku padamu. Aku pernah memintamu untuk pergi agar aku bisa melanjutkan hidupku,” ujar Jaehyun, suaranya begitu dekat di telinga Rosé. “Tetapi, saat mataku tidak bisa menemukanmu aku merasa jantungku berhenti, seperti orang gila, aku mencoba menemukanmu.” Jaehyun melepas pelukannya. Ia menatap Rosé.

“Aku salah, ternyata tidak ada dirimu semuanya terasa kosong. Aku tak tahu harus bagaimana jika tak melihatmu. Hanya memikirkan kau pergi, aku sudah seperti orang kehilangan pikiran,” ujar Jaehyun, tak memalingkan pandangannya sedikitpun dari Rosé, gadis itu terperangah. “Roséanne Lee, Je t'aime.” ungkap Jaehyun.

Mata indah Rosé membulat, ia terkejut mendengar penuturan Jaehyun. Hatinya kembali meledak.

“Kau.. Sudah gila?” gumam Rosé,“Apa yang barusan kau katakan?”

“Apa maksudmu?” Jaehyun terkejut. Ia menatap Rosé cukup lama. “Jangan bercanda, Rosé.” Jaehyun memutar bola matanya melihat tingkah Rosé.

“Apa aku terlihat sedang bercanda denganmu?” wajah Rosé semakin serius.

“Gadis ini..” Jaehyun semakin kesal apalagi tatapan mata Rosé yang begitu lugu seperti membenarkan pernyataannya bahwa ia tak mengerti apapun yang dikatakan oleh pemuda itu.

My Troublemaker Girl [Jaehyun•Rose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang